10.2

77 12 2
                                    

Saat sampai di tempat Kevin dan Irham juga setelah sedikit menjahili keduanya. Mereka berempat memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe or restoran yang cukup dekat dari tempat mereka berada saat ini.

Ini sudah pukul 1 siang dan mereka benar-benar kelaparan sekarang. Jadi, dari pada pingsan, lebih baik isi tenaga sebelum melanjutkan perjalanan kan?

Itu rencana mereka sebelumnya...

"Kau akan pesan apa?" Tanya Rendy kepada Leini yang tengah membulak-balik buku menu untuk ke 10 kalinya.

"...." Leini terdiam dengan kening berkerut. Ia tidak mengenal semua jenis menu yang ada di buku ini.

Wajar saja. Ia anak rumahan. Ia bisa tidak keluar dari rumah hingga berbulan-bulan. Karena itulah ia memiliki kulit putih yang sangat pucat.

Sekilas, kalian akan meresa ia seperti vampir.

".... Spaghetti bolognese dan Honey lemon tea ... Kurasa.." pelayan segera mencatat pesanan Leini sebelum pergi.

"Lama banget sumpah." Ejek Irham yang hanya di tatap dengan malas oleh Leini.

Leini mungkin anak rumahan, tapi bukan berarti ia tidak menikmati perjalan mereka saat ini.

Mereka mengobrol dengan hangat sebelum akhirnya berhenti saat makanan mereka sudah datang.

Keempatnya mulai makan dengan tenang. Mereka tidak pernah makan sambil berbicara.

Setelah selesai. Mereka memilih untuk tidak langsung pergi dari tempat itu dan lebih memilih mendiskusikan apakah mereka akan langsung pulang atau melanjutkan perjalanan mereka.

Leini dan Kevin ingin pulang, sementara Rendy dan Irham masih Ingan berjalan-jalan.

Setelah berbagai perdebatan. Akhirnya di putuskan bahwa mereka harus pulang ke rumah. Bukan apa-apa, tadi adik Irham.

Dan begitulah, baru saja mereka keluar dari restoran tersebut. Mereka malah berpapasan dengan orang yang paling ingin Rendy Hindari hari ini!.

Ya! Kak Dennis dan teman-temannya tepat berada di depan Rendy saat ini!!

"Rendy?"

"Kak ... Dennis?"

Keheningan canggung melanda mereka semua, "sedang apa kau disini?" Tanya Dennis kepada Rendy sambil melirik ketiga orang yang berada di sampingnya.

"Kami sedang berjalan-jalan kak." Jawab Kevin karena ia tampaknya sadar bahwa Rendy sedang tidak ingin menjawab Dennis kali ini.

Dennis mengangguk mengerti.

"Hei! Ayo kita cepat pulang! Gua udah di teror ini sama adik gua!" Pinta Irham dengan gemas kepada ketiga temannya itu.

"Ah, kau benar. Sampai jumpa lagi kak." Pamit Rendy yang di ikuti oleh Kevin sebelum pergi menjauh dari sana.

Dennis menatap kepergian Rendy sejenak sebelum melanjutkan langkahnya untuk pergi ke restoran yang baru saja di datangi oleh Rendy.

Hanya saja. Mereka semua tak menyadari kalau sedari tadi Leini memperhatikan seseorang? di antara teman-teman Dennis dalam diam.

...

Selama perjalanan pulang. Tidak ada yang memulai pembicaraan di antara mereka berempat.

Entah itu Kevin yang moodbuster ataupun yang selalu menjadi korban jail (penistaan). Irham yang suka marah-marah dan bertengkar dengan Kevin. Rendy yang terkadang bodoh tapi pintar dalam kejahilan. Ataupun perkataan tajam dan polos dari Leini.

Semua itu lenyap hanya karena pertemuan tidak disengaja dengan kak Dennis dan teman-temannya. Tentunya di sana juga terdapat Dion yang memilih untuk tidak ikut campur dalam percakapan mereka tadi.

Tapi, tatapan kak Dennis tadi sedikit aneh menurut Rendy. Apa yang telah ia perbuat hingga ia mendapatkan tatapan seperti itu dari kak Dennis?

Apa ... Ini ulah si peneror itu?

"Tsk, benar-benar..." Gumam Rendy berusaha memadamkan amarah yang tiba-tiba melonjak.

Sementara Leini yang tengah duduk di sebelahnya hanya meliriknya sebelum fokus kembali memainkan ponselnya.

Keadaan ini terus berlanjut hingga mereka berpisah untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

.
.
.

| To be continued |

.
.
.

Maaf untuk part kali ini cuman 500 word. Soalnya lagi gak ada ide.

Aku juga gak yakin untuk part selanjutnya.

Jadi.. maaf ya ... Dan see you.

apa kah cinta se-? [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang