sepuluh

642 122 3
                                    

Beomgyu mengoyang-goyangkan kakinya, memainkan wine yang tersisa seperempat didalam gelasnya. Memakai baju tipis dan terbuka, kalau kata Beomgyu ini caranya untuk having fun.

Membiarkan bahunya terekspos dan dilihat banyak pasang mata, menegak minumannya dan sesekali melirik orang-orang yang menatapnya penuh minat.

Ini hiburannya. Membiarkan orang-orang mencoba mendekatinya dan jatuh pada pesonanya.

"Bajumu kehabisan bahan atau gimana sih gyu?"

Beomgyu berdecak begitu Chaeryeong buka suara. Menatap Chaeryeong yang penuh gemilau, terlihat fancy.

"Mau cari om-om siapa tau bisa ngasih sponsor untuk hidupku"

Chaeryeong menggeleng maklum, selama jadi teman minum Beomgyu dia hapal tingkat kewarasan temannya ini dan untuk kali ini tingkat kewarasan Beomgyu benar-benar ada dipaling bawah.

"Kenapa?" Chaeryeong memancing Beomgyu dengan pertanyaan singkat.

Beomgyu menggeleng dan menumpahkan minumannya lagi dari dalam botol.

"Serius?" Tanya Chaeryeong sekali lagi.

Beomgyu menghela nafas dan meletakkan kepalanya di meja, ia mengigit bibirnya kuat. Menahan tangis.

Ya kan ga asik banget kalau dia nangis meraung disini, tempat rame brou.

"Hiks kangen Yeonjun"

Pertahanan Beomgyu runtuh, akhirnya nangis walau ga meraung tapi cukup untuk membuat Chaeryeong iba.

"Kenapa ga balikan sih?"

Beomgyu ga bisa cerita ke siapapun tentang alasan putus mereka sebenarnya karena menrutnya itu aib Yeonjun, masa di spill ke orang-orang sih? Kan ga mungkin.

"Ga bisa, Yeonjun ga mau"

Chaeryeong diam, ngasih air putih untuk Beomgyu dan menarik gelas berisi wine itu menjauh.

"Taehyun brengsek, bawa pacar lo pulang sana! Kasian banget ini drunk n wasted di club begini" maki Chaeryeong di telepon, yang bikin Chaeryeong makin emosi tuh Taehyun malah ketawa.

"Biarin aja dulu, dia masih pengen Yeonjun. Nanti kalau dia sudah pengen Taehyun baru deh gue dateng"

"Bayaran gue dua kali lipat ya Taehyun, awas aja!"

"Hmmm"

Taehyun menatap layar handphonenya yang menandakan panggilan Chaeryeong sudah terputus.

Taehyun menyesap americanonya, sebenarnya urusannya di Jepang sudah selesai dari dua hari yang lalu tapi Taehyun memilih diam karena Beomgyu juga pasif menurutnya. Lagipula yang mau dia sama Beomgyu juga mamahnya, katanya Beomgyu cantik, iya sih Taehyun harus ngakuin itu. Tapi kriteria pasangannya itu bukan cuma cantik, banyak pokoknya dia pemilih.

Taehyun juga sengaja membangun karakter kaku, mau liat Beomgyu terganggu atau bisa beradaptasi.

Taehyun sengaja menggangu kerja Beomgyu serta antar-jemput yang membatasi pergerakannya Beomgyu.

Sejauh ini dia nerima protes dari Beomgyu tapi Beomgyu masih menurut.

Well, Taehyun suka dengan tipe penurut.




"Sudah sampai mana kamu sama Choi Beomgyu?" Nyonya Kang melipat tangannya didada, memperhatikan putra bungsunya yang masih berkutat dengan kertas-kertas di jam dua malam.

"Mamah kenapa belum tidur? Sudah jam 2 malam" tanya Taehyun mencoba menghindari pertanyaan kearah sana.

"Bisa-bisanya anak kecil nyuruh mamah tidur"

"Taehyun sudah kepala tiga mah"

"Nah! Maka dari itu Kang Taehyun, jangan main-main lagi. Hueningkai kemarin terakhir. Kalau kamu masih main-main lagi sama Beomgyu, mamah beneran marah sama kamu"

stuck with you • taegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang