Bagian 2 | Afifa Imamah Maulida

104 57 85
                                    

Assalamu'alaikum :)
I hope you Like and happy reading ^_^

Jangan lupa bersyukur.

🌻🌻🌻

- Author POV -

Tringgggggg
Pintu terbuka

"Bunda kok gk bangunin Daffa sih, kan Daffa bisa anter Bunda ke toko" Ucap seorang pria  pada wanita paruh baya yang sekarang sedang sibuk menghitung hasil penjualan toko roti 'Pradipta'

"Salam dulu Daffa!" Ucap wanita paruh baya tersebut mengingatkan.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam. Tadi itu Kamu tidurnya pules banget Daf, Bunda gk tega bangunin kamu lagipula tadi ayahmu berangkat pagi ya Bunda nebeng ayahmu saja sekalian nganterin adek kamu sekolah, mangkanya lain kali kalo habis sholat subuh jangan tidur lagi! " Jelas Bu Ina pada putranya 'Daffa Pratama Pradipta'

"Astaghfirullah Daffa! kamu itu mau sekolah atau gimana. Cepat benerin baju kamu! " Ucap Bu Ina setelah melihat penampilan putranya yang bisa dibilang sedikit urakan.

"Nanti aja Bun disekolah, Tadi Daffa juga buru-buru" Jawab Daffa enteng

"Terus kamu ngapain masih disini? Kamu gk berangkat sekolah? "

"Masih jam 06.19 Bun" Jawab Daffa lalu duduk disalah satu kursi depan etalase toko, seketika pandangan Daffa tertuju pada oreo cheesecake yang ada dalam etalase karena setahu Daffa Bunda-nya tidak pernah membuat dessert untuk dijual.

"Bunda buat oreo cheesecake? " Tanyanya sambil menunjuk oreo cheesecake tersebut.

"Oh itu......karyawan Bunda ada yang nitip"

"Afifa? "

Sebenarnya Daffa tahu kalau Afifa, teman sekelasnya itu bekerja disini. Awalnya Daffa memang tidak tahu tapi karena Daffa sering mengantar jemput Ibunya dari toko dan tanpa sengaja dirinya melihat Fifa mengenakan seragam karyawan toko ibunya, jadi dapat Daffa simpulkan kalau Fifa bekerja di toko roti 'Pradipta'

Tidak hanya itu Daffa juga tahu kalau Fifa yatim piatu, yang saat ini hanya hidup berdua bersama kakak laki-laki nya, tapi untuk yang satu itu Daffa tau dari Ibunya yang bercerita tentang Fifa padanya jadi mau tidak mau Daffa harus mendengarkan kisah gadis itu.

Dan meskipun Daffa satu kelas dengan Fifa, Daffa sama sekali tidak pernah saling berbicara bahkan hanya untuk sekedar bertegur sapa pada Fifa, selain karena sifat Daffa yang tidak peduli dengan sekitar juga karena kepribadian Fifa sendiri yang sangat pendiam sampai-sampai Fifa dikucilkan dari teman kelasnya sendiri.

"Kok kamu tau? "

"Cuman nebak"

Bu Ina menghentikan aktivitasnya lalu berpikir seolah sedang mengingat sesuatu.
"Bentar Daffa, tadi Afifa bilang ada jam......tambahan kelas. Kamu yakin gk berangkat?"

Mendengar ucapan Ibunya seketika Daffa menatap ibunya dengan kening berkerut.
1  detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

"Astaga" Pekik Daffa tiba-tiba.

"Astagfirullah" Ucap Bu Ina terkejut sambil mengelus dada.

You are the Reason.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang