Matahari sudah terbit menandakan bahwa hari telah pagi, sinar matahari masuk melalui ventilasi membuat Quenza yang tertidur pulas kini terbangun.
Ia berjalan menuju jendela kamar nya, perlahan ia buka dan ia hirup udara segar dipagi hari. Quenza menatap kedepan bayangan Romeo masih belum bisa hilang, semakin difikirkan semakin sakit namun melupakannya ia tidak sanggup.
Romeo adalah cinta pertamanya sekaligus sahabat Quenza bahkan Romeo sudah membuatnya sakit hati namun Quenza tetap saja memikirkannya dan membayangkan Romeo membalas cinta nya walau itu hanya lah khayalan semata, 2 tahun Quenza pergi dari Romeo.
Quenza selalu mengingat kejadian dimana Romeo mengistimewakannya, sampai Quenza merasakan kebahagian tersendiri. Sampai kejadian yang menyakitkan itu terjadi Quenza membuyarkan lamunannya.
Ia membuka buku diary nya, tangan nya mulai menari di atas kertas.
Pernah aku menaruh hati pada mu dengan begitu dalam sampai aku tak bisa membuka hati untuk yang lain kau membuat ku seperti orang gila tersenyum saat mengingatmu, menangis karna ulah mu. Sampai akhirnya aku sadar kau yang merusak semua angan ku tentang mu, bahkan kau terang terangan memilih dia didepan ku aku sampai bingung ini aku yang terlalu bodoh mencintaimu atau kau yang tak pernah menghargai perasaanku? ~Quenza
Flasback on
Quenza membuka handphone nya saat mendengar pesan masuk di handphone nya. ternyata Romeo menyuruh nya ke rumah pohon tempat favorite mereka, buru-buru Quenza pergi ke rumah pohon dan ternyata Romeo belum datang.
10 menit kemudian Romeo datang bersama Acel. Acel adalah sahabat Quenza sendiri namun kenapa Romeo datang bersama Acel?
bukankah tempat ini adalah tempat mereka berdua dan tidak diperbolehkan bagi siapa saja menginjakkan kaki nya ditempat ini kecuali bersama orang yang Quenza dan Romeo cintai dan sekarang Romeo datang bersama Acel itu artinya Romeo mencintai Acel?
Jatung Quenza berdetak lebih cepat ia takut, takut jika cinta nya tak terbalaskan.
"Hay Quenza." sapa Romeo.
Quenza yang duduk diatas batu kini berdiri dan membalas sapaan Romeo.
"Hay Romeo."
"Za kok lo gabawa cowo lo? lo lupa kalo hari ini kita nemuin orang yang kita cinta?" ucap Romeo.
Salah! salah besar Quenza kira Romeo mencintai nya ternyata Romeo hanya menganggap nya hanya sebagai sahabat. Quenza tidak membawa seorang cowo ya karna memang yang ia cinta hanya Romeo.
"Lo sama Acel? itu artinya lo cinta sama dia?" tanya Quenza.
"Iya, lo sendiri kok ga bawa cowo lo."
Seketika Quenza meneteskan air matanya, ia sudah tak sanggup lagi. Bagaimana bisa ini semua terjadi? dan Acel sahabatnya sendiri menghianatinya? padahal Acel tau bahwa Quenza mencintai Romeo.
"Lo pengen tau alasan gue ga bawa cowo apa?" ucap Quenza setelah ngusap air matanya dengan kasar.
Romeo masih bingung ada apa dengan Quenza?
"Iya." jawab Romeo yang masih setia menggandeng tangan Acel.
"Karna gue cinta nya cuma sama lo, gue kira dengan perlakuan lo yang sepesial sama gue lo suka sama gue ternyata gue salah lo cuma simpati sebagai sahabat aja. Dan lo cel makasih lo udah hianatin gue lo nusuk gue dari belakang!"
"Mulai sekarang lo jangan pernah nemuin gue!" ucap Quenza lalu pergi.
Romeo masih tak mengerti dengan semua ini, sulit dimengerti bagi Romeo.
Flasback off
Dimana kejadian itu selalu terbayang membuat hati Quenza semakin rapuh. 2 tahun sudah Quenza lalui namun sedikitpun Quenza belum bisa melupakannya.
"Quenza ada teman mu nak, ayo turun!" teriak mamah Quenza.
"Iya mah."
Quenza membuka pintu menampilkan sosok yang Quenza cintai. Diluar dugaan, kenapa bisa Romeo kesini?
"Maaf siapa?" ucap Quenza berbohong.
"Quenza maafin gue, ternyata selama ini gue salah menafsirkan perasaan gue sendiri gue cintanya sama lo za bukan Acel, gue salah za salah maafin gue. Gue bodoh banget gue baru ngerasa kehilangan lo, 2 tahun za lo ninggalin gue, lo gausah takut lagi kalo cinta lo ga terbalas sekarang cinta lo terbalas za gue sayang dan cinta sama lo." ucap Romeo sambil memegang tangan Quenza.
Quenza tak menjawab melainkan memeluknya. Bahkan Quenza lebih merasa kehilangan daripada Romeo.
Quenza menangis ia sadar bahwa cinta ini tak layak untuk dilanjutkan karna Acel sendiri mencintai Romeo harus bagaimana kah Quenza ia tak mungkin bersama Romeo karna ia tidak ingin menyakiti Acel walaupun Acel telah menghiyanatinya.
Karna baginya orang yang telah jahat kepadanya tidak usah dibalas dengan kejahatan balaslah dengan kebaikan.
Quenza melepas pelukannya, "Gue rasa cerita cinta ini nggak layak dilanjutin lo tau Acel sayang sama lo, gue ga mungkin hiyanatin dia walaupun dia udah hiyanatin gue. Gue emang sayang dan cinta sama lo tapi lo lebih memilih dia datipada gue waktu itu dan sekarang lo tega ninggalin Acel demi gue? nasi udah jadi bubur semua yang udah terjadi gabisa diulangi lagi. Jadi sekali lagi maaf Romeo gue gabisa."
"Tapi za."
"Lebih baik kita saling berjauhan dan kembali seperti awal. ASING kembali." ucap Quenza langsung mesuk kedalam dan menutup pintunya.
Terkadang cinta itu menyakitkan dan tak terduga. Ada saat nya cinta itu tidak terbalaskan, orang yang merasakan bahwa cinta itu indah atau anugrah itu adalah orang yang beruntung, jika orang yang menganggap cinta itu menyakitkan itu artinya kita harus lebih belajar ikhlas.
Kadang mengikhlaskan itu menyakitkan karna mempertahankan tidak sesakit melepaskan.
~END~
HAY TEMAN TEMAN SYAHRA BALIK LAGI NIH KALI INI SYAHRA BUAT CERPEN LEBIH DIKIT HEHE.
SIAPA NIH YANG CERITA CINTANYA HAMPIR SAMA WKWK COMENT AJA YA MANTEMAN.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN CERITA PENDEK KU.
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA!!
LOVE YOUU🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen
Short StoryKumpulan cerpen yang dibuat karna berbagai alasan, semoga kalian suka. Sebelum baca follow dulu akun author! maksa dikit hehe. Oh iya jangan lupa vote and coment juga karna itu sangat membantu buat aku! maksa lagi deh.