3

172 17 12
                                    

"rencananya..."




































































"Gak ada."

Gubrak!

Oke fiks, Rendy benar-benar minta di hajar.

Sementara kedua saudara dan satu sahabatnya itu mengusap kepala mereka yang terbentur tadi. Rendy malah menampilkan senyum lima jarinya.

"Ren, gua jitak lu lama-lama!" Ucap Kevin udah gemes dari kemarin-kemarin pengen tak hiyyy!!

"Mana almamater cowok itu?" Tanya Leini dan Rendy segera memberikan almamater itu padanya.

Leini dan Irham serta Kevin melihat almamater itu dengan seksama. Sementara Rendy hanya menatap bingung ketiganya.

"Kenapa mereka natap tu almamater dengan tatapan seperti itu?" batin Rendy

"... Iya dia mahasiswa." Ucap Kevin yang langsung di jitak oleh ketiga bersaudara itu.

"Lu kemana aja selama ini bangbang!"

"Kemana? Gua ke warnet lalu ke toko sepatu buat liat-liat tanpa membeli abis itu ke toko game setelah itu nyari free WiFi." Jawab Kevin enteng.

Leini dan Irham yang mendengar jawaban itu hanya bisa menatap Kevin dengan datar namun dengan hasrat membunuh. Sementara Rendy malah bengong mendengar jawaban sahabatnya itu.

"Oke fiks Kevin ketularan Reyhan." Batin Leini dan Irham.

Leini dan Irham kembali menatap almamater itu dengan bingung. Mereka belum mahasiswa jadi kurang mengetahui logo kampus yang ada di almamater tersebut.

"Kamu tau gak ini mahasiswa dari kampus mana?" Tanya Irham pada Rendy.

Rendy menjentikkan jarinya, "itu masalahnya. Bantuin cari ya.. banyak banget logo kampus di google." Mohon Rendy kepada kedua saudaranya yang hanya bisa tepuk jidat.

Ini saudara mereka gak pernah jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta kenapa gini banget coba? Minta di hajar iya, kasian juga iya.

"Kenapa gak cari dari warnanya aja sih?" Tanya Kevin jengah.

"Hei, warna almamater itu bukan dari kampus nya tau! Tapi dari jurusan nya!" Ujar Leini yang udah pusing dengan jalan pikiran mereka berdua.

"Tau dari mana kamu?" Tanya Kevin lagi gak percaya dia.

"Soalnya dia anak kejurusan." Jawab Irham dan di bales oh panjang dari Kevin.

Walau Kevin masih sedikit ragu tapi dia lebih baik diam saja gak membantah. Dari pada dia kena jitak kan? Lebih baik dia cari aman.

Akhirnya keempat orang itu pun memulai pencariannya. Sebenarnya Leini serta Irham merasa ada sesuatu yang aneh. Tapi mereka memilih untuk diam, untuk sekarang mereka lebih memilih membantu saudara mereka ini dari pada memikirkan perasaannya.

Selain itu ada hal yang harus di khawatirkan oleh keduanya- ah tidak, lebih tepatnya ketiganya.

Apa tanggapan keluarga mereka mengenai hal ini?

Leini dan Irham saling bertatapan sebelum sama-sama menghela nafas. Akan banyak rintangan yang harus mereka lewati untuk kedepannya.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu ingin bertemu kakak mahasiswa itu Ren? Mau menembak dia?" Tanya Irham yang masih fokus terhadap laptopnya.

apa kah cinta se-? [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang