PART 2

56 15 7
                                    

"Dor..." Sandra sengaja mengagetkan sahabatnya itu, alhasil Jessie yang melamun sontak kaget dan hampir terjungkal dari kursinya.

"Astaga! Lo ya San parah. Untung gue kagak jantungan." Ucap Jessie yang masih mengatur deru nafasnya.

"Hahahaha lagian lo sih ngelamun mulu, what happen?" Tanya Sandra yang kemudian menggeser kursi yang ada di depannya.

"Gue putus."

"What! Kagak bercanda kan lo?"

Jessie pun menganggukkan kepalanya yang berarti sahabatnya itu benar-benar serius dengan ucapannya.

"Terus kenapa? Perasaan hubungan lo baik-baik aja deh."

"Nah itu dia San dia nggak mau ngasih tau alasan dia mutusin gue."

"Wah bener-bener ya tuh cowok minta di geprek."

"Gue harus gimana San?"

"Tenangin aja diri lo dulu okay."

"Entahlah San sebenarnya gue tuh masih sayang sama dia."

"EH JES JELAS-JELAS DIA UDAH MUTUSIN LO. TANPA ALASAN PULA, TAPI LO MASIH SAYANG SAMA DIA? KALO GUE MAH DAH GUE BUANG KE LAUT." Ucap Sandra yang mulai terbawa suasana.

"Sadis banget lo." Tak sadar Jessie pun tertawa karena ucapan Sandra tadi.

"Nah gitu dong ketawa, jangan cemberut terus ntar tuh pipi makin lebar."

"Au ah, btw ini dah jam berapa gue mau cabut dulu."

"Jam 3, kalo gitu hati-hati besok gue tunggu di tempat biasa."

Jessie pun mengacungkan jempolnya dan bergegas pulang ke rumahnya.

~~~

Hari yang begitu berat bagi Jessie, setelah sampai di rumah ia langsung mendaratkan tubuhnya ke tempat tidur. Di peluknya boneka panda yang berukuran besar disampingnya.

Tunggu boneka panda? Itukan pemberian si mantan, cepat-cepat ia melempar boneka itu ke sembarang arah, Ah kamar ini ternyata banyak menyimpan barang-barang rongsokan, dan itu membuat Jessie jengah.

"Gimana gue mau cepet move on kalo nih rongsokan pada nyasar ke rumah gue." Keluh Jessie.

Dengan sigap Jessie mengambil kardus besar dan menaruh barang rongsokan itu kedalamnya, entah apa yang akan ia lakukan terhadap barang tersebut, mungkin akan di buang ke tempat sampah.

"Kok gue baru sadar ternyata banyak amat gue dapet barang dari dia, tapi kalo di pikir-pikir sayang juga kalo dibuang. Ahhhh gue jadi bingung kan." Ia mengacak-acak rambutnya frustasi.

Suara ketukan pintu terdengar sepertinya itu Emilia Mamanya Jessie, lalu ia pun menghentikan aktivitas bongkar-pasangnya.

"Masuk aja Ma."

"Tumben kamu nggak ke bawah?"

"Iya Ma ntar Jes turun kok mau beres-beres dulu."

"Wait, ini kardus mau kamu apakan?"

"Oh ini..." Jessie diam sejenak, ia masih mencari alasan yang tepat untuk menjelaskannya.

"Bukannya ini barang pemberian Vino?"

Mama jangan sebut merek dong, Jes muak tau kalo denger nama itu. Ungkapnya dalam hati.

"Any problem? Kalian sedang bertengkar?"

"Emm... Jes laper Ma, Jes mau makan dulu." Jessie mengalihkan pembicaraan dan segera menuju ke meja makan.

💕💕💕

Halo balik lagi, btw gimana ceritaku?
Aku masih harus banyak-banyak belajar dalam mengolah kata😭💪

Drop star and comment🌟

Stay healthy ya guys

Saranghaeyo🥰

Heizhi💜

The Final ResultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang