CHAPTER 4

1.4K 151 24
                                    


" Kenapa kau memanggilku dengan sebutan gupi?"

"Karena.........hmm itu terlihat imut"

"Oh" Gulf hanya ber oh ria saja

"Kau benar-benar tidak mengingat ku gupi?" Ucap mew didalam hati.meskipun saat ia berbicara dengan Gulf ia tersenyum, tapi sebenarnya ia sedang menahan sesuatu yang akan keluar dari pelupuk mata nya.

"Mew, aku ingin pulang sekarang!"

"Baiklah tuan" mew dan Gulf pun pergi meninggalkan kampus dan menuju ke rumah Gulf.

Selama perjalanan menuju rumah, mew lebih banyak diam karena saat ini pikiran nya sudah melayang-layang entah kemana.

"Kau dengar aku mew!!"

"ehh....a..adda apa tuan?'"

"Jadi, dari tadi kau tidak mendengar kan perkataan ku?"

"Maaf tuan aku sedang tidak fokus" ucap Mew menatap Gulf melalui spion didalam mobil

"Jadi, tadi kau bicara apa tuan?"

"Aku ingin ke komplek pemakaman keluarga ku" tanpa banyak bicara mew langsung memutar laju mobilnya dan menuju pemakaman keluarga Traipipattanapong. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di komplek pemakaman keluarga Traipipattanapong. Mew turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk Gulf.

"Silahkan tuan". Gulf turun lalu pergi menuju sebuah makam lalu ia berjongkok didekat makam tersebut, dan meletakkan seikat bunga yang sempat ia beli saat dalam perjalanan tadi.

"Hai, maaf akhir-akhir ini aku jarang mengunjungimu, aku sangat sibuk dan juga pho ingin agar aku cepat lulus lalu aku akan mengurus perusahaan yang sudah pho dirikan dengan keringat nya sendiri. Tapi, kau tau kan? kalau aku tidak suka di atur-atur aku hanya ingin kehidupan yang normal seperti anak pada umumnya" ucap Gulf sambil mengelus batu nisan makam tersebut. Gulf terus bercerita tentang ini dan itu seolah-olah ia tengah berbicara dengan manusia.

Sementara itu mew terus melihat kegiatan Gulf dari jarak yang tidak jauh dari gulf. Sebenarnya ia tau siapa yang berada didalam makam itu, sakit? Yah, Sangat sakit itulah yang di rasakan Mew.

"Kenapa kau tetap mengingat nya? Sementara kau tidak mengingat ku sama sekali, dia sudah pergi tapi kau tetap datang dan terus berbicara dengan makamnya. Kau bahkan tidak melihat ku kau tidak mengingatku tidakkah kau tau sakit yang aku rasakan gupi? Tidakkah kau dapat melihat penderitaan yang aku alami? Tidakkah kau mengingatku walau sesaat? Tidak ada kah aku didalam ingatan mu walau hanya sebuah serpihan? Tau kah,kau aku sudah menunggu begitu lama? Aku rasa kau tidak tau sama sekali." Pandangan mew tidak lepas dari Gulf walau hatinya sakit tapi, ia enggan untuk menyerah, ia tidak sanggup harus kehilangan Gulf lagi.

" Aku harus pulang sekarang, besok aku akan mengunjungimu lagi". Lalu Gulf berdiri menuju mobil dan melewati mew begitu saja tanpa menatapnya.

"Bahkan, walau aku ada di hadapanmu kau tidak melihat ku" ucap Mew di dalam hati. Lalu ia berbalik dan masuk kedalam mobil mengantar Gulf kembali ke kediaman keluarga Traipipattanapong.

Selama perjalan tidak ada satupun suara yang keluar dari mulut ke dua pria itu. Mereka sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Di dalam mobil itu hanya ada suara radio dengan volume yang sangat pelan menjadi teman perjalan pulang mereka kali ini.

Sesampainya di kediaman keluarga

Traipipattanapong. Gulf langsung masuk kedalam kamar dan berkutat dengan tugasnya yang menumpuk.

"Maaf,tuan Gulf "

"Ada apa?"

"Aku ada urusan sebentar di luar. Aku akan pergi sebentar,selama aku pergi lebih baik tuan jangan keluar rumah"

"Baiklah,kau bisa pergi"

Setelah mew berpamitan kepada Gulf ia langsung masuk dan mengendarai mobil dengan begitu kencang bahkan tanpa ragu new menerobos lampu merah, dan menghiraukan suara tlakson protes dari pengendara lain karena aksi ugal-ugalan mew di jalan raya.

"Hei! Sudah bosan hidup kau?"

"Dasar orang gila! Mati saja kau!"

Mew tidak menghiraukan semua makian dari pengendara lain ia justru semakin menaikan kecepatan mobilnya. Hatinya benar-benar sakit air mata sudah tidak dapat ia bendung lagi, air mata itu sudah terjun bebas membasahi pipi mew. Ia memukul-mukul setir mobilnya sambil terus menangis dan ia menginjak rem mobil nya dan berhenti di sebuah Padang rumput.

"Aaaakkkkarghhhh" Mew berteriak sekencang-kencangnya dan berharap agar sakit yang ia rasakan dapat berkurang.

"Kenapa? Apa salahku Gulf? Kenapa kau tidak mengingat ku? Apa yang sudah terjadi padamu? 5 tahun aku menunggumu tapi kau tidak pernah datang. Kenapa? Apa yang tidak aku ketahui Gulf? Kenapa kau begitu berbeda? Kau tidak seperti gupi ku, apa yang telah terjadi padamu selama 5 tahun terakhir? Sampai-sampai kau tidak mengingat ku, justru kau mengingat Bajingan itu!"

Mew terus bertanya ini dan itu seolah-olah ia akan mendapatkan jawabannya. Ia sendiri bingung kenapa Gulf begitu berubah. Ia seperti tidak mengenal gulf, Gulf yang dulu ia kenal Sangat berbeda dengan Gulf yang sekarang.

"Bagaimanapun caranya aku harus mencari tau apa yang telah terjadi kepada Gulf! Dan aku akan mengembalikan gupi ku yang dulu, gupiku yang selalu tersenyum, dan sangat manis." Mew Sangat bertekad untuk mencari tau kebenaran nya.

"Halo"

"...."

"Aku butuh bantuanmu, bisakah kau membantuku?"

".................."

"Cari tau semua yang telah terjadi kepada Gulf kanawut Traipipattanapong. 5 tahun terakhir"

"..................."

"Kau harus memberitau ku apa pun yang telah terjadi, dari hal yang terkecil tanpa terkecuali!"

"....................."

Tutttt....tutt...

Mew mematikan sambungan telepon nya secara sepihak.

"Aku akan segera tau apa yang telah terjadi kepadamu. Aku akan segera bertemu dengan gupi ku yang imut. Tunggulah aku sayang" Mew tersenyum membayangkan bagaimana senyuman manis Gulf saat terakhir kali bertemu dengan nya, sebelum mereka berpisah dan Gulf berubah dengan sangat drastis.






Hai😊

Gimana? Kalian bosen gak sama ff aku? Aku tau ff aku gak bagus dan maaf udah mengecewakan kalian.aku akan berusaha sebaik mungkin supaya kalian gak bosen.

Don't forget to follow,vote,share,and komen my ff

IG:wanjai_coupples

                 MY LOVELY  BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang