The Truth

31 5 4
                                    

Cerita Sebelumnya :

Joon Ki dan Soo Hyun segera naik ke lantai dua, dimana kamar Soo Jung berada. Sedangkan Joon Ki menghampiri kamar sekertaris Kim. Soo Hyun membuka kamar itu secara perlahan, terlihat jika wanita itu tertidur pulas. Dia mengeluarkan sebuah semprotan kecil yang berisi obat bius. Perlahan namun pasti, Soo Hyun mulai mendekati ranjang tersebut dan menyemprotkan obat bius itu tepat di wajah Soo Jung. Seketika kedua mata Soo Jung membelalak kaget dan kemudian pingsan.

**
Mereka bertiga dalam berjalan menuju tempat yang sudah di janjikan oleh Tae Hyu di salah satu gudang tua yang merupakan aset dari Perusahaan Presdir Kim. Ketika mobil Van mereka datang. Sudah ada beberapa orang yang berjaga disana. Soo Jung dan sekertarisnya masih belum sadarkan diri.

Soo Hyun menurukan kacanya dan para penjaga itu mengangukkan kepala lalu memberikan jalan. Gedung itu tampak sangat luas begitupun juga lahannya. Soo Hyun membopong Soo Jung, sedangkan Joon Ki membopong sekertaris Kim. Mereka berdua masuk kedalam. Disana terlihat Tae Hyun sedang bersantai sambil di jaga oleh bodyguardnya yang sudah membawa koper yang berisi uang pelunasan untuk mereka.

"Kau ikat saja perempuan itu di sana" ujar Tae Hyun pada Soo Hyun. Ia pun menurutinya. "Kalian sungguh hebat. Dan tepat waktu. Sebagai bonusnya. Aku telah memberikan sedikit tambahan" tambah Tae Hyun sambil mengambil koper itu dari bodyguardnya dan menyerahkannya pada Joon Ki.

Joon Ki segera mengambil koper tersebut dan melihat cicin yang tersemat dijari Tae Hyun. Cicin yang berbentuk tengkorak dengan batu permata merah di matanya.

Pupil mata Joon Ki melebar jantungnya berpacu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pupil mata Joon Ki melebar jantungnya berpacu dengan cepat. Sekelebat masalalu tiba-tiba mencuat ke permukaan. Giginya menggetak marah. Soo Hyun yang menyadari perubahan Joon Ki segera menahan dada Joon Ki yang mengisyaratkan tetap tenang. Jika dia terbawa amarah tentu, semuanya akan hancur.

Mereka berdua pun pergi dari tempat itu. Sekertaris Kim yang telah di pasangi beberapa bom di tubuhnya dan Soo Jung yang diikat di kursi. Soo Jung membuka matanya dan melihat wajah Tae Hyun tepat di depannya. "Ah, akhirnya kau sadar juga? Apakah tidurmu sangat nyenyak Soo Jung?" Canda Tae Hyun sambil menyulutkan cerutunya.

"Keparat sinting kau! Lepaskan aku!"

Tae Hyun tertawa keras mendengar ucapan itu dari mulut Soo Jung. Ia segera menghampiri Soo Jung lebih dekat dan menampar pipi kanannya dengan keras hingga sudut bibir Soo Jung mengeluarkan darah. "Apakah begini caramu menghormati kakak tertuamu?" Tanya Tae Hyun.

Soo Jung segera membuang ludahnya sebagai tanda jika dia tak sudi memiliki kakak sepertinya. "Apa yang kau inginkan? Tanya Soo Jung to the point.

Tae Hyun kembali tertawa sambil menghirup cerutunya dalam-dalam. Lalu memutari kursi Soo Jung dan membelai rambut panjangnya bak seperti kakak yang amat menyayangi adiknya. "Serahkan kalang itu padaku. Maka akan kulepaskan dirimu dan wanita itu. Jika tidak, mungkin salah satu dari kalian akan BOOM" ucap Tae Hyun dan tertawa.

Take And GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang