"lihatlah kedua orang itu, auranya benar benar terasa" izekiel menggigil memegang kedua lengannya"Aku rasa dulu mereka punya masalah. Aurora tidak akan menunjukan Aura begitu ke orang yang sebatas teman sekelas biasa. Kalo athanasia sih mungkin nunjukin begitu" ucap Lucas
"Masalah ya..." Izekiel melamun memandangi kedua wanita yang sedang berasique saling pandang
Izekiel mengangkat kepalanya seperti terpikirkan satu hal
"Aku rasa..." Izekiel berucap tanpa memalingkan pandangannya
"Apa?" Tanya lucas
"Jangan bilang jika orang yang membuat aurora dikeluarkan adalah..." Izekiel masi memandang bingung athanasia seperti menjawab ucapannya tadi
Lucas menatap ke arah izekiel memandang lalu tersenyum
"Entahlah tapi aku merasa dugaanmu benar" ucap lucas
. . .
Sedangkan itu, athanasia dan aurora
"Kenapa kau disini?" Ucap aurora ke arah Athanasia
"Pena" ucap athanasia memegang pena yang niatnya dia ingin segera bayar
"Begitu ya, kalau begitu aku permisi" ucap aurora berjalan lurus segera melewati athanasia
"Tunggu dulu, sebenarnya ada yang kutanyakan dari dulu" athanasia menoleh kebelakang, aurora yang awalnya sudah melewati athanasia menoleh kebelakang
"Ada apa?" Tanya aurora
"Kenapa dulu kau membully hari ernest saat kita masih di sma 17?" Ucap athanasia to the point
Keduanya diam sebentar lalu aurora menunjukan wajah kesalnya
"Bully? Tidak pernah tuh" ucap aurora sambil tertawa garing
Athanasia mengangkat sebelah alisnya
"Aku tidak pernah membully orang. Aku hanya memberi hari pelajaran seperti menjambak dan membakar sepatunya karena dia sudah menijak sepatuku" ucap aurora
'jelas kau melakukan lebih parah dari itu' batin athanasia dan lucas
"Kalau begitu bolehkah kau bertanya sesuatu" Aurora menghidupkan ponselnya lalu membuka kamera depan untuk mengecek penampilannya
"Ya?"
"Kenapa kau berani berani mengeluarkanku dari sma itu?" Tanya aurora lalu mematikan ponselnya dan mengambil salah satu pensil yang dipajang disana
"aku tidak pernah mengeluarkan orang. Aku hanya memberimu pelajaran karena telah menjambak dan membakar sepatu hari sampai dia pindah sekolah" ucap athanasia pergi
"Ah iya, sayang sekali kita malah satu sekolah. Ah tidak, malah satu kelas lagi. Jadi jangan harap untuk mengulangi kelakuanmu lagi" Athanasia pergi
Aurora terdiam, lalu menatap gadis dengan manik biru permata itu pergi perlahan dan menjauh dari pandangannya
Tanpa sadar, aurora mengepalkan tangannya. Membuat dia yang awalnya menggenggam pensil yang diambilnya tadi menjadi terbelah dua
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr charming And Mrs gloomy (athi x lucas) wmmap/sibap fanfiction (ff)
Randomlucas si ketua osis yang kepilih karena hoki dan wajah tampannya bertemu dengan murid pindahan anak konglomerat yang kalo ngomong warbyasah irit "hai sayang, mau gak jadi pendamping aku?" "apa?" "Apa? Mau jadi pendamping hidup aku? Aduh sulit nih. K...