Chapter 7

34.5K 5.3K 236
                                    

            Pria dengan username BramantioA sampai saat ini adalah teman kencan favorit Pubi, dan kencan ketiganya dengan pria itu baru-baru ini adalah kencan favoritnya juga. Pubi suka sikap dan omongan blak-blakan pria itu, di saat sama-sama sudah pada umur yang matang, sama-sama join Kencan Kilat dengan tujuan yang sama untuk mencari pasangan hidup, dikejar-kejar waktu dan menganggap waktu setara dengan uang, Pubi senang pria itu terlalu jujur padanya.

Menurut yang Pubi nilai selama ini, Bram menunjukkan seperti apa dirinya, seperti apa isi pikirannya, seperti apa tujuan hidupnya, membiarkan Pubi menilai sendiri apakah mereka punya jalan yang sama sehingga dengan begitu Pubi akan lebih mudah untuk memilih apakah akan melanjutkan kencan mereka atau mencari teman kencan yang baru. Dan sama seperti yang Bram lakukan, Pubi juga membuat pria itu mudah untuk memilih pilihannya, karena Pubi juga bersikap terbuka dan apa adanya pada pria itu.

Knock! Knock!

Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Langsung saja Pubi membuka ponselnya untuk membaca chat dari Bram.

Bram : Bukan cuma kamu yang khawatir, saya juga takut kamu nulis yang jelek-jelek tentang saya.

Mereka sedang membahas kolom penilaian per-kencan ketiga tentang pendapat masing-masing tiap pasangan. Masing-masing pihak harus mengisi pendapat mereka tentang teman kencan mereka yang masing-masing akan diberitahukan tentang pendapat pasangannya pada saat kencan mereka dinyatakan berhasil atau gagal. Isi chatting mereka hari ini hanya berputar-putar di situ saja setelah notifikasi itu muncul di pagi hari setelah kencan kemarin.

Pubi mengetikkan balasan yang isinya hanya sebuah ledekan untuk Bram kemudian menekan tombol sent.

Pubi : Rupanya imej anda sangat berharga ya, Pak?

Sambil menunggu waktu apel siang, Pubi disibukkan dengan kegiatan chatting-nya dengan Bram saja. Maklum hari ini dia kebanyakan free, semuanya tugasnya sudah selesai dan kini bisa sedikit berleha-leha.

Tidak butuh waktu lama hingga ponselnya berbunyi "Knock! Knock!" lagi.

Bram : Jangan sampe 38 tahun reputasi baik saya tercoreng gara-gara berhasil buat hati Bu Tentara melayang-layang di udara.

Guyonan Bram berhasil buat Pubi terkekeh geli mengingat pengakuan blak-blakannya itu. Dengan senyum super licik, Pubi mengetikkan sesuatu di ponselnya. Dia tidak mau tertinggal satu poin di belakang Bram.

Pubi : Ada 1001 keluhan di kepala saya, nggak bisa ditampung lagi karena udah full capacity!

Yang dimaksud Pubi adalah untaian kalimat buruk untuk penilaiannya tentang Bram yang akan dia isikan di penilaian per-kencan ketiganya dengan Bram.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ada satu notifikasi dari Bram.

Bram : Saya bisa nangkap niat jahat kamu -.-)

Lagi-lagi Bram berhasil membuat Pubi terkekeh geli, kali ini karena pria itu memakai emotikon yang katanya dia jarang gunakan dan hanya digunakan untuk menggambarkan ekspresinya yang tidak terlihat saja.

Dengan penuh niat yang sangat menggebu-gebu, Pubi mengetikkan sesuatu di ponselnya kemudian menekan tombol sent sembari tersenyum licik.

Pubi : Salah satu yang saya pikirkan "sebelum 7 hari berhasil buat saya tertarik, setelah 7 hari berhasil buat saya kecewa, 1 hari setelah 7 hari itu malah buat saya berpikir keras".

Knock! Knock! Dan kali ini adalah balasan chat tercepat yang pernah Bram kirimkan pada Pubi.

Bram : Kamu masih marah?

Kencan KilatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang