Search

79 5 4
                                    

Pagi itu merupakan pagi yang amat cerah. Pria yang masih setengah sadar dan memegangi kepalanya yang sakit. Ah, dia lupa jika kemarin malam dia terlalu banyak minum. Soo Hyun menuruni tangga dan mengambil air. Ia melirik sekilas arah Jong Hoon yang berkutat dengan dua laptop di depannya. Ia berjalan kearah meja yang selalu mereka pakai untuk diskusi. "Soo Hyun, sepertinya aku mulai tertarik untuk project selanjutnya. Coba kau lihat dulu apa yang kutemukan pagi ini. Mereka mau bayar mahal kita. Bukankah ini akan menjadi sangat menyenangkan? Kita sudah terlalu lama diam seperti ini dan menjadi pengangguran". Jelas Jong Hoon yang bersemangat

Soo Hyun memainkan gelasnya dan berpikir sejenak. Sudah enam bulan terakhir mereka belum memulai project kembali. Walaupun sebelumnya hampir tertangkap basah oleh oknum yang tidak di ketahui pada misi terakhir mereka. Untung saja saat itu Lee Joon Ki menyelematkan mereka. "Joon Ki hyung, kemana? Kita akan bahas ini setelah Joon Ki hyung di rumah." Pungkas Soo Hyun.

Pagi ini Jong Hoon mendapat sebuah pesan dari seorang klien yang mencari sebuah kalung diamond blue, bisa dibilang jika kalung itu seharga 3,2 milliar won

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jong Hoon mendapat sebuah pesan dari seorang klien yang mencari sebuah kalung diamond blue, bisa dibilang jika kalung itu seharga 3,2 milliar won. Kalung itu telah hilang sebulan lalu dan sampai sekarang belum menemukkan wujudnya. Mereka bertiga merupakan komplotan penipu yang selalu bermain bersih dalam menjalankan misi mereka, hingga saat ini pun kedok mereka masih belum di ketahui. Namun, pada kalangan tertentu, jasa mereka sering di pakai. Entah untuk keserakahan diri mereka sendiri ataupun menginginkan keutungan yang lebih dengan cara sedikit kotor.

Joon Ki datang dengan beberapa kantong plastik di tangannya. Ia barusan pergi ke supermarket terdekat untuk mengisi kebutuhan yang berada di kulkas. Jong Hoon segera menghampiri Joon Ki yang sedang meneluarkan beberapa barang yang dia beli dan menatanya di dalam kulkas. Jong Hoon sudah menyerocos banyak mengenai project barunya. Soo Hyun yang masih duduk santai dan membaca berita di koran tersenyum melihat kelakuan Jong Hoon. Joon Ki segera duduk begitupun Soo Hyun. Jong Hoon mulai membeberkan beberapa informasi terkait kalung diamond blue yang akan mereka cari, serta informasi klien mereka. "Jadi kalung itu, di curi oleh adiknya sendiri yang tidak memperolah warisan dari Ayahnya dan menjual kalung itu ke Shangai?" Jelas Soo Hyun.

"That's Right. Tapi anehnya, aku tidak menemukan data pejualan apapun di Shangai. Aku rasa kalung itu masih di Seoul atau mungkin masih di tangan adiknya"

"Perasaanku tidak enak tentang hal ini" Sahut Joon Ki yang menatap minuman kalengnya. Jong Hoon yang penasaraan dengan argumen Joo Ki menanyakannya lebih lanjut. Namun firasat Joon Ki memang tidak selalu salah. "Ayolah, Hyung. Kita membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Aku akan mencoba mencarinya lebih detail lagi. Soo Hyun akan memikirkan rencananya". Joon Ki masih terdiam cukup lama hingga akhirnya dia mengiyakan hal tersebut.

***
Esok malamnya meraka bertiga pergi ke sebuah Bar di daerah Itaewon. Soo Hyun yang memiliki wajah yang lebih tampan daripada hyungnya itu menjadi pusat perhatian. Tentu saja hal itu membuat Soo Hyun melangkah lebih pasti dan memberikan kiss bye pada wanita-wanita yang diam diam meliriknya, tak jarang juga dia mengedipkan matanya dengan nakal. Jong Hoon yang melihat hal itu, mulai jengah dan mengomeli Soo Hyun untuk tidak melakukan hal tersebut. Ya, mereka bertiga sedang menuju ruangan klien. Semakin ke dalam dentuman musik tidak terdengar dan semakin remang pula cahaya lampunya. Joon Ki yang tepat dibelakang laki-laki yang sedari tadi menunjukkan jalan mulai berbasa-basi ringan, namun pria tersebut tidak menjawab satupun pertanyaan darinya.

Take And GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang