22. Run

271 33 13
                                    

Kesembilan anak itu berlari kalang kabut ketika mendengar suara orang orang seram tadi mengejar mereka. Tidak perduli kemanapun arahnya yang terpenting adalah selamat .

Disinilah akhirnya mereka berpisah. Mark dan cristine berlari ke arah sungai. Jisung chenle dan haechan memilih berlari lurus karena medannya lebih datar. Sedangkan jaemin jeno dan sohye ke arah hutan yang lebih lebat lagi. Disisi lain Hyunjin renjun  memilih bersembunyi di sebuah goa . Ia tak sanggup berlari lagi.

Preman preman itu dibuat kebingungan mengejar mereka karena mereka berpencar. Akhirnya mereka memilih membiarkan anak anak itu lolos. Lagi pula, semakin masuk ke dalam hutan semakin berbahaya. Apalagi mereka tidak tau medan disana dan bahaya apa saja yang siap menunggu mereka.

Renjun dan hyunjin menarik nafas dalam dalam dan mampu beristirahat setelah berlari sejauh itu. Sungguh melegakan bisa lolos dari kejaran preman preman itu.

Namun goa ini sepertinya bukan tempat yang bagus juga. Tempatnya sangat lembab dan banyak hewan hewan seperti kelelawar dan hewan yang entah apa namanya. Mereka juga tidak tau.

Namun mereka tak punya pilihan lain. Mungkin mereka bisa beristirahat sejenak disini. Baru hendak duduk tiba tiba suara yang sangat tidak ingin ia dengar kini berada di dekatnya.

Seekor ular yang sedikit terlihat karena sinar rembulan membuat renjun dan hyunjin menahan nafas. Tidak .. mereka tak boleh mati begini.

" kita jalannya pelan pelan aja ya " bisik hyunjin

Renjun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dengan perlahan mereka melangkah keluar pintu gua. Mereka sangat hati hati agar tidak membuat ular menjadi agresif yang pada akhirnya akan menyerang mereka.

Sungguh melegakan karena mereka bisa keluar dengan selamat. Tenaga mereka sudah mulai kembali. Saatnya mereka memulai petualangan untuk mencari saudara dan kawan yang entah dimana sekarang.

****
( dipinggir sungai )

Bruk..

" ah... " ringis cristine saat kakinya tak sengaja terpleset di bebatuan yang licin.

" cristine kamu ga kenapa kenapa kan?" Tanya mark sambil membantu cristine berdiri

" kaki aku kayaknya terkilir deh mark.. " kata cristine

" ya udah sekarang kamu duduk dulu. Biar aku pijetin kaki kamu. " mark

" engga mark, kamu mending keluar dari hutan ini. Cari bantuan untuk menolong kita " cristine

" kamu gila ya, mana mungkin aku ninggalin kamu dalam kondisi kayak gini. Kita masuk sama sama maka keluar pun harus bersama. Sekarang siniin kaki kamu" kata mark

Ia pun dengan lihai memijat pergelangan kaki cristine yang terkilir. Cristine tak bisa menahan senyumnya. Memiliki mark adalah anugrah bagi dirinya.

" kenapa senyum? " mark

" abisnya kamu jelek hhhh " cristine

" ih apaan sih ? Masa aku ganteng gini dibilang jelek" kata mark tak terima

" hhhh bercanda. Terimakasih mark. Setidaknya kalau aku meninggal disini, aku tidak apa karena hari terakhirku. Aku melihat kamu" cristine

" apaan sih kamu. Bucin sih boleh aja . Tapi jaga ucapan dong. Pokoknya kita akan selamat . Dan setelah itu, kita akan ... menikah " kata mark

Blushhh

Pipi cristine terasa menghangat . Ia benar benar tak menyangka mark akan mengeluarkan kata kata itu . Dibawah sinar rembulan. Kini mereka menikmati kencan yang sungguh tidak elit ini .

Di tempat lain, jaemin jeno dan sohye masih terus berlari. Mereka semakin masuk ke hutan hingga

Cssss....

" aw.. "

" sohye... " teriak jaemin dan jeno bersamaan.

" akhhh sakit banget " kata sohye sambil memegang lengan kanannya

" kayaknya kamu ke gores duri deh. Sini biar aku obati " jeno

" tapi tanaman ini aneh deh. Coba lihat " kata jaemin sambil menunjuk tanaman rambat berduri yang melukai sohye .

" iya, kayaknya kita ga pernah liat ini sebelumnya. Gue khawatir ini beracun " jeno

" tapi kak mark kayaknya ngasih kita obat semacam imun tubuh gitu. Semoga aja bisa membantu tubuh sohye dalam melawan racun itu. " kata jaemin sambil membuka ranselnya .

Satu suntikan diberikan pada sohye. Perlahan lahan aliran darah dari lengan sohye mulai berkurang.

" kayaknya tempat ini udah aman. Mending kita cari tempat untuk istirahat. Karena melihat kondisi sohye dan kondisi perut, kita belum bisa melanjutkan perjalanan " jaemin

" ya udah . Sekarang kita istirahat dulu. Disana sepertinya ada lahan sedikit. Cukup untuk membangun tenda " jeno

****

" lapor buk, tadi ada penyusup yang memasuki kawasan ini. " kata seorang preman yang melapor pada lisa.

" sialan. Kenapa kalian tidak menangkapnya hah? Saya tidak mau tau. Sekarang cepat cari mereka sampai dapat. Jangan sampai ada diantara mereka yang kabur . " perintah lisa

" baik buk. Apa bisa kami membunuh mereka?" Tanya preman itu

" bawa mereka hidup atau mati kehadapan saya " perintah lisa

" tapi sepertinya mereka anak anak "

Lisa sedikit tersentak. Anak anak? Mungkinkah mereka anak daniel dan jihyo. Bagaimana kalau hyunjin  juga ikut serta.

" bawa mereka dalam kondisi hidup ke hadapan saya . Sekarang cepat cari mereka " lisa

" baik buk "

***

Renjun dan hyunjin berjalan luntang lantung tak tentu arah. Perut mereka sudah menggerutu lapar.

Hingga mereka melihat sebuah pondok dengan lampu tradisional sebagai penerangnya.

Dengan sedikit ragu, renjun dan hyunjin menghampiri rumah tersebut .

" permisi.. " kata renjun

" njun, kita pergi aja yuk. Serem banget nih rumahnya. Takut gue .. ntr kalu ini rumah penyihir terus gue dikutuk jadi pangeran kodok , gimana? Ogah banget gue. " kata hyunjin

" kita perlu tempat untuk tidur malam ini . Lagian kalau lo jadi kodok ya terima nasib aja " renjun

Tak berselang lama seorang perempuan tua keluar dari rumah tersebut. Jalannya sedikit bungkuk karena itu, ia menggunakan tongkat sebagai penyangga tubuhnya.

" kalian siapa nak?" Tanya sang nenek

" saya renjun dan ini saudara saya hyunjin. Kami sedang tersesat di hutan ini. Kalau tidak keberatan bolehkah kami menumpang disini malam ini?" Kata renjun dengan sopan.

" ah iya, silahkan nak.. mari masuk. Maaf ya rumah nenek kecil dan sederhana " kata sang nenek

" engga apa apa nek. Ini sudah lebih dari cukup " hyunjin

" kalian kenapa bisa tersesat ?" Tanya sang nenek sambil mengambil sebuah kendi berisi air minum.

" iya nek. Kita kesini karena mau mencari keluarga saya yang hilang di hutan ini " renjun

" keluarga ? Apakah sepasang suami istri?" Nenek

" iya nek. Mereka orangtua saya . Nenek tau dimana keberadaan mereka?" Renjun

" saya tidak tau pasti. Tetapi dulu sempat ada kecelakaan mobil di hutan sebelah utara. Sebuah mobil taxi terguling ke jurang. Namun keajaiban terjadi. Tidak ada korban jiwa saat itu. Terlihat mereka bertiga berhasil keluar dengan selamat sebelum mobil terbakar . Nenek pun mencoba membantu, akan tetapi tiba tiba dari arah hulu orang orang berbadan kekar datang. Dan membawa sepasang suami istri itu " jelas sang nenek

" tapi nenek bilang ada 3 orang. Lalu satu lagi kemana nek?" Tanya hyunjin

____________________________________

Lanjuuut 💚

HARD DAY WITHOUT YOU | NCT DREAM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang