Mereka begitu terkejut setelah melihat renjun berada di balkon tempat mereka disekap.
Entah bagaimana caranya ia bisa sampai disana , padahal di bawah sana begitu banyak terdapat penjaga .
Dengan hati hati renjun membuka jendela dan masuk ke sana. Namun sungguh bukan hal yang mudah. Saat sudah masuk, tiba tiba pintu dibuka oleh seseorang.
Untunglah renjun memiliki badan yang mungil , sehingga ia bisa berlindung di balik sebuah sofa single.
Penjaga itu hanya memeriksa mereka. Setelah dirasa tidak ada hal yang mencurigakan penjaga itu akhirnya memilih pergi.
Nafas lega mereka keluarkan. Dengan segera ranjun bangkit dan membuka satu persatu ikatan tangan mereka. Dimulai dari daniel dan jihyo hingga menuju ke saudara dan juga teman temannya.
" hyunjin mana?" Tanya mark
" dia lagi ngamuk di bawah " renjun
" hah...? " semuanya
Flashback
Pagi ini renjun dan hyunjin sudah bersiap melanjutkan perjalanan. Pukul 4 pagi mereka sudah berangkat. Dan tak lupa berpamitan pada sang nenek yang sudah banyak membantu mereka.
Tujuan mereka adalah mencari bangunan atau semacamnya yang pastinya menjadi tempat penyekapan.
Dengan berhati hati mereka menelusuri jalan yang kemarin mereka lalui . Karena secara logika ketika disana banyak penjaga , maka disekitaran sana ada hal penting yang harus dijaga .
Benar saja, sebuah villa dengan konsep jadul berhasil mereka jumpai. Tak lupa ada begitu banyak penjaga disana.
" gimana nih?" Hyunjin
" bentar , gue mikir dulu " renjun
Tak berselang lama lisa nampak sedang mempersiapkan sebuah kursi dan penutup mata di halaman villa. Firasat mereka mengatakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
" gue punya ide. Sekarang lo pindah ke ujung sana.. lo alihin perhatian mereka semua. Biar gue yang akan menyusup dari arah samping. " renjun
" gila lu ya , kalau gue ditembak gimana?" Hyunjin
" itu ada emak lo.. mana tega dia bunuh lo. " renjun
" iya juga sih. Okedeh gue coba "
Akhirnya hyunjin menuruti ide dari renjun. Ia pun merangkak perlahan menuju sisi sebelah timur dan berjalan tertatih tatih
" Mama.... " teriak hyunjin
Para bodyguard lisa telah bersiap menodongkan senjata api mereka ke arah hyunjin. Tentu saja hyunjin sedikit takut melihat hal ini.
" turunkan senjata kalian. Dia anak saya " kata lisa. Merekapun menuruti perintah lisa.
Hyunjin memiliki keberanian sekarang. Lisa tidak akan membunuhnya. Sekarang saatnya ia bertindak.
" mama ngapain disini?" Hyunjin
" kamu yang ngapain hah? Kamu ikut dengan rombongan saudara renjun ? Iya kan " lisa
" iya ma. Aku emang ikut mereka. Kenapa sih mama melakukan ini hah? " hyunjin
" kamu itu ga tau apa apa. Jadi mendingan kamu diem aja deh ini urusan mama. Pokoknya sekarang kamu pulang ke rumah " lisa
" ga mau. Pokoknya kalau aku pulang. Mama juga pulang dan semua orang yang mama sekap juga harus pulang . Titik " kata hyunjin dengan nada meninggi
" gila aja kamu. Mama sudah merencanakan ini dari lama dan kamu minta mama untuk membatalkan semuanya ? jangan harap hyunjin " lisa
" aku ga perduli "
Bruak..
Sebuah bangku yang diletakan lisa di tengah halaman itu kini dirusak oleh kekuatan kaki hyunjin.
Ia juga tak segan segan menghancurkan pot bunga yang berada di sekitarnya. Ia benar benar kecewa pada sang bunda.
" hyunjin hentikan ... " lisa
Flashback off
Kini renjun jihyo daniel dan yang lainnya mencoba keluar dari ruangan tersebut.
Perlahan lahan mereka membuka pintu, dan ..
" mau kemana? Buru buru banget kayaknya. Ah.. kamu renjun.. saya akui kamu sangat pintar. Tapi sayangnya.. kamu lemah " lisa
" jaga mulut kamu ya " jihyo
" udah mau mati aja banyak tingkah lo . Kalian semua, bawa orang orang ini ke halaman " perintah lisa pada bodyguardnya
" ini yuta mana sih, harusnya dia yang melakukan eksekusi ini . Kalau bukan dia siapa lagi yang bisa menembak jitu tepat sasaran. " kata lisa sambil mencoba menghubungi yuta.
Tak berselang lama suara ribut terdengar dari luar villa . Lisa pun segera mengecek keadaan .
" apa apaan sih itu .. jangan jangan hyunjin bikin onar lagi " kata lisa sambil melangkah keluar
" jangan bergerak anda sudah kami kepung "
Sontak saja lisa terkejut karena kini terdapat begitu banyak polisi disini. Ia tidak mengerti tau dari mana polisi keberadaanya. Rencananya gagal. Harusnya daniel dan jihyo mati dulu baru ia tertangkap.
" apa apaan ini" lisa
" masih bisa nanya lo? Ga malu apa udah ke gap ?" Kata jeni sambil melangkah angkuh mendekati lisa.
" lo.. pasti ini semua karena lo kan .. " lisa
" kalau iya emangnya kenapa?" Jeni
" sialan.. " lisa
" oh iya.. gue punya kejutan buat lo . " kata jeni. Kemudian yuta datang.
" kasian banget sih dihianatin pacar sendiri " jeni
" maksud lo? Yuta , kamu gabung sama mereka?" Lisa
" aku yang harusnya nanya.. kamu anggap apa aku selama ini? " yuta
Lisa benar benar terpojok saat ini. Ia benar benar berada di posisi yang tidak menguntungkan .
" yuta maafin aku .. " lisa
" gue bener kecewa sama lo . " yuta
" udah cukup ya.. nanti kalian berdua bisa berkumpul lagi di penjara. " kai
Lisa tak mau masuk penjara . Ia akhirnya memilih jalur nekat ..
" gue ga mau masuk penjara " kata lisa sambil berlari
" hey jangan kabur "
Dor dor
Dua kali suara tembakan terdengar. Satu tembakan ke udara dan satu tembakan.. yang mengenai lisa
" yuta , lo gila ya?" Jeni
" biarkan dia merasakan penderitaan di akhirat sana" kata yuta dengan dingin
Polisi dengan sigap menangkap yuta dan membawa lisa ke mobil untuk segera mendapat perawatan di rumah sakit.
Suasana tiba tiba menjadi mencekam. Terlihat tubuh lisa berlumuran darah akibat tembakan di bagian punggungnya .
Merekapun akhirnya pulang dengan mobil milik kepolisian. Semua preman dan bodyguard lisa juga sudah diamankan dan akan diproses secara hukum .
Villa ini kini resmi ditutup. Dan kembali menjadi bangunan usang yang tak berpenghuni. Sendiri di tengah gelapnya malam dan rerimbunan pepohonan hutan.
____________________________________
Next chap flasback + end
![](https://img.wattpad.com/cover/241248291-288-k895654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD DAY WITHOUT YOU | NCT DREAM✔
Fanfiction( FINISH ) Sebuah konspirasi membuat ketujuh bersaudara harus kehilangan orang tua mereka . Tak hanya itu, mereka juga harus menjalani hari hari berat setiap harinya. Persaudaraan, cinta, keluarga dan berbagai problema lain menyertai perjalanan hidu...