04

13.2K 1.4K 37
                                    

"Ya-yang mulia.." Rayan bingung melihat Adnan, dia terlihat seperti orang lain.

"Keluar.."

"Ah, ya ?" Rayan kurang jelas mendengar suara Adnan.

"KU BILANG KELUAR!!"

DEG!
Wajah Rayan berubah takut.

"Yang mulia!" Suara Padu terdengar dengan ketukan di pintu kamar.

Adnan menarik gagang pintu.
Lalu mendorong Rayan keluar dari dalam kamar, Padu dengan sigap memeluk Rayan yang terlihat sangat terkejut karena ini pertama kalinya Adnan meneriakinya.

Feromon Adnan menyebar saat pintu terbuka, semua orang yang memang berjenis alpha dan beta merasa takut merasakan aura tidak biasa ini.

"Sudah ku katakan, jangan biarkan seorang pun masuk" Adnan menatap Padu tajam.

"Am-ampuni saya rajaku! Semua ini tidak akan terulang lagi!" Setelah Padu berkata demikian, pintu langsung ditutup kasar oleh Adnan.

Padu beralih ke Rayan yang diam dipelukkan Padu, Padu bisa melihat tangan Rayan bergetar.

"Anda baik-baik saja ?" Tanya Padu.

Tersadar, Rayan langsung melepas diri dari Padu.
"Ma-maaf.. aku tidak apa-apa"

Padu melihat Rayan yang meremas tangannya mencoba tenang. Padu menghela nafas.

"Sepertinya kita harus bicara tuan, kemari ikut saya sebentar"

Menurut, Rayan mengikuti langkah kaki Padu ke ruang kerja Adnan. Padu meminta pelayan membuatkan minuman hangat untuk Rayan.

Keduanya duduk di sofa.
Padu mencoba mengatur kata-kata agar Rayan bisa mengerti kondisi Adnan.

"Maaf.. saya tidak menjelaskan secara detail setiap kali anda bertanya kenapa kamar raja selalu dijaga dan anda tidak diperbolehkan masuk pada waktu tertentu.." Padu melirik wajah Rayan yang masih menyimpan rasa takut.

".. sangat sulit bagi seorang alpha menahan emosi dan hasratnya secara bersamaan.." Rayan langsung menatap Padu.

"Apa maksudnya itu ?"

".. ya, anda tau sendiri seorang alpha penuh dengan lonjakkan feromon saat marah tapi semua itu terkendali apabila semua kebutuhannya terpenuhi.." ada jeda dalam kalimat Padu, seolah dia merasa ragu untuk melanjutkan kalimatnya karena Rayan masih muda untuk mendengar semua ini, tapi cepat atau lambat Rayan harus tau.

Padu menghela nafas lalu menatap Rayan serius.
".. seharusnya semua ini tidak saya katakan karena usia anda, tapi anda harus tau.. saat ini feromon yang mulia sangat tidak terkendali, dalam satu bulan ini pun beliau harus meminum obatnya dan sudah menghabiskan dua kotak"

Deg!
Rayan menatap Padu.

"Bukankah itu berbahaya ?! Kenapa kalian tidak menghentikannya ?!"

Padu menekan-nekan jarinya.
"Apa yang bisa kami lakukan ? Anda omeganya"

"Apa ?"

"Hanya anda yang mampu mengendalikan feromon yang mulia"

"Apa maksudnya ?" Rayan tidak mengerti apa inti dari kata-kata Padu.

"Anda sudah satu tahun menikah dan sudah tidur bersama, apakah tidak ada hasrat terpendam ?" Kata Padu mencoba memberanikan diri memancing Rayan.

Rayan yang mengerti langsung berdiri menatap Padu kesal.
"Aku tidak membahas hubungan seksual ku bersama orang lain! Ini pernikahan kami.. !"

Saat Rayan berniat pergi, Padu menghentikan langkah kaki Rayan dengan satu kalimat yang langsung menusuk dada Rayan.

"Jadi tidak masalah bagi anda apabila yang mulia overdosis ?!"

Rayan berbalik.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!"

Rayan membuka pintu lalu berlari keluar.
"Hah.." Padu menyandarkan tubuhnya menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

"Hubungan mereka sangat rumit untuk dimengerti"

.
.

Bersambung ...

(Tamat Ebook) Isteri Untuk Raja (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang