12

43 7 1
                                    

Seperti hari biasa lainnya....

Kevin yang tengah bermain game dengan teman mabarnya, Rendy yang tengah asik bermain game dengan Irham dan Leini yang asik dengan membaca novelnya.

Mereka asik dengan dunia mereka masing-masing. Bahkan saat seseorang masuk ke dalam ruangan tempat mereka berada sekalipun mereka samasekali tidak terusik sedikit pun.

"... Percuma kalau kalian ngumpul tapi asik sendiri-sendiri."  Ucap kak Reihan sambil mendudukkan dirinya di sofa yang kosong.

"Kami sendiri tuh. Noh si Kevin sama Leini tuh yang asik sendiri." Jawab Rendy dan Irham yang tentunya di abaikan total oleh dua orang yang disebutkan.

Kak Reihan yang melihat itu menghela nafas sebelum akhirnya mengambil tablet miliknya untuk membaca berita terbaru.

Ya.. pada akhirnya kak Reihan pun asik dengan kegiatannya sendiri.

Tanpa ada yang tau, Leini diam-diam melirik Rendy untuk beberapa saat sebelum mengalihkannya ke arah Kevin yang kini asik mendiskusikan strategi untuk menghadapi bos selanjutnya.

Leini menghela nafas sebelum lebih memilih kembali melanjutkan novel fantasi misteri nya.

Untuk saat ini. Lebih baik ia abaikan saja.

...

Sepulang dari rumah Rendy, Leini segera menarik Irham menuju markas mereka sambil mengabaikan teriakan protes dari Irham.

Sesampainya di markas. Leini segera menutup pintu,  jendela, juga tidak lupa untuk menguncinya.

Setelah memastikan semua aman. Irham yang masih bingung dengan tingkah Leini pun kembali ditarik untuk duduk di sofa.

"Lu kenapa sih?! Sakit Lo?"

Leini yang mendengar itu segera menampar pelan mulut Irham menggunakan buku novel yang ia bawa.

"Diam. Liat ini."

Irham melihat video yang diam-diam diambil oleh Leini. Juga beberapa foto yang ia dapatkan di internet.

"Kau lihat? Gadis yang memeluk mesra tangan kakak mahasiswa itu?"

"Iya lihat. Dia juga kakak mahasiswa yang Rendy maksud kan?"

Leini mengangguk membenarkan, "Benar, lihat cewek ini dengan foto-foto yang aku dapatkan dari akun ig nya. Juga foto-foto yang ada di akun si kakak mahasiswa itu."

Irham memperhatikan foto-foto itu sebelum mengernyit heran, "kedua foto ini sebenarnya sama. Hanya saja...." Irham entah kenapa tidak mau melanjutkan ucapannya.

"Aura kedua foto jelas berbeda kan?"

Irham mengangguk membenarkan sebelum tampaknya ia menyadari sesuatu.

"Dia..." Irham menunjuk ke gadis yang tengah tersenyum bersama sang kakak mahasiswa.

"Bukannya dia adalah siswa pertukaran pelajar tahun lalu? Yang pernah satu kelompok dengan mu Lei?" Tanya Irham memastikan.

Pasalnya, pertemuan Irham dengan gadis itu hanya dua kali. Jadi Irham tidak berani menyimpulkan apakah gadis itu gadis yang sama dengan siswa pertukaran di sekolah Leini atau bukan.

Tapi, tampaknya dugaannya benar karena Leini segera mengangguk membenarkan tebakan Irham.

"... Bagaimana kepribadiannya?" Tanya Irham hati-hati.

Leini terdiam beberapa saat untuk mencari kata yang pas, "dia... Tipe gadis yang jika menginginkan sesuatu. Ia harus mendapatkannya. Bisa dikatakan... Ia seorang yang ambisius."

apa kah cinta se-? [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang