I hope you like and happy reading ^_^🌻🌻🌻
- Afifa POV -
Ditengah banyaknya seluruh murid yang tengah berlalu lalang, gadis didepanku kini terus menarik tanganku.
"Kenapa sih Ta kok tumben buru - buru banget?" Tanyaku tapi tidak ada jawaban dari Syita.
Kita berdua terus melangkah hingga sampai di mushola, dapat kudengar Syita menghela nafas lega dan itu semakin membuat kerutan didahiku bertambah.
"Kamu gak menyembunyikan sesuatu dari aku kan Ta?" Tanyaku lagi membuat Syita gelagapan.
"Ha? g-gak kok Fa, gk ada. Ya kali aku ada rahasia - rahasiaan sama kamu, kita kan bestie until Jannah, Aamiin" jawab Syita sambil cengengesan.
"Tapi Syita- "
"Me-Mending kita sholat dulu, ya kan? Keburu masuk nanti. Ayo ayo!" Ajak Syita untuk mengalihkan topik pembicaraan lalu berjalan ke mushola mendahuluiku. Aku hanya menghela nafas pasrah, mungkin sekarang Syita belum siap untuk bercerita jadi ya sudahlah.
- Author POV -
"Ta nanti kamu kalau udah selesai langsung balik ke kelas aja" ucap Afifa pada Syifa sebelum pergi ke koperasi sekolah untuk membeli pembalut, karena saat wudhu tadi ternyata Afifa kedatangan tamu bulanannya.
"Siapppp" jawab Syita, setelah mendengar jawaban Syita, Afifa melangkah keluar mushola.
Afifa berjalan menuju kelasnya lebih dulu untuk mengembalikan mukenanya, lalu kembali keluar kelas untuk ke koperasi. Baru selangkah Afifa keluar kelas...
"Lo Afifa?" Tanya seorang gadis yang berada didepan pintu kelasnya -- Haninda Safira Lio -- sementara gadis disebelahnya -- Sanya Arani Aditya -- hanya bersedekap dada sambil menatap Afifa dari atas sampai bawah dengan alis terangkat sebelah.
Seketika Afifa melangkah mundur karena terkejut, lalu menatap kedua gadis yang saat ini berdiri tepat didepannya, dan kedua gadis itu balik menatap Afifa tajam membuat nyali Afifa langsung menciut, entah kenapa perasaan Afifa menjadi tidak enak.
"I-iya. Ada apa?" Jawab Afifa ragu karena sangat tidak mungkin kedua sahabat dari seorang primadona sekolah rela merepotkan diri mereka untuk menunggunya.
Tanpa menjawab pertanyaan Afifa, Hani langsung menarik tangan Afifa diikuti Sanya dibelakang, Afifa yang tidak siap hampir terjungkal dibuatnya.
"Tunggu! Kita mau kemana?" Tanya Afifa cemas sambil mencoba melepaskan cekalan tangan Hani, tidak lama Afifa berhasil melepaskan tangannya dari Hani lalu mencoba menjauh tapi Sanya dengan cepat kembali menarik tangan Afifa, dapat Afifa rasakan cekalan Sanya lebih kuat dari Hani hingga Afifa meringis kesakitan.
"Sebenarnya ki-kita mau kemana?" Tanya Afifa lagi dengan mata berkaca-kaca menatap Sanya.
"Diam! Ikut aja apa susahnya sih. Dasar cengeng" jawab Sanya lalu menarik Afifa secara kasar, yang membuat Afifa mau tak mau harus ikut.
'Jangan nangis Afifa!' batin Afifa menyemangati dirinya sendiri.
Sanya menarik Afifa kebelakang gudang sekolah diikuti Hani dibelakang, dengan keadaan sekitar yang sepi membuat Hani dan Sanya leluasa melancarkan aksinya, kalaupun ada murid yang melihat belum tentu mereka mau membantu, memangnya siapa yang mau berurusan dengan Seorang Haninda Safira Lio dan Sanya Arani Aditya? Selain karena mereka primadona SMA PJ, mereka juga berasal dari keluarga kaya yang cukup berkuasa, jadi tidak ada murid yang berani menentang mereka.
"Lama banget kalian" ucap seorang gadis -- Alicia Dwi Anandita -- setelah melihat Sanya dan Hani datang sambil menyeret paksa Afifa.
"Ck. Rewel nih cewek, kesel gue!" jawab Sanya lalu mendorong Afifa ketembok hingga jatuh terduduk, Afifa melihat pergelangan tangannya yang memerah akibat cekalan Sanya dan mengelus tangannya untuk meredakan rasa sakit, lalu matanya beralih menatap Alicia yang berjalan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are the Reason.
Teen FictionTentang Afifa Imamah Maulida gadis yatim piatu yang hanya hidup berdua bersama kakak laki-laki nya, kehidupan Afifa yang semula tenang dengan kesehariannya yang monoton menjadi kacau setelah secara tidak sengaja dirinya memergoki Daffa Pratama Pradi...