End Game

34 4 6
                                    

Cerita sebelumnya :

"Apakah kau mengenal cicin ini?"

"Tentu saja. Itu adalan cicin si Keparat itu."

Tak dapat dipungkiri Joon Ki langsung terkejut dan menggertakkan giginya penuh amarah. Lima tahun dia mencari pria itu dan sekarang dia adalah kliennya sendiri. Betapa lucu Tuhan mempermainkannya.

"Aku akan menyelamatkanmu. Tapi sebagai gantinya aku akan membunuh keparat itu dengan tanganku!"

***

Soo Jung duduk di kursi roda menuju ruang introgasi Security Build untuk menemui mereka. Jong Hoon yang merasa terkhianati segera meneriaki Soo Jung, sedangakn Soo Hyun hanya terdiam dan menghelai nafas. "Lepaskan tali tangan meraka" perintah Soo Jung pada bodyguardnya. Mereka sama-sama terdiam lama, hingga Joon Ki memecahkan keheningan tersebut.

"Jadi, apa yang semua dikatan Tae Hyun itu benar?" tanya Joon Ki

"Seperti apa yang kalian dengar" jawabnya singkat. "Aku yakin setelah ini, dia akan menghubungi kalian lagi untuk mencari tahu keberadaan kalung itu. Dan sesuai kesepakatan sebelumnya. Kalin boleh mengambil semua uang yang dia berikan, dan kau akan membunuhnya dengan tanganmu, bukan begitu Tuan Lee?". Joon Ki menarik sudut bibirnya dengan sorot mata yang penuh akan dendamnya pada si pembuhun kekasihnya itu.

**

Soo Hyun yang merasa jika Joon Ki sekarang masih kaget dengan apa yang dilihat mencoba menghibur Hyungnya itu dengan mengajaknya berjalan-jalan sebentar di sekaitar rumah mereka. "Soo Hyun, terimakasih kau berhasil menahanku hari ini." ucap Joon Ki. Soo Hyun yang merasa canggung menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Aku mungkin tidak mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau sayang, Hyung. Tapi Noona, sudah kuanggap sebagai kakak perempuanku juga. Dan maafkan aku yang pada saat itu tidak bisa melindungi Noona dengan baik." Sesal Soo Hyun.

"Apakah kau ingin menemaniku minum malam ini?" tanya Joon Ki pada Soo Hyun. Soo Hyun yang merasa juga perlu meluapkan emosinya hari ini menerima tawaran Joon Ki. Tapi tiba-tiba ponsel Joon Ki berdering dan yang menghubunginya adalah Jung Tae Hyun.

Sorot matanya Joon Ki berubah menjadi tajam kala melihat nama itu ada di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorot matanya Joon Ki berubah menjadi tajam kala melihat nama itu ada di ponselnya. Dia mencoba mengontrol suaranya agat terdengar lebih tenang.

"Ah Mr. Lee. Maafkan aku yang menggannggu waktumu. Tapi sepertinya aku membutuhkan jasa kalian lagi. Untuk mencari kalung tersebut" sautnya to the point.

"Ah begitu. Wah, sepertinya ini akan lebih mahal lagi daripada harga yang sebelumnya Mr. Jung"

"Tidak masalah. Asalkan barang yang aku cari bisa kalian temukan dan aku bersedia membayar berapapun"

Joon Ki sedikit tersenyum mendengar perkataan Tae Hyun yang begitu sombong. "Baiklah kalau begitu. Akan kukabari kau sepecepatnya" Jawab Joon Ki dan mematikan telponnya.

Take And GiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang