Chapter 4 - Aku Tidak Akan Melepaskanmu

64.4K 1K 39
                                    

Nathan Gauthier tersenyum getir. Hatinya terasa amat tercabik-cabik begitu dirinya mendapati dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Elena, kekasih hatinya, bercumbu di hadapannya dengan laki-laki lain. "Maaf, aku sama sekali tak berniat untuk mengganggu kalian. Aku permisi dulu," ucapnya sebelum akhirnya memutuskan angkat kaki secepat mungkin dari rumah Elena.

Elena langsung bangkit dari kursinya dan berjalan cepat—nyaris berlari—menghampiri Nathan. Elena sudah sama sekali tak peduli meskipun di sampingnya ada Alberto Romano, yang sedaritadi tak henti-hentinya menatapi dirinya dan Nathan bergantian. "Nathan, tunggu!" teriaknya dengan raut wajah yang terlihat amat panik.

Untungnya, Nathan langsung menghentikan langkahnya begitu Elena memegang lengan kanannya. "Tunggu, Nathan! Kamu hanya salah paham! Aku mohon, dengarkan aku dulu ..," ucap Elena seraya menatap Nathan nanar.

Nathan hanya terdiam seribu bahasa seraya menatapi wajah cantik kekasih hatinya dengan raut wajah datar—nyaris tanpa emosi. Rasa sakit hatinya terlalu dalam, sampai-sampai Nathan tak lagi bisa merasakan apa yang dinamakan dengan rasa kesal dan emosi.

Enggan menatap Elena berlama-lama, Nathan akhirnya membuang muka, menatapi jalanan berbatu yang terdapat persis di halaman rumah Elena. Elena lanjut bicara, "Aku bersumpah padamu, Nathan, ini semua hanya salah paham!" Elena beranjak menggenggam kedua tangan Nathan seraya menatapnya dengan raut wajah yang terlihat amat bersalah, "Aku mohon, maafkan aku .."

Dengan cekatan, Nathan langsung menepis genggaman tangan Elena dari kedua tangannya, seolah-olah kekasih hatinya itu adalah bibit penyakit yang harus segera dihindari. Nathan menatap Elena kecewa, "Kenapa, Elena? Kenapa kamu mengizinkan laki-laki itu untuk menciummu?"

Nathan lanjut bicara seraya tersenyum sinis, "Tidak, dia bahkan tidak hanya menciummu, dia pasti juga sudah menyentuhmu. Iya, kan?"

Kedua mata Elena langsung membulat. "Aku aku sama sekali tak bermaksud untuk mencium Alberto, Nathan! Itu semua terjadi begitu saja ..," ucapnya tak percaya.

Senyum sinis di wajah tampan Nathan melebar, "Oh, jadi itu laki-laki bernama Alberto yang kamu maksud?"

"Nathan, kumohon, maafkan aku ..," mohon Elena. "Aku pasti terlalu stres dan terbawa pikiran akhir-akhir ini .. Aku .. aku pasti terlalu memikirkan orangtuaku sampai-sampai aku tak menyadari apa yang sudah aku lakukan ..," ucapnya dengan wajah yang terlihat mulai memerah dan kedua mata yang terlihat mulai berkaca-kaca.

Ya, Elena merasa malu dan bersalah pada Nathan dan dirinya sendiri.

Sama seperti tadi, lagi-lagi Nathan hanya diam seribu bahasa. Entah apa yang ada dalam benaknya, Nathan hanya terdiam di tempatnya seraya terus menatapi wajah cantik kekasih hatinya. Nathan sama sekali tak berbuat apapun meskipun dirinya tahu kekasih hatinya yang sebentar lagi pasti akan menangis. Padahal dulu, jangankan menunggu sampai air mata jatuh membasahi pipi Elena, melihat wajah Elena sudah memerah saja Nathan pasti akan langsung menenangkan dan memeluk Elena.

Tapi rupanya hal itu tidak berlaku untuk hari ini.

Elena baru akan angkat bicara lagi saat tiba-tiba Alberto sudah keburu memanggil dirinya dan menghampiri keduanya. "Elena?" panggilnya. "Oh, jadi kalian di sini rupanya," lanjutnya dengan senyum yang sama sekali tak menunjukkan ada rasa penyesalan di sana.

Tanpa takut-takut, Alberto langsung merangkul pundak Elena lalu mengajaknya kembali ke rumahnya—sama sekali tak peduli kalau masih ada Nathan, kekasih hati Elena di sana. "Ayo lanjut makan bersama, aku masih lapar," ucapnya ramah.

Melihat Alberto yang merangkul pundak Elena sedemikian rupa dan nampak sama sekali tak mempedulikan kehadiran dirinya, emosi seketika meledak dalam benak Nathan.

My Possessive Billionaire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang