Oya oya oya~~
Sakura's back to the field!
Bahahahaha:)))
So, enjoy our shitty setter!!
request by monbabies×Forever×
(Name) berjalan dengan cepat. Mengencangkan pegangannya pada tali tas selempang di depan dada. Walaupun dia belajar dasar bela diri, namun kalau sedang mengalami kejadian aslinya, tetap saja dia merasa takut. Apalagi dalam situasi sepi seperti ini.
Stalker.
Doa terus ia rapalkan, berharap ada orang yang dapat membantunya. Keadaan sepi dengan lampu jalan yang temaram membuat orang yang mengikutinya berjalan santai dibelakangnya.
Siapa saja tolong aku! Batinnya. Dia mesti memutar arah, tidak jadi menuju rumahnya dan ingin berjalan menuju area yang menurutnya ramai. Matanya memicing ketika melihat warna seragam yang dikenalnya.
Itu jersey voli seijoh! Teriaknya dalam hati. Dengan seribu langkah cepat dirinya menuju seorang laki-laki yang sedang berjalan. Tangannya langsung meraih laki-laki itu hingga membuat laki-laki itu terkejut.
"Oikawa-san, tolong aku," cicitnya.
"(Name)-chan?"
"Tolong, aku diikuti," gadis itu menatap sang teman memohon. Air mata tak luput tergenang di iris heterokrom langkanya.
Oikawa menangkap seorang laki-laki yang tak jauh dari mereka. Berdiri diam di belakang tiang listrik dengan topi hitam yang menutupi wajah sang penguntit.
"Yasudah. Ayo, aku antar kau pulang," Oikawa meraih tubuh (name). Melingkarkan tangan kirinya pada pinggang kecil (name), berusaha menenangkan sang gadis dari rasa ketakutan.
"Arigatou, Oikawa-san."
"Sama-sama, (name)-chan. Nee, bagaimana jika makan ramen terlebih dahulu? Aku tahu kau belum makan," Oikawa menunduk membuat mereka saling bertatapan. Iris coklatnya menatap dalam sang dwiwarna hingga napasnya tercekat.
(Name) tersenyum, "Kau benar, aku lapar. Baiklah, aku traktir, ya?"
Oikawa mengangguk lalu membawa sang gadis menuju kedai ramen. Tanpa (name) sadar, Oikawa menatap remeh sang penguntit, senyum miringnya membuat laki-laki itu pergi menjauhi mereka berdua.
>>>
Dia kembali diikuti.
Dan kali ini sang penguntit benar-benar berada di belakangnya. Hanya berjarak lima langkah. Dengan topi dan pakaian yang sama seperti waktu itu. Creepy.
"(Name)-chan?"
(Name) berbalik dan sang penguntit berjalan kepinggiran menuju area gelap. Walaupun begitu, dia diam dan tidak sedikitpun bergerak. Menundukkan kepalanya mencoba tak dikenal.
Oikawa disana. Berdiri, memanggil namanya.
(Name) langsung berlari dan menubruk dirinya ke dalam pelukan Oikawa. Dia benar-benar takut setengah mati. Namun rasa takut itu perlahan menghilang saat merasakan pelukan seorang Oikawa yang membuatnya merasa aman dengan elusan lembut di rambut (color)-nya.
Oikawa kembali menatap remeh laki-laki yang berdiri di dalam kegelapan. Senyum jahatnya yang tak terlihat (name) membuat sang penguntit mengepalkan tangannya kuat. Dengan cepat, langkah kakinya membawa ia hilang kedalam kegelapan.
"(Name)-chan," Oikawa mendorong tubuh (name) hingga terlepas dari pelukannya. Air mata yang mengalir diusapnya dengan lembut menghilangkan jejak si air asin, "Kau bisa memintaku pulang bersamamu lain kali. Jangan sungkan, karena aku tak akan menolaknya."
YOU ARE READING
Melt Me [hq 18+]
Fiksi Penggemar[18+ Haikyuu Short Stories!!!] Tentang mereka yang mengalami apa yang namanya gejolak asmara. Melakukan hal-hal yang membuat mereka semakin merasa dicintai. Saling mengirimkan panas tubuh masing-masing sambil menikmati euforia yang mereka rasakan. (...