Chapter 6

16.5K 2.1K 19
                                    


Aku bangun dengan badan yang super pegal. Oh! Aku ternyata masih di ruang kerja. Sepertinya aku ketiduran di sini. Ada selimut yang membalut tubuhku, sepertinya Apple yang memakaikannya.

Suara pintu terketuk. "Nona Diana, anda sudah bangun?"

Apple masuk ke dalam bersama nampan berisi teko dan cangkir dan menghampiriku di meja kerja.

"Ya, Apple. Aku tertidur di sini?"

Apple menuangkan teh pada cangkir. "Anda melewatkan sarapan anda."

Aku bangkit sambil meregangkan tubuhku. Apple memberikan cangkir teh.

"Apple apa kau masih ingat dengan pemandangan yang kita lihat di atas menara lonceng kemarin?"

"Tentu Nona. Pemandangan di atas sungguh indah."

"Kita bisa memanfaatkan tempat itu sebagai tempat pariwisata di wilayah kita."

Aku menyesap teh dan seketika sekujur tubuhku jauh lebih relaks.

"Tapi sebelum itu, menaranya harus diperbaiki."

"Bagaimana dengan pendanaannya?" Tanyaku.

"Aku lupa memberi tahu tentang menara lonceng ini pada Ayah."

"Anda bisa membuat proposal untuk meminta pendanaan perbaikan menara lonceng kepada Duke Lamonica," Jawab Apple.

Aku berdehem kemudian menyesap kembali tehku hingga habis.

"Baiklah. Apple, ikut aku ke kamar."

Tiba-tiba saja aku mendapatkan ide. Aku membuka lemari pakaianku dan melemparkan beberapa gaun juga beberapa pasang sepatu ke ranjang.

Selanjutnya, aku menuju meja rias dan membuka laci berisi aksesoris dan perhiasan lalu mengambil beberapa di antaranya aku masukkan ke dalam kantung.

"No-nona? Bukankah semua ini adalah gaun favorit anda?" Apple meraih gaun-gaun cantik yang ada di ranjang.

Apa? Favorit? Sejak kapan gaun-gaun norak itu menjadi favoritku? Astaga Diana kau memiliki selera fashion yang sangat jelek!

"Apple jangan bercanda, sejak kapan gaun-gaun jelek itu menjadi gaun favoritku?"

Aku jengkel sekali.

"Ta-tapi nona, bahkan anda rela melelang gaun ini dengan 10.000 koin emas!" Apple menunjukkan gaun yang paling membuat aku bergidik ngeri.

Dasar Diana! Bagaimana bisa dia membuang-buang uang hanya untuk gaun sejelek itu?! Ah! Aku jadi pusing.

"Sudahlah, lupakan. Apple tolong jual semua benda-benda ini, aku butuh uang untuk pendanaan perbaikan menara lonceng."

"Anda tidak akan memberikan proposal kepada Duke?"

Aku menggeleng. "Aku ingin setidaknya menggunakan uang yang aku punya sendiri untuk tugas ini. Gaun-gaun ini tidak seberapa."

"Itu tidak benar Nona! Gaun-gaun ini masih cantik dan pasti akan terjual dengan harga yang tinggi." Apple membereskan gaun-gaun serta barang-barang lain yang akan dijual.

"Saya akan menjualnya kepada seorang kolektor barang-barang cantik di ibu kota. Siang ini saya akan pergi setelah mempersiapkan semuanya."

Aku tersenyum puas. "Baiklah aku akan mandi lalu makan siang. Aku ingin makan di ruanganku."

"Baiklah, nona."

***


Tim penelitian bunga Rendose mulai bekerja kembali. Apple sudah pergi ke ibu kota untuk menjual gaun-gaunku serta sepatu dan juga beberapa aksesoris dan perhiasan. Lagi pula aku bisa membeli kembali beberapa gaun, jadi menjual gaun-gaun itu bukanlah apa-apa.

Why Do I've To Be The Villainess In This Novel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang