Happy reading 💚💚💚
____________________________________
Sudah hampir 1 bulan namun belum ada kabar tentang daniel dan jihyo. Merekapun dinyatakan meninggal dan pencarian di hentikan.
Mau tidak mau , ketujuh anaknya harus mengiklaskan kepergian kedua orang tua mereka. Dan melanjutkan kehidupan mereka menjadi anak yatim piatu.
Hingga beberapa bulan setelahnya , ada mayat sepasang suami istri yang diklaim sebagi jihyo dan daniel. Mereka ingin tak percaya , namun apalah daya , mereka hanya bisa menerima kenyataan itu.
Tidak ada sanak keluarga ataupun kakek dan nenek . Mereka hanya memiliki kedua orang tuanya yang kini juga telah pergi menghadap Tuhan.
Mereka ingin marah akan ketidak adilan hidup mereka, namun mereka percaya dibalik semua ini, akan ada hikmah yang menyertainya.
" kak ini di tambahin apa lagi?" Tanya jisung yang sedang membantu jaemin memasak
" itu tinggal di isi bawang goreng aja sung. Abis itu bawa ke meja makan ya " perintah jaemin dengan lembut
" ini dagingnya mau digoreng biasa atau di bumbui Na ? " tanya renjun
" di goreng aja biar cepet. Nah kebetulan ada lo, tolong goreng dagingnya ya, gue mau manggil yang lain dulu buat makan bareng "
****
Suara piring dan sendok yang beradu di meja makan menjadi satu satunya suara yang terdengar saat ini. Mereka tengah sibuk menikmati makanan sederhana yang tersaji di hadapan mereka.
" Gimana sekolah kalian? Ga ada masalah kan? " tanya mark yang kini telah menjadi ibu sekaligus ayah bagi adik adiknya.
" baik aja kok kak. " jawab jisung
" gue sih lagi mikir buat ujian kelulusan bulan depan" renjun
" nah iya, gue belom belajar juga " haechan
" ya udah kalian belajar yang rajin ya, kakak akan usahakan agar kalian bisa menempuh pendidikan setinggi tingginya . " mark
" kalau kak mark sendiri gimana kuliahnya?" Jeno
" entahlah. Mungkin kakak akan berhenti kuliah. Kakak harus kerja mencari pemasukan untuk keluarga kita " mark
Semua langsung terdiam menatap mark. Ya, mereka akhir akhir ini banyak pengeluaran dan tidak bisa dipungkiri uang orang tua mereka akan habis.
" kenapa kak mark ga ngurus perusahaan papa aja? Kan itu hak kita " kata chenle yang diangguki oleh yang lain
" kakak masih belum punya pengalaman. Kakak kan ngambil fakultas kedokteran . Udah kalian ga usah mikirin ini. Yang penting kalian belajar aja yang rajin " mark
Akhirnya mereka memilih melanjutkan makan dan beristirahat di kamar masing masing.
Si kembar nana dan nono lebih dahulu masuk ke kamar , jisung dan chenle kemudian menyusul pergi . Haechan dan renjun akhirnya juga memilih masuk ke kamar untuk belajar, persiapan ujian mereka.
Tersisa mark yang masih setia di ruang tamu. Matanya menatap televisi tetapi pikirannya pergi jauh entah kemana. Ia benar benar merasa tertekan. Ia masih terlalu muda untuk menanggung beban sebesar ini.
" sepertinya tidak ada pilihan lain selain bekerja di perusahaan milik ayah. Karyawan tetap garus digaji dan perusahaan tetap harus bertahan. Hanya ini satu satunya aset yang bisa aku manfaatkan untuk melanjutkan kehidupan keluargaku" kata mark sambil memijat pelipisnya.
Keesokan harinya Mark bolos kuliah. Ia memilih untuk pergi ke perusahaan dan menanyakan situasi di perusahaan saat ini.
Itu kan anak pak daniel
Ngapain ya dia kesini?
Masa dia sih yang mau gantiin pak daniel?
Bisik bisik karyawan sedikit terdengar di telinga mark. Namun ia tidak perduli dan memilih untuk menuju ruangan ayahnya atau ruangan sekertaris ayahnya.
" mark? " seseorang kini menghadang perjalanan mark. Seorang laki laki dengan paras tampan dan kulit tan yang indah berdiri di hadapnnya.
" om Kai?" Mark tidak yakin jika beliau adalah kai. Namun nama karyawan yang ia ketahui hanya lisa dan kai
" iya. Saya Kai. Tangan kanan ayah kamu . Ada apa kamu kemari? Oh biar saya tebak. Soal perusahaan kan ?" Kata kai. Mark hanya mengangguk mengiyakan. Setelah itu mereka menuju ke suatu ruangan yang sepertinya ruangan direktur utama.
" begini mark, karena bapak daniel selaku pemilik perusahaan ini telah wafat, maka sudah tentu perusahaan ini berhak jatuh ke tangan keluarganya. Dan karena bapak daniel adalah anak tunggal, maka kamu sebagai anak tertua lah yang berhak menggantikan beliau. " kai
" tapi saya masih terlalu muda dan belum memiliki pengetahuan apapun soal perusahaan " mark
" biar saya yang akan membantu kamu. Kamu jangan khawatir , untuk sementara perusahaan ini akan saya ambil alih dahulu sambil saya mengajari kamu. Bagaimana mark?" Tanya kai
Mark berfikir sejenak. Tidak ada pilihan lain baginya. Ia tidak mengenal siapapun . Mungkin tidak ada salahnya meminta bantuan Kai dalam urusan ini. Setidaknya ia bisa mempersiapkan diri sebelum menjadi direktur yang sebenarnya.
" baiklah Om. Saya serahkan urusan perusahaan kepada om. Selain itu saya mohon bimbingannya. " kata mark sambil berlalu pergi. Dan dibalas dengan anggukan dari Kai.
****
" Gue denger nyokap bokap lo udah mati ya? Aduh kasian banget sih sekarang jadi anak yatim piatu. " ejek hyunjin saat renjun masuk ke kelas.
Renjun mencoba menahan emosi nya. Ia sedang berduka dan kini kesabarannya diuji oleh hwang hyunjin , orang yang sangat membencinya dari SMP.
" masih bisa sekolah juga lo? Mending lo ngamen aja dijalan biar bisa makan " kata hyunjin semakin menjadi jadi
" diem diem aja mas, bisu ya lo? " felix ikut menambahkan
" kalian itu apa apaan sih? Renjun lagi berduka , malah kalian ejek " kata Mina , salah seorang teman sekelas renjun
" rasanya lo selalu aja belain renjun , sayang " hyunjin
" apaan sih lo . Gue bela renjun karena dia baik. Ga kayak lo " mina
" oh iya. Gue emang jahat . Tapi jahat jahat gini lo pernah sayang kan sama gue?" Hyunjin
" dan gue menyesal jatuh cinta sama lo " kata mina sambil berlalu pergi .
" lihat aja , nanti juga lo tunduk sama gue " kata hyunjin
" lo maunya apa sih? Engga cukup lo cuma ganggu gue? Sekarang mina juga lo bawa bawa? " kata renjun
" eits..apa nih? Oh lo mau jadi pahlawan si mina sekarang? Asal lo tau , si Mina itu target gue selanjutnya. Lo tau kan gimana bejatnya gue " bisik hyunjin ke renjun
" jangan pernah sentuh mina atau-"
" atau apa hm? " hyunjin
" gue ga akan biarin muka lo tetep mulus" renjun
" wah dia nantangin lo jin " felix
" boleh, mau dimana emang? Gue sih bisa bisa aja " kata hyunjin memandang remeh ke renjun
" gue ga mau berkelahi " renjun
" yah cemen banget sih lo. Katanya mau belain mina? " felix
" atau kita buat kesepakatan aja, kalau lo berhasil ngalahin gue, gue akan jauhin mina. Tapi kalau lo kalah, lo harus jauhin mina. Gimana?" Kata hyunjin
Renjun jelas saja dirugikan disini. Ia memiliki postur tubuh lebih kecil dari hyunjin. Namun ia tidak bisa membiarkan hyunjin menyakiti gadis yang selama ini baik padanya.
" nanti pulang sekolah di lapangan voli deket TPA" kata renjun yang disetujui oleh hyunjin
" siap siap buat kalah , LEMAH "
" kita liat aja nanti. Ga usah banyak omong " renjun
____________________________________
Yah injun ga kuat nahan emosi :(
Masih berlanjut 💚💚💚

KAMU SEDANG MEMBACA
HARD DAY WITHOUT YOU | NCT DREAM✔
Fanfiction( FINISH ) Sebuah konspirasi membuat ketujuh bersaudara harus kehilangan orang tua mereka . Tak hanya itu, mereka juga harus menjalani hari hari berat setiap harinya. Persaudaraan, cinta, keluarga dan berbagai problema lain menyertai perjalanan hidu...