6. KAK ZARDAN

473 35 0
                                    

Setelah hampir seharian melakukan aktifitas di PP Ily pun kembali kekamarnya. Ia terdiam, pikiran nya kembali melayang layang kekejadian kemarin saat ia mengantar Annisa ke PP Putra.

Beberapa kali Ily menghembuskan nafasnya kasar. Berharap akan mengurangi sesak di dadanya. Saat pikiran nya sedang berkelana tiba tiba terdengar suara pintu yang di banting. Hal itu mampu mengalihkan pikiran Ily dari kejadian kemarin.

" Pelan pelan napa sih an." Protes Ily.

" Iya maaf, terlalu bersemangat nih." Jawab Anna akan tetapi Ily tak peduli.

Merasa tak di hiraukan Anna pun tak pantang menyerah. Ia paham betul akan tabiat Ily. Jika sudah diam terus seperti sekarang berarti ada yang sedang di pikirkan. Siapa lagi yang sedang di pikirkan kalau bukan Ali.
Kemarin Ily sempat cerita kalau ia diminta kak Nay mengantar Kak Nisa ke PP Putra. Walaupun Ily tak bercerita apa yang terjadi di sana, tapi sudah dapat di pastikan kalau kejadian kemarin tak mengenakkan hati Ily. Buktinya setelah balik dari PP Putra Ily lebih banyak diam.

" Ly... temenin aku yuk. " Pinta Anna

" Kemana..????" Tanya Ily

" Ke PP Putra, aku mau minta bulanan ke kak Zardhan."

" Biasanya juga di anter kesini.... males aku ahh."

" Ayolaahhhh... masalah nya ini belum waktunya aku dapet bulanan. Nungguin kak Zardhan lama. Uang ku udah habis. Ayolah ly temenin." Bujuk Anna. Ily pun tak sampai hati untuk menolaknya. Dengan berat hati Ily pun mengiyakan permintaan sahabat nya.

.............

Sementara itu di PP Putra terlihat Ali sedang Keliling PP. Hal itu di karenakan ia menjabat sebagai keamanan Pondok. Maka ia harus siap siaga dalam situasi apapun.

Saat ia sedang berkeliling tanpa di sengaja ia berpapasan dengan Ily dan Anna yang akan bertemu dengan Zardhan.

" Assalamu' alaikum kak Ali." Sapa Anna, sedangkan Ily hanya menunduk.

" Wa'alaikum salam, mau ketemu Zardhan..???? " Tanya Ali.

" Iya kak, kak Zardhan nya ada nggak." Tanya Anna.

" Ada. " Jawab Ali sesekali melirik ke arah Ily. Ia masih merasa heran mengapa Ily masih saja murung. Ingin bertanya akan tetapi merasa tak pantas.
" Mari kak Ali antar." Sambung Ali. Ily dan Anna pun menurut. Mereka mengikuti Ali berjalan di belakang nya menuju ruang tamu.

" Azka... tolong panggilin Zardhan, adik nya mau ketemu." Pinta Ali

" Siap." Jawab Azka yang kebetulan sedang piket.

" Tunggu saja di sini, kak Ali harus pergi, ada urusan."
" Iya kak." Jawab Anna sedangkan Ily hanya diam, tak ada senyum yang selama ini di tunjukkan Ily saat bertatapan dengan nya. Hal itu mampu membuat Ali kecewa, padahal ia berharap saat bertemu lagi dengan Ily ia bisa melihat senyuman itu lagi. Akan tetapi harapan nya sia sia.

Setelah hampir 15 menit Ily dan Anna menunggu, akhirnya Zardhan pun datang menghampiri mereka.

Hal pertama yang di tunjukkan Ily saat bertemu dengan Zardhan adalah terkejut. Pantas ia merasa tak asing saat pertama kali berpapasan dengan Zardhan kemarin, karna Anna sering menunjukkan foto kakak nya itu ke Ily.

" Jadi kamu sahabat nya Anna yang sering di ceritain itu." Tanya Zardhan. Ily pun hanya tersenyum malu.

" Ily tau nggak apa yang di ceritain Anna ke kakak." Tanya Zardhan lagi. Ily masih belum membuka suaranya ia hanya menggeleng.

" Kata Anna, dia punya temen nama nya Ily, dia baik cantik lemah lembut tapi kadang kadang suka kepedean. Katanya dia pengen Ily itu jadi pedamping kakak nya suatu saat." Jawab Zardhan yang mampu membuat Ily terkejut dan malu. Dia yakin pipinya pasti sudah seperti kepiting rebus karna menahan malu.

" Dasar Anna, AWAS YA...." Batin Ily

Anna dan Zardhan pun tertawa melihat tingkah Ily.

" Udah deh kak, jangan godain Ily terus. Kasian kan." Kata Anna

" Iya maaf maaf, ini uang nya... jangan boros boros ya. sana cepet balik kepondok, kakak sibuk" Jawab Zardhan. Annapun mendengus kesal, ia menarik tangan Ily. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia pergi meninggalkan Zardhan. Zardhan pun hanya bisa tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

............

Setelah melakukan perjalanan hampir 10 menit, Ily dan Anna pun sampai di kamar mereka. Hal pertama yang di lakukan Ily adalah, melototi sahabat nya itu.

" Apa...?" Tanya Anna geli melihat mimik muka Ily.
" Kamu ngapain ngomong gitu sama kak Zardhan. " Tanya Ily sedangkan Anna hanya cekikikan.
" Aku nggak pernah ngomong kalau aku pengen kamu dan kak Zardhan suatu saat berdampingan. Kamu di kerjain tau." Jawab Anna, mengejutkan Ily.
" Kok tadi kak Zardhan ngomong gitu." Tanya Ily lagi.
" Dia cuma godain kamu, santai aja."
" Jangan jangan dia mulai kepincut sama aku." Canda Ily, Anna pun memutar bola matanya malas.
" Udah jangan ngelantur, siap siap bentar lagi ada musyawarah." Kata Anna, Ily pun mendengus sebal, sebelum akhirnya ia mengikuti Anna berganti pakaian.

.............

ADA CINTA DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang