prolog

462 20 1
                                    

DiSebuah taman tetapnya di belakang sekolah terdapat seorang gadis yang sedang duduk. Menatap pemandangan didepannya dengan tatapan kosongnya.

Huhh

Gadis itu menghela nafas. Mencoba untuk menerima semua yang mereka lakukan terhadapnya. Ini adalah tempat ia untuk menenangkan pikirannya, kapan penderitaan nya berakhir, ia ingin memiliki teman perempuan.
Sedang asik-asiknya melamun, Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan seseorang  dari belakang.
Membuatnya sadar dari lamunannya

"Hey,  ngelamun lagi,?"

"Kenapa, sih Lu suka bangat ngelamun?"

"Ke sambet baru tau rasa lu"

"Dibully lagi sama Vella ddk yah"

Gadis itu hanya diam. Sebelum akhirnya ia menjawab "Ga papa kok, suka ajh, hehe udah biasa juga kan" ia terkekeh diakhir ucapannya, menatap langit sendu.

"Lu terlalu baik Alicia"

Yap benar!, Gadis itu adalah Alicia atau lebih tetap nya Alicia Queenesya, biasa dipanggil cia, ia sedang ditanam dekat sekolah, karna memang sudah waktunya pulang. Cia itu setiap istirahat setiap ga pernah kekantin, sekalinya kekantin paling hanya karna paksaan dari temannya. Cia memiliki 4 teman laki-laki,
Yang pertama alardo adimas Queros
Yang ke dua Rakka Yuthama Wilson
Yang ke empat julian Rendra alexander
Yang ke lima zyan alxanders Zizian

Mereka semua dari keluarga yang terbilang kaya raya, Cia sudah sangat akrab dengan keluarga mereka, keluarga mereka sudah menganggap Cia sebagai anaknya sendiri, cia punya panggilan khusus buat mereka, alardo cia memanggilnya dengan sebutan ardo orng-orang memanggilnya dimas. Beda  dengan cia, Rakka panggilan buat semua orang, khusus buat cia yang memanggilnya yutha. Julian biasa dipanggil jojo beda dgn cia yang memanggilnya lian. Zyan biasa dipanggil Ian, Al Adalah panggilan khususnya. Cia manggilnya pake embel-embel 'kak' karna mereka lebih tua dari Cia.

Begitupun dengan Ardo, yutha, lian, dan al mereka memanggil cia dengan sebutan Queen. Mereka sudah menganggap Cia sebagai adiknya sendiri, mereka sangat sayang terhadap cia. Siapapun yang buat Queen sedih, mereka harus dapat balasan yang setimpal. Ga perduli Siapapun itu, ardo, yutha, lian dan al ga akan biarin dia kabur, mau cewek pun mereka ga perduli.

Ardo ddk sifatnya dingin, kejam, dan ga ada yang berani sama mereka. Lian dan ian sifat mereka bukan cuma dingin tapi dia punya sifat yang cukup receh.

"Gua ga suka ya kalo lu terus dibully, gua ga mau lu sedih terus, gua bakalan bales dia" lian mengepalkan tangannya, dan sorotan mata yang tajam, ia benci, samgat benci melihat Queennya sedih.

Cia langsung menatap lian dengan senyuman, dan memegang tangannya lembut. "Jangan, lian ga perlu lakuin itu," cegah cia dengan suara lembut.

"Tapi, mereka udah keterlaluan Queen''

Cia menggelengkan kepalanya, dengan mata yang berkaca-kaca. "Kalo lian lakuin itu, mereka akan tambah membenci cia, hiks cia ga mau" runtuh sudah tangisan cia. Lian yang mendengar cia menangis pun langsung memeluknya.

Huhh

Disela sela pelukanny,a Lian menghela nafas lalu melepaskan pelukannya dan menatap cia sebentar lalu ia menghapus air mata yang keluar dari kelopak mata cia dan mengecup pucuk kepala Cia lama dan kembali memeluknya, dengan sayang sambil mengelus rambut kepala cia.

Sedangkan ardo, yutha dan al mendelekik tak suka melihat lian mencium cia.

"Sssttt, udah ya ga usah nangis lagi, Queen dengerin lian ya, lian ga suka kalo Queen nangis, lian mohon sama Queen untuk jangan larang-larang lian untuk balas perbuatan vella, lian janji ga akan apa apain vella, lian cuma mau kasih peringatan untuk vella" lian melepaskan pelukannya dan menatap Cia, ia mencoba menjelaskan dengan halus kepada cia.

AliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang