•| ACHISON |•

131 3 0
                                    

Gila gila bidadari turun dari mana njirr cakep amat ya

Hay cantik BLH minta no wa nya ga?

Cihh cantikan juga gw

Yehh cantikan dia lah,  lu cantik  sih tapi cantik menang makeup doang lah dia tanpa make aja udh  cantik apalagi pake make up

Sialan Lo

Sok bangat najiss

Geulis amat dah

Mulus njirt kulitnya.

Mukanya Datar tapi cantik.

Seperti itulah, banyak yang natap zee dengan tatapan iri karna zee lebih cantik dibandingkan mereaka.

"Sudah-sudah, silahkan nak perkenalkan nama kamu"lerai pak rossi, lalu menatap zee dengan tatapan lembut mempersilahkan zee untuk memperkenalkan dirinya.

"Pak ga usah dilebut-lembutin deh suaranya, biasanya juga sangar. Rasanya suara baoak ga enak didenger pak kalo bapak suaranya gitu ga cocok toh sama muka bapak" celetuk seorang laki-laki dengan santainya. Ber nametag dimas abiraya.
Umm. Mukanya kek tampang playboy deh. Hehe.

Seisi kelas tertawa terbahak-bahak mendengar celetukan dimas. Ya emang bener sih yang dibilang dimas muka nya sama suaranya ga cocok. Rasanya ga enak didenger. Hehe.

"DIMAS ABIRAYA, KURANG AJAR KAMU YA, MAKSUD KAMU APA HAH!!!" bentak pak rossi. Bisa dilihat si mukany merah padam gitu.

Zee? Santai dia mah. Masih dengan muka datarnya.

"Tuh.. Tuh.. kan apa saya bilang. Kalo udh sangar mah, sangar ge pak, gausah di lembut-lembutin." Ujar dimas sambil mengejek pak rossi.

"KAMU LARI KELILING LAPANGAN SEKARANG!!!!" Bentak lagi pak rossi sambil menunjuk Dimas.

"Ah elah pak" keluh dimas menatap pak rossi malas.Lalu ia berjalan dengan malasnya keluar kelas. Bukannya menjalankan perintah pak rossi dia malah kabur. Kekantin.

''Udh kali pak, kasihan tuh murid barunya kaga dikasih duduk" celetuk Eve. Yang sedari tadi diam.

Hingga membuat pak rossi menatap zee. Sedangkan zee. Masih terlihat santai.

"Ah maafkan saya. Silahkan kamu perkenalkan dirimu lalu duduk di sebelah Eve" ujar pak rossi sambil mengucapkan kata maaf. Seraya mempersilahkan zee memperkenalkan dirinya kembali.

Sedangkan zee hanya mengangukan kepalanya saja.

"Zevara, panggil zee" singkat zee.

Lalu berjalan menuju bangku sebelah eve.
Saat sedang berjalan zee melihat kaki seorang gadis dengan tanpilan seperti tante-tante.

Zee tersenyum kecil. Tidak ada yang melihat senyum itu.
"Baik anak-anak, kita lanjutkan belaj--" ucapan pak rossi terpotong saat seseorang berteriak.

Lalu...

ARGHH

zee menginjak kaki cewek itu. Tanpa menoleh sedikitpun. Lalu Duduk disebelah eve. Dengan sanatinya.

Seisi kelas tersentak kaget. Dan langsung mengarahkan pandangannya kearah suara tersebut..

Sama halnya dengan pak rossi."Kenapa, kamu berteriak vanie?" Tanya pak rossi.

"Eh, eng engga ko pak" jawab cewek bernama vanie.

"Lain kali jangan berteriak jika tidak terjadi sesuatu, kamu menggangu ketenangan teman - temanmu" nasihat pak rossi yang hanya di anggap angin lalu oleh vanie. Lalu pelajaran pun dilanjutkan

ZEE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang