16.15 wib
Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh murid bergegas membereskan buku, dan bersiap untuk pulang. Termasuk Audrey dan Alina. Mereka merapikan buku buku mereka dan merapikan bangku dan meja. Setelah rapi, mereka berjalan bersama ke area parkiran. Namun Audrey kembali di datangi sosok laki laki yang satu hari ini selalu berbaik hati pada nya.
"Hay Rey, mau pulang bareng?" Tanya Abian.
Audrey terdiam dan tertunduk. Lagi lagi dia harus berhadapan dengan laki laki. Suatu hal yang sangat dia benci. Tapi harus bagaimana, Abian seperti selalu mengikuti nya, kemana pun dia pergi selalu ada Abian di belakangnya. Dia masih tidak mengerti apa maksud dari kebaikan Abian? Sungguh bukan bermaksud untuk su'udzon, hanya saja tak pernah ada seseorang seperti nya. Apalagi laki laki.
"Hey, kok diam?". Suara abian memecahkan lamunan Audrey.
"Audrey, aku duluan ya, pak sopir udah jemput. Hati hati di jalan ya, naik sepedenya jgn ngebut, byeeee Rey !! ", Alina pamit pulang duluan.
Ya Alina seorang anak businessman, jadi wajar saja dia di antar jemput jika sekolah."Masih betah diam ya ?" Lagi lagi Abian bertanya. "Rumah kamu di mana?, biar aku temenin kamu..."
"Hmm kenapa mau temenin aku?", Gugup Audrey.
"Gak kenapa kenapa sih, cuma mau kenalan lebih jauh sama kamu, mungkin kita bisa menjadi teman, atau bahkan lebih dari itu", Abian tersenyum mengatakan itu. Berbeda dengan Audrey yang kembali tertunduk. Dia merasa canggung dan ada yang aneh ketika Abian mengatakan itu.
"Aku cuma naik sepeda, rumah aku gak jauh dari sini, jadi gak ush di temenin".
"Ooh oke, kalau itu mau kamu, aku gak akan maksa kok. Hati hati di jalan ya. Aku pulang dulu. Byeee Rey", Abian mengusap puncak kepala Audrey. Audrey hanya terdiam menanggapi itu semua.
Di jalan pulang, Audrey melihat seekor anak kucing. Dia sendiri di pinggir jalan. Mungkin dia kehilangan ibu nya atau ada yang ingin membuangnya. Audrey kemudian berhenti lalu melihat kondisi anak kucing malang itu. Dia terlihat sangat kurus dan ribut sekali. Mungkin karena dia haus dan kelaparan. Audrey sungguh tidak tega melihat ada hewan seperti ini, terutama kucing. Audrey memang orang yang pendiam, tapi dia sangat pecinta hewan, apalagi si hewan imut yang bertingkah lucu itu. Audrey menggendong anak kucing itu, lalu memasukkan ke dalam tas nya, tidak lupa ia membukakan sedikit agar udara bisa masuk. Audrey menyandang tas tersebut di depan dada nya. Lalu kembali mengayuh sepeda agar ia bisa cepat kembali di rumah.
Tanpa ia sadari, ada sepasang mata yang sejak tadi memperhatikan dirinya dari kejauhan.
20.00 wib
Audrey masih saja mengelus anak kucing itu. Keadaan anak kucing itu sudah membaik, dan sudah di beri makan.
"Mpus udah kenyang yaa, mau tidur ya ?" Audrey berbicara dengan kucing itu layaknya dengan manusia.
"Aku kasih nama kamu moci ya, uhh lucu, yaudh kamu tidur ya, itu dalam kardus udh aku buatin untuk kamu tidur". Kemudian Audrey meletakkan kucing itu ke dalam kardus. Dan ya kucing itu tertidur. Mungkin karena kekenyangan dan lelah.
Audrey pergi mengambil minum ke dapur. Dia merasa badannya kembali panas dan tenggorokannya kering. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya dan hanya beranggapan kalau dirinya mungkin sedang panas dalam.
Setelah minum dia memasuki kamar ibu nya. Terlihat ibu nya yang sudah terlelap karena lelah bekerja. Lalu dia menyelimuti ibu nya dan mencium kening ibu nya.
Dia pun merasa mengantuk dan kembali ke kamar lalu tidur. Agar esok ia bisa bangun pagi dan kembali membantu ibu nya.
Di tempat lain
"Pah, aku udah lakuin perintah papa. Untuk deketin gadis itu. Emang nya dia siapa sih pa ?, Kenapa harus aku? Kan ada kak Arga yang bisa papa suruh?" Ujar Abian pada seorang laki laki yang sudah berumur itu.
Dia Adiraja sastradiningrat. Seorang pengusaha besar di kota nya. Bahkan telah memiliki beberapa cabang di kota besar lainnya.
"Ini juga untuk kebaikan kamu. Papa hanya berharap kamu bisa menjaga dia", jawab papa Abian.
"Tapi kenapa harus aku pah? Apa maksudnya coba ?"
"Ya gak mungkin Arga, dia udah bekerja, terpaut jauh usianya. Kalau kamu bisa deketin dan jaga dia karena kalian satu sekolah, udah jangan banyak tanya. Jalani saja. Nikmati. Kamu akan tau suatu saat nanti. Untuk sekarang jangan banyak tanya dulu, papa mau istirahat", lalu lakit laki tua itu menaiki tangga ingin masuk ke kamar nya.
"Siapa sih gadis itu? Apa maksud papa maksa aku untuk dekat dan menjaga dia?". Abian membatin.
Hay gaess🙌
Penasaran yaaa siapa sebenernya Abian itu? Wkwkw
Aku update lagi wkwkw😂
Ceritanya lagi ngalir makanya sering update🥺Author masih mikir kapan waktunya update, rencana author mau update sampai part 7 atau 10 😁 trus author bakal update sekali seminggu, mungkin di hari Sabtu atau Minggu 😆 karna author banyak kegiatan juga huhuhu😂 so doain aja ya...
Semoga kalian suka cerita ini🙌Jangan lupa tinggalin jejam kalian dengan cara follow, vote tiap part dan koment jugaa yaaa🤩
Happy reading✨
Salam dari author🤩
Kamis, 17 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
i'll be better with you REY
Fiksi Remaja"karena aku percaya, setiap luka pasti ada obatnya" Audrey Mikhaela Ravelyn