He is Aidan Bagas Guthrey _AraaGaass #2

19 3 0
                                    

Tidak semua perasaan dapat diungkapkan
Adakalanya lebih baik disimpan
Dan dibiarkan tumbuh didalam hati paling dalam
_AraaGaass

Angin semeilir menerpa wajah putih seorang gadis pemilik mata hitam dihiasi bulu mata lentik nan indah. Rambut sepinggang terurai indah dan menari nari mengikuti irama sang angin.

Gadis itu duduk di bawah pohon jambu yang rindang sembari membaca buku.
Rok biru tua nya sedikit kusut dan ada sedikit pasir yg menghiasi.

Dari kejahuan sang gadis mengalihkan pandangan menatap seorang anak lelaki di dekat lapangan basket.

Bukan, cowok itu tidak sedang bermain basket malahan ia sedang berlari lari mengelilingi lapangan tersebut, bukan karena di kejar atau sedang dihukum melainkan ia sedang berlari lari sambil memegang dua buah donat di tangan kiri dan kanannya sedangkan mulutnya juga penuh dengan donat.

Tingkah lelaki berseragam putih biru itu menjadi tontonan satu sekolahan. Yg kini juga sukses menyita mata lentik milik gadis yg tengah sibuk membaca ini mengalihkan perhatiannya dari buku yg dia pegang ke cowok yg berlari sembari membawa donat.

Alis yg semula berkerut berubah dengan tawa kecil di wajah gadis yg diam diam memperhatikan gerak gerik sang cowok.

'unik'

***

"bagas! " ucap lelaki bertubuh jungkring dengan rambut yang sedikit  ikal.

Lelaki bernama lengkap Aidan Bagas Guthrey langsung menoleh ketika namanya dipanggil.

Lelaki betubuh jungkring dengan rambut pendek lurus, hidung mancung dengan kulit putih langsat dan keringat bercucuran di pipinya.

Lelaki itu tersenyum dan menampilkan gigi gingsul dilengkapi lesung pipi.

"kenal Ahza araa nggak? " tanya lelaki bername tag alvino farisky.


Alis bagas bertautan pertanda ia sedang memikir siapa pemilik nama ahza araa.
Lama mata berbinar menatap teman lelaki di depannya.

"anak taekwondo? Rambut sepinggang lurus kan? ".

Vino mengangguk lalu ia menununjuk ke arah bawah pohon jambu di samping lapangan basket, tempat bagas berlari lari membawa donat tadi.

Bagas mengikuti arah tunjuk vino mendapati seorang gadis sedang duduk bersimpuh dengan buku di pangkuannya.
Rambut lurus sepinggang menari nari mengikuti irama angin.

'cantik'batin bagas.

"lo tau ngga? Kalo dia populer di kalangan lelaki di smp kita" terang vino sembari mengikuti bagas menatap sosok di bawah pohon jambu.

"lo mau ngga  bantu gue? "

Bagas hanya diam dan masih menatap ara dari kejahuan.

"bantu gue deketin ara"

Lama menunggu jawaban dari bagas vino  menoleh menatap bagas yg kini tengah melamun.

"oy!  Mau ngga bantu gue? "

"eh?  " ucap bagas lalu menganggukan kepalanya

'gue ngga mau sebenarnya bantu comblangi lo sama ara, tapi gue yakin kalo ara ngga bakalan suka sama lo'batin bagas.

Bagas hanya menatap gadis itu sembari tetap mengunyah donat di tangan kanan kirinya dengan senyum penuh arti.

***

"Araaa!!! "

Ara menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Sesosok perempuan bertubuh mungil, yg hanya setinggi bahunya, rambut lurus panjang dengan mata bulat besar yg kini tengah berlari menatapnya.

"fani? " ucap ara

"raaa ra raraa, ada yg nyariin kamu" ucap fani sambil masih mengatur nafasnya.

"siapa? " tanya ara

"Bagas"

"bagas?  Bagas yg mana? Ngga tau ara"

"itu yg sekelas sama ara"jelas fani geregetan. Masa teman satu kelasnya aja dia ngga tau, kan araa dan bagas satu kelas.

"dimana? "

"di samping kantin sekolah"tunjuk fani

Araa menoleh mengikuti arah telunjuk mungil milik fani.
Mata nya menangkap dua sosok lelaki yg kini tengah curi curi pandang ke arahnya,

Araa menatap fani lalu kembali menatap dua lelaki yg duduk di kantin.

"iya nanti araa kesana"ucapnya lalu ia kembali berjalan menuju ke arah kelasnya.

"iiii araaa nanti fani di marah bagas! "ucap fani lalu menarik paksa tangan ara untuk mengikuti nya.

***

Dikantin, di meja pojokan sebelah kanan dekat jendela, dua pasang anak manusia sedang duduk disana dengan suasana canggung.

Bagas hanya diam dan memperhatikan gerak gerik mulut komat kamit fani yg tak ia pahami.

"em..  Raa ini bagas mau bilang" ucap fani setelah 30 menitan mereka diam.

Bagas yg lagi minum es teh tersedak dan menatap fani dengan tajam.

"itu..  Raa minta no wa ya" ucap bagas dengan mata yg sedikit melirik ke arah vino yg terdiam seribu bahasa.

Araa mengeluarkan hp nya dari kantong rok birunya lalu menyerahkan hp nya ke arah bagas.

Bagas mengambil hp araa lalu ia memberikan nya pada vino yg masih diam.

"ketik no hp lo! "bisik bagas ke vino.

Vino dengan grogi mengetik no hp nya lalu tak lama hpnya berdering.

"makasih ra" ucap bagas lalu mengembalikaan hp ara.

"cuma itu? "ucap fani lalu menatap bagas, vino, lalu araa.

"dah la raa, kirain tadi apaaan "ucap fani lalu menarik tangan ara untuk beranjak pergi.

"ahza araa! "

Langkah kaki fani dan ara berhenti lalu berbalik menatap bagas yg berdiri.

"kenali, ini vino farisky kelas 7b dan aku Aidan... " 

"Aidan Bagas Guthrey" ucap araa memotong perkataan bagas.

***

Hollaa:)

Jangan lupa vote dan komen yaa

Love in Silence  (AraaGaass) 💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang