STORY: 19

407 52 1
                                    


"je.. Buka, kakak bawain makan nih" minho mengetuk pintu kamar jeongin tetapi pintu itu tak di kunci jadinya ia masuk saja dan melihat kamar jeongin yang gelap

"Je.. Kamu tidur?" tanya minho tapi tak ada sautan, dan saat minho menghidupkan lampu ia melihay adiknya yang sudah tergeletak tak berdaya dengan darah yang berceceran dan pisau yang menancap di perutnya

"ASTAGA JEONGIN!" Minho cepet cepet naruh nampan di meja belajar jeongin dan langsung nelpon ambulan, abis nelpon minho bawa tubuh jeongin ke bawah

Jisung yang liat jeongin kaya gitu langsung kaget dan ikut panik, gak lama ambulan dateng dan jeongin langsung di angkut ke ambulan dan pergi

"sung, telpon hyunjin suruh cepet ke rs" minho buka pintu mobil jisung dan mereka bedua berangkat ke rumah sakit nyusul mobil ambulan tadi.

🌼YOU🌼

Kini minho, jisung sama hyunjin lagi duduk dengan gelisah di depan UGD

Apalagi minho yang dari tadi mondar mandi gak jelas sambil gigitin kuku lagi, ih jorok :(

"kak.. Kakak tenang dulu" jisung yang kawatir sama minho berniat nenangin tapi malah di marah sama minhonya

"diem dulu sih sung, bisa gak?!"

"i-iya kak, maaf..." jisung nunduk lalu duduk kembali ke samping hyunjin dengan wajah yang sedih hendak menangis tapi jisung tahan karena ini bukan aktu yang tepat untuk menangis

Tak lama puntu UGD terbuka diiringin dokter yang menangani jeongin, disitu minho langsung menghampiri sang dokter

"dok, gimana keadaan adik saya?" tanya minho dan dokter tersenyum menandakan kabar baik

"pasien baik baik saja, lukanya sudah kamu tangani dengan baik, tetapi janin dalam perut pasien harus mati karena terbelah oleh pisau itu dan juga pasien sangat depresi" jelas sang dokter

"j-janin? Jeongin hamil?" tanya hyunjin yang kaget, dan minho hanya diam tak percaya apa yang barusan dokter katakkan

"sepertinya pasien barusan kesini tadi pagi untuk memeriksakan kandungannya, ada hal buruk yang terjadi?" tanya dokter, jisung langsung menjawab, dan dokter paham lalu ijin untuk keruangannya, sementara jeongin di pindahkan keruang rawatnya

"nanti aku yang jelasin, ayo kita liat jeongin dulu" jisung jalan duluan lalu di susul hyunjin dan minho di belakangnya

Saat masuk ke kamar jeongin, anak manis itu masih dalam pengaruh bius jadi dia masi tertidur, jisung yang melihatnya tidak menduga akan seperti ini, harusnya ia mendampingi jeongin dulu sampai minho pulang

"ayo duduk dulu, aku ceritain kejadian tadi pagi" jisung duduk di sofa yang ada di dalam kamar rawat itu dan di depannya hyunjin dan di sampingnya ada minho

"jadi, tadi pagi saat kak minho pergi kerja jeongin dateng ke aku, mukanya pucat badannta panas, dia minta di anterin ke rs ya udah aku anterin buat priksa, dan gak nyangkanya aku jeongin di nyatakan positif hamil"

"lalu, jeongin bilang kalo seminggu lalu saat dia pulang telat ternyata ia di perkosa oleh 3 orang di sebuah lorong kecil"

"tunggu, lorong kecil? 1 minggu lalu? Gue disana ji, gue yang nolong jeongin, memang bajunya berantakan tapi dia ga bilang gue liat dia setelag orang orang itu pergi, dan saat gue tanya jeongin cuma bilang di pukuli" jelas hyunjin yang mengingat kejadian seminggu lalu

"bener jin? Selama lo jadian lo sentuh jeongin gak?" tanya jisung

"gue gak apa apain dia, yang gue liat selama kita jadian ini jeongin selalu mual mual tapu yang kluar hanya cairan bening, gue kita dia sakit tapi dia selalu nolak buat di ajak ke rs"

"huftt... Semoga jeongin baik baik aja, kita ga perlu cari orang itu, yang penting jeongin selamat disini dan lo, hyunjin mulai sekarang jagain jeongin dengan baik jangan tinggalin dia ataupun sakitin dia" pringatan jisung seperti ibu dari jeongin saja sangat mengerikan

"tanpa lo bilang juga bakal gue jagain"

"ya udah gue mau beli minum" jisung bangunan kluar, dan tentunya minho mengikuti dari belakang

"sung..." minho nahan tangan jisung, otomatis langkah jisung terhenti lalu membalikkan tubuhnya ke hadapan minho

"maaf..." ucap minho menatap jisung penuh salah

"gak apa apa kok kak, aku pahan perasaan kakak" jisung dengan perlahan melepaskan genggaman tangan minho dan berjalan kembali

"sung... Maafin kakak, kamu jangan gini" minho kembali menahan tangab jisung tapi jisung hanya diam tak membalikkan tubuhnya

"sung, maafin kakak, kamu jagan egois, cuma kaya gitu masa kamu marah ke kakak"

"cuma itu? Kakak pikir ga sakit?!" jisung membalikkan badannya dengan membentak minho, matanya berkaca kaca hendak meneteskan air mata itu

"yaampun sung, kamu juga lagi keadaan gitu masih sempat sempatnya santai"

"santai? Kakak ga tau betapa kawatirnya aku liat kakak sama jeje kaya gitu?! Kakak bilang aku gak peduli gitu?! Aku dari tadi nahan kak biar aku gak nangis biar aku biasa aja, biar kak minho gak pusing mikirin aku sana jeje!!" jisung lepas paksa genggaman tangan minho

"beri aku waktu, aku pengen sendiri!" jisung tau ini egois tapi hatinya sakit, jadi ia memilih untuk pulang kerumahnya yang kosong

Meninggalkan minho yang masih mematung di lorong rumah sakit

"hiks.... Kak minho jahat hiks... Aku kan bermaksud baik.. Hiks..."




"aku bakal diam aja, aku ga mau di salahin lagi, sakit... Hiks..."



.
.
.
.
Tbc


Your Attention END <<skz-minsunghyun>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang