[ Gay, Mpreg, 18+ ]
.
.
.
.
.
.Sinar Matahari menyelimuti wajah manisnya. Minhee terbangun pukul 8 pagi. Tak seperti biasa ia segera mandi dan berganti pakaian dengan yang baru. Ia memakai kemeja hitam dan celana putih bahan. Ia tak lupa membawa tas selempang di bahunya.
Setelah sekiranya sudah siap. Minhee Keluar dari kamar dan menguncinya. Minhee Keluar menuju ruang tamu untuk mengambil roti isi yang sudah dibuatkan oleh Seongwoo sebelumnya.
Ia mengambilnya satu. Ketika hendak keluar rumah, Daniel melihat nya dengan tatapan curiga. "Tumben sekali pagi ini sudah keluar, kau mau kemana?" tanya Daniel.
Minhee menghentikan jalan nya. Ia menoleh ke Daniel yang berdiri di belakang nya. "Apa peduli mu? Aku kemana pun itu bukanlah urusan mu," jawab Minhee dengan tatapan menjengkelkan.
"Bukan urusan ku?, hei! Kau ini anak ku!" ujar Daniel meninggikan suaranya. Daniel menarik tangan anaknya.
"Lepaskan aku Ayah, jangan ganggu aku!" bentak Minhee mencoba melepaskan pegangan sang Ayah. Hingga akhirnya terlepas dan Daniel terhempas kebelakang ia segera berlari meninggalkan sang Ayah.
Daniel memperhatikan anaknya yang berlari meninggalkan dirinya. Ia segera berdiri dan mengambil roti isi di atas meja.
Minhee segera memesan taksi. Ia pergi tampa melihat bahwa Seongwoo terus memperhatikan dirinya dengan rasa gelisah. "Sayang jangan pergi," ucap Seongwoo dari kejauhan.
Akhirnya Minhee sampai pada tempat kerja yang di informasikan kemarin. Sebuah bar khusus para pria hidung belang. Minhee masuk ke dalam bar tersebut di dalam, Minhee mendekati seorang pelayanan wanita yang sedang menyusun gelas.
"Selamat datang ingin memesan?" tanya orang tersebut. Minhee menggelengkan kepalanya.
"Aku sedang menunggu tuan Koo, kapan biasanya ia datang?" tanya Minhee.
"Sebentar lagi, tunggulah disini," jawab pelayan tersebut. Minhee mengangguk.
"Ngomong-ngomong siapa nama mu?" tanya pelayan itu. "Nama ku Kang Minhee, kalau kau?" jawab Minhee.
"Aku Bae Irene, panggil saya Irene," saut Irene sambil tersebut.
"Kau hanya bekerja sebagai pelayan minuman?" tanya Minhee.
Irene mengangguk. "Iya, aku masih belum berani menjual tubuh ku. Aku masih mau perawan tau!" jawab Irene sambil terkekeh.
Irene melihat Bos ya datang keruangan kerja nya. "Ah, itu dia sudah datang cepatlah pergi. Semoga kau diterima!" ujar Irene menunjuk Pria yang masuk kedalam ruangan kerja.
Minhee segera pergi. Ia mengetuk pintu ruangan tersebut. "Silahkan masuk!" saut orang di dalamnya.
"Selamat pagi, tuan." Minhee membungkuk kan tubuhnya.
"Oh kau sudah datang," ucap Jungmo selaku bos bar itu. Minhee mengangguk ia segera mendekati Jungmo dan duduk di kursi yang telah berjejer.
"Jadi kau akan menjadi pelacur baru disini. Persiapkan dirimu hari ini, akan ada banyak pelanggan datang soalnya," ucap Jungmo.
"Terima kasih tuan," saut Minhee.
"Kau masih perawan bukan?" tanya Jungmo memperhatikan seluruh tubuh Minhee. Minhee merasa di lecehkan namun ia berusaha menahan nya. Minhee mengangguk.
"Aku ingin mencoba dirimu terlebih dahulu," ucap Jungmo. Minhee menelan kasar air liur nya. Ia melihat Jungmo mendekati nya lalu mencium bibirnya dengan lahap.
Minhee tidak bisa mengikuti alur ciuman Jungmo. Minhee akui Jungmo adalah seorang good kisser baginya. Namun setelah beberapa menit ia mampu mengambangi Jungmo dan mulai membalas ciuman tersebut.
-tbc-
Komen yang banyak biar lanjut gak di vote juga gak papa, komen aja. Santuy ini book gak maksa buat vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapsodi || Hwangmini ✔
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kang Minhee hanyalah seorang pria manis yang merasa bahwa dirinya diperlakukan kurang adil oleh keluarganya sendiri, dengan dirinya yang ditinggal kekasih sehingga akhirnya ia bertemu dengan pria bernama Hwang Yunseong. [ga...