Hewwooo!!
(●˙꒳˙●)
Sakura kembali!!
Kali ini cerita dari Matsukawa!!×Obsession×
Perbedaan fisik yang sangat jauh kadang membuat (name) khawatir saat berjalan bersamaan dengan kekasihnya, Matsukawa. Di umurnya yang hanya memiliki perbedaan setahun, terlihat seperti 10 tahun karena wajah (name) yang terlihat masih terlalu muda untuk umuran wanita dewasa. Apalagi, mengingat Matsukawa adalah lelaki yang begitu mapan, banyak perempuan yang merasa dapat menyingkirkan (name) begitu saja.
Tak sekali dua kali ia dikira adiknya padahal statusnya kini sudah menyandang sebagai tunangan seorang Matsukawa. Laki-laki itu melamar dirinya di tempat favoritnya, Disneyland Jepang. Mengucapkan rentetan kalimat romantis dengan tatapan kagum dari sekitar karena keberanian sang lelaki untuk melamar di tempat umum. Tentu saja, kebersamaan mereka semenjak SMA membuat (name) tak ragu untuk menjawab 'iya, aku mau'.
"Issei, cepat atau kau akan terlambat!" Teriak (name) dari bawah. Mereka yang kini sudah tinggal bersama semenjak lulus dari SMA, membuat sebuah kebiasaan. (Name) akan bangun di pagi hari untuk menyiapkan segala keperluan mereka. Dan Matsukawa di malam hari adalah gilirannya untuk membersihkan rumah, walaupun makan malam tetap (name) yang memasak. Matsukawa mengatakan bahwa bukan hanya perempuan yang boleh mengerjakan pekerjaan rumah, laki-laki juga harus untuk meringankan beban perempuannya. Oh, bagaimana (name) tidak semakin jatuh cinta pada mantan middle blocker Seijoh itu.
Terdengar suara langkah kaki yang terdengar buru-buru membuka pintu lalu menuju dapur, "astaga, aku tak sadar aku menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk membereskan rambutku."
(Name) tertawa mendengar keluhan calon suaminya. Biasanya dia akan bodo amat dengan rambutnya, namun hari ini akan ada pemakaman untuk klien penting, jadi dia diminta untuk dandan serapi mungkin dalam mengurus pemakaman hari ini, "jangan lupa sarapanmu dan bekalmu."
Matsukawa menggigit sandwich sebagai sarapannya lalu mengecup pipi (name), "aku sudah terlambat, sayang. Aku pergi dahulu, hati-hati saat berangkat kerja nanti."
Matsukawa dengan kaki panjangnya hilang begitu saja. (Name) hanya menggeleng melihatnya karena kasihan dengan Matsukawa dan rambut keritingnya. Dirinya menghela napas kesal saat melihat tunangannya lupa membawa bekalnya, padahal jelas-jelas ia sudah mengingatkanya.
"Sebaiknya nanti aku antarkan saat jam makan siang," ucap (name) membersihkan dirinya untuk bersiap-siap berangkat kerja.
>>>
"(Name)-chan, kau mau kemana?" Tanya Hanamaki melihat (name) menenteng dua bekal di tangannya sambil berjalan keluar kantor.
"Aku ingin mengantar bekal Issei sekalian makan siang bersamanya. Jika ada perlu, telpon aku saja, oke?"
"Oke, boss!" Jawab Hanamaki cepat. (Name) memang boss-nya Hanamaki. Hanamaki sendiri bersyukur (name) mempekerjakan dirinya di tempat makan yang perempuan itu kelola sendiri.
Di perjalanan (name) berharap Matsukawa akan senang dengan apa yang ia tambahkan untuk bekalnya. Makanan kesukaannya, hamburger daging isi keju! (Name) tak sabar melihat wajah bahagia Matsukawa!
Ketika sampai, (name) disambut baik oleh para pegawainya karena Matsukawa sendiri memegang posisi penting di rumah duka tempatnya bekerja. Tak heran, hampir semua pegawai iri dengan komitmen yang dijalani mereka hampir 10 tahun lamanya.
YOU ARE READING
Melt Me [hq 18+]
Fanfiction[18+ Haikyuu Short Stories!!!] Tentang mereka yang mengalami apa yang namanya gejolak asmara. Melakukan hal-hal yang membuat mereka semakin merasa dicintai. Saling mengirimkan panas tubuh masing-masing sambil menikmati euforia yang mereka rasakan. (...