Kelvin sudah mendapatkan tukang bangunan yang akan memperbaiki menara lonceng. Para tukang itu sedang mengerjakan tugasnya.
Di hari libur dari penelitiannya ini, seperti yang sudah direncanakan, aku pergi menuju kota pendidikan Seina, Honn. Bersama Apple dan tentunya Reyland.
"Kota Honn itu seperti apa, Apple?"
"Di sana terdapat banyak cendekia, sekolah di Honn pun memiliki perpustakaan yang luas. Di sana juga terdapat sebuah danau yang indah. Jika ada waktu, bagaimana anda mengunjungi danau itu Nona?"
"Ide yang bagus, Apple. Kurasa sudah saatnya aku sedikit bersantai dari pekerjaan."
Aku melihat keluar dari balik jendela, ternyata kami sudah memasuki kota. Banyak sekali orang-orang muda yang berlalu lalang membawa sebuah buku atau keranjang makanan. Mungkin karena di sini hari libur, sehingga mereka memutuskan untuk pergi piknik.
Aku membuka jendela kereta dan berbicara pada Reyland yang sedang menunggangi kuda, "Reyland, kita berhenti di sini saja. Aku ingin berjalan-jalan."
Setelah mendapat perintah dariku, Reyland mengintruksikan agar kusir menghentikan kereta. Aku turun dibantu oleh Reyland. Kemudian kami berjalan menyusuri kota Honn yang ramai.
Aku melihat ke sekitar. Banyak sekali toko buku di sepanjang jalan. Ada beberapa cafe yang menyediakan roti yang aromanya sampai ke penciuman. Suana di kota ini membuat hatiku senang.
Kami memutuskan untuk singgah dulu ke toko buku yang berdekatan dengan toko bunga. Di sana berderet buku-buku cerita dan ilmiah. Aku memilih 2 buah novel juga buku ilmiah mengenai tanaman herbal untuk dibeli.
"Nona Diana, sekarang anda tertarik dengan perobatan?" Tanya Apple, dia tidak menyangka jika aku akan lebih tertarik dengan hal ini.
"Aku harap dengan ini aku dapat membantu banyak orang. Aku menyadari dimasa lalu aku terlalu banyak membuang-buang waktu." Balasku.
Tentu saja aku sedikit tidak rela untuk kalimat terakhir yang aku ucapkan. Di masa lalu bahkan tak terhingga kebaikan yang telah aku perbuat!
"Itu merupakan kebaikan sejati, Nona." Timpal Reyland dengan senyumannya.
Setelah membeli buku, kemudian kami melanjutkan perjalanan. Mencari ahli obat dan kimia membutuhkan waktu hingga tengah hari. Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah cafe.
Aku memesan teh lemon di cafe ini. Beberapa teguk dari teh lemon ini langsung membuatku seperti berada di air terjun yang sejuk.
Di seberang cafe ini terdapat sebuah gang kecil. Lalu mataku menyipit, sepertinya aku melihat sesuatu yang janggal di sana.
"Reyland, lihatlah di gang kecil itu." Reyland mengikuti pandangan yang aku tunjuk.
"Apa anda menginginkan saya untuk memeriksan ke sana?"
Aku mengangguk, "Tentu."
Reyland pun pergi menuju gang kecil itu. Aku segera menghabiskan teh lemonku dan menyusul Reyland.
"Nona, tidakkah ini berbahaya? Bagaimana jika menyerahkan ini kepada tuan Reyland saja?" Apple mencoba mencegahku ke dalam bahaya.
"Aku tidak ingin berganti pengawal lagi. Jadi aku harus menyusulnya." Maka dengan jawaban itu, Apple tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti diriku.
Sreng! Sreng!
Terdengar suara pedang yang saling beradu. Aku segera mengenakan tudung pada jubah yang aku pakai dan masuk semakin dalam. Reyland sedang bertarung dengan seseorang.
![](https://img.wattpad.com/cover/241133072-288-k934370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Do I've To Be The Villainess In This Novel?
FantasyKetika kehidupan Ceya sudah sempurna. Cantik, pintar, berbakat, baik hati, dan bekerja sebagai kepala laboratorium perusahaan obat dan kosmetik. Namun semuanya berubah kala ia terbangun di sebuah mimpi yang terasa nyata. Dia berada di sebuah web nov...