[ Gay, Mpreg, 18+ ]
.
.
.
.
.
.Malamnya. Minhee telah sampai dirumah tepat pukul 11 malam dini hari. Minhee membuka pintu rumah dengan hati-hati agar tidak mengganggu sang pemilik. Ayah nya. "Bagus, dari mana saja jam segini baru pulang?" Suara berat sang Ayah terdengar.
Minhee mengalihkan pandangan ke orang tersebut. "Tidak perlu bertanya dari mana aku pergi, bukan kah Ayah tidak peduli lagi dengan ku?" tanya Minhee sambil menunjukan smirk senyuman.
"Kau masih marah dengan pernikahan saudara mu, Minhee?" tanya Daniel dengan wajah khawatir.
Minhee mendengus kesal. "Siapa yang tidak kesal. Ketika kekasihnya malah menikah dengan saudaranya sendiri?" jawab Minhee.
Tangan Daniel mengkepal erat. "Seharusnya kamu itu senang saudara mu bisa merasakan kebahagiaan. Bukan nya malah berperilaku seperti ini," ujar Daniel dengan menekan setiap kata yang ia ucapkan.
Minhee berjalan mendekati Daniel dengan tatapan tajam nya. "Sekarang coba Ayah pikirkan bagaimana jika saat Ayah ingin menikah dengan Papa malah Kakek dan Nenek menikahkan Papa dengan orang lain?"
"Kenapa kau membicarakan hal aneh seperti itu?" Daniel terlihat kebingungan dengan pertanyaan.
"Bayangkan Papa menikah dengan Uncle Baekho dulu, apa yang akan Ayah lakukan?" Minhee kembali bersuara penuh penekanan.
"Hei! Kenapa kau jadi membawa nama Uncle mu?" tanya Daniel.
"Karena apa yang akan aku lakukan akan sama Ayah lakukan saat situasi tersebut!" jerit Minhee membuat Seongwoo berlari menghampiri keduanya.
"Daniel masuk kamar, kasian Minhee lelah biarkan dia masuk kamar dan beristirahat," ajak Seongwoo.
Daniel menatap anaknya sekali lagi. Ia menggelengkan kepala tak percaya akan ucapan anaknya. Ia menjerit di depan Ayahnya.
Minhee segera beranjak dari sana menuju kamarnya. Dengan hati yang dongkol Minhee berlari tanpa melihat sekitar ada Eunsang yang memperhatikan nya dari balik pintu.
"Aku merasa sangat kasihan pada tuan Minhee, bagaimana tidak kekasihnya malah menikah dengan saudara hanya karena kebahagiaan. Kebahagiaan dari mana nya?" Eunsang dapat mendengar seorang pelayan berbicara pada temannya.
Hal itu membuat hatinya cukup sakit. Namun Eunsang harus menahan nya ini juga karena dirinya. Setelah para pelayan tersebut pergi Eunsang diam-diam keluar kamar. Ia pergi menuju kamar Minhee untuk melihat keadaan kakaknya.
Eunsang mengetuk pintu kamar Minhee tapi tak ada jawaban ia segera membuka pintu tersebut. Ia dapat melihat Minhee yang sedang berkaca pada tembok. Mata Minhee menatap dirinya dengan tajam bagaikan pisau.
"Kakak udah makan? Kalau belum aku bawain mau?" tanya Eunsang.
"Ck! Tak. Usah peduli pada ku adik sialan!" Jawab Minhee dengan ketus.
"Kak bisa kita tak usah membicarakan hal itu dulu, aku hanya mau memberikan kakak makanan," ujar Eunsang.
Minhee beranjak dari tempatnya ia mendekati Eunsang sambil menatap nya dengan tajam. Eunsang seketika ketakutan dan menatap mata tajam sang kakak. Minhee mendekatkan wajahnya ke arah telinga Eunsang.
"Kejadian ini karena dirimu, karena keegoisan mu. Dengar, aku tidak akan pernah memaafkan dan menganggap dirimu keluarga ku," bisik Minhee.
Eunsang terdiam. Ia tak percaya dengan Kakaknya ia segera pergi dari sana sambil menahan tangisnya. Minhee mendengus menutup pintu kamarnya.
"Aku pikir mandi di malam hari tidaklah buruk."
Eunsang berlari memasuki kamarnya sambil menangis dengan kejer, Junho bangkit dari kasurnya memeluk sang istri. "Kamu kenapa sayang?" tanya Junho.
"Hiks... Kak Minhee kayaknya emang udah gak sayang sama aku... Hiks... Dia... Benci sama aku... Hiks..." jawab Eunsang sambil menangis.
"Sssstttt... Kamu gak salah kok, Kak Minhee juga gak marah sama kamu. Cuman lagi sensitif aja, Kami mendingan tidur duluan aja, aku harus keluar sebentar mengambil minum," bujuk Junho membawa Eunsang ke atas kasur.
"Tidur ya, udah malam... Malam pertama bisa di ganti dengan malam yang lain, kali ini kamu tidur saja," ujar Junho. Eunsang mengangguk lalu memejamkan mata sambil sesegukkan.
Melihat istrinya tidur, Junho berinisiatif untuk menemui Minhee dikamarnya. Junho keluar kamar lalu pergi ke kamar Minhee. Sesampainya ia dikamar Minhee ia tak melihat siapapun tapi ada suara air yang mengalir.
"Dia sedang mandi," ucap Junho. Ia melihat ponsel Minhee yang tergeletak ia segera membuka isi ponselnya.
"Tak mungkin kan Minhee mencari pekerjaan kotor seperti ini?" gumam Junho.
Junho sangat terkejut melihat isi pesan dari kontak lain nya. Hatinya sangat merasa kecewa dengan Minhee saat ini.Ia kembali menaruh ponsel tersebut dan pergi meninggalkan kamar itu. Ia segera kembali kekamarnya. Ia menatap Eunsang yang masih tertidur dengan lelap. Ia memikirkan sesuatu yang tak ia sukai.
"Semoga tuhan segera menyelamatkan Minhee dari pekerjaan itu," gumam nya.
-tbc-
Komen yang banyak biar lanjut gak di vote juga gak papa, komen aja. Santuy ini book gak maksa buat vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapsodi || Hwangmini ✔
Storie d'amore[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kang Minhee hanyalah seorang pria manis yang merasa bahwa dirinya diperlakukan kurang adil oleh keluarganya sendiri, dengan dirinya yang ditinggal kekasih sehingga akhirnya ia bertemu dengan pria bernama Hwang Yunseong. [ga...