-Me And The Vampire-
Jane bersama sang ibu dan ayahnya masih asik bersarapan di ruang tamu yang berukuran besar itu. Mereka sama sekali tidak mengeluarkan suara selain dari asal pertengkaran sendok dan garpu yang mereka gunakan. Keheningan yang hadir di ruang makan tersebut membuat Jane fokus memikirkan apa yang baru saja terjadi padanya. Suap demi suap makanan masuk ke dalam mulut Jane,tatapannya lurus ke arah depan seperti sedang melamun. Sosok pria yang di ketahui seorang vampir kini telah memenuhi fikirannya. Jane bahkan tidak menyadari bahwa ibu dan ayahnya tengah memperhatikannya.
Sang ibu yang melihat Jane melamun pun menyentuh punggung tangan Jane "Jane?" Ucapnya sambil menatap wajah Jane
Jane yang menyadari sentuhan di punggung tangannya pun menoleh ke arah sampingnya "Iya?.. ada apa ibu?"
Sang ibu menghela nafas kecil "Kenapa kau melamun hm? Apa yang sedang kau fikirkan?" Tanyanya dengan nada lembut
Jane menggeleng "Tidak bu. Aku.. tidak memikirkan apapun" Jane tersenyum ke arah ibunya menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Sangat tidak mungkin sekali jika Jane menceritakan pada sosok wanita yang tegas itu tentang pria bernama Taehyung yang kini sedang ia fikirkan. Bisa-bisa mungkin ibunya akan marah jika Jane menceritakan begitu saja yang terjadi padanya di kamar tadi
Sang ibu mengangguk dan ikut tersenyum. Keduanya pun melanjutkan sarapannya yang lagi dan lagi di selimuti keheningan. Ini adalah aturan yang di berikan oleh sang ayah,pria tua yang memiliki tubuh kokoh itu memberi aturan untuk tidak berbicara ataupun mengobrol ketika sedang melakukan kegiatan makan.
Jane kembali ke kamar kala ia acara sarapannya sudah selesai. Lagi lagi Jane hanya bisa berdiam diri di kamar besarnya. Ia sangatlah bosan karena terus menerus seperti ini. Keinginannya untuk keluar dari Kastil masih ada,ia ingin merasakan kebebasan. Setidaknya izinkanlah Jane untuk bersenang-senang di bawah sana selama dua puluh empat jam lamanya.
Jane melangkahkan kakinya menuju rak buku yang berada di dalam kamarnya itu. Ia melirik satu persatu dari banyaknya buku yang berjajar rapih. Tangannya maju menyentuh buku yang sedikit tebal berwarna coklat. Ia pun menariknya dan melangkah naik ke atas ranjangnya sambil membawa buku yang ia genggam.
Jane menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang. Kaki kanannya ia angkat dan melipatnya sebagai sandaran buku tebal itu,sedangkan kaki kirinya ia biarkan berselonjor.
Jane mulai membuka buku berwarna coklat itu. Membaca satu demi kata yang tertempel di kertas itu. Fikiran Jane tiba-tiba mulai mengingat kembali dimana bibirnya di kecup begitu begitu saja oleh pria bernama Taehyung. Jane pun menyentuh bibirnya,otaknya memutar kembali adegan kejadian pagi tadi. Bahkan jantung Jane kini sudah berdetak sedikit cepat.
"Aku baru merasakannya" gumam Jane yang masih menyentuh bibirnya sambil sedikit mengangkat ujung bibirnya
"Taehyung Valerian.. dia sangat tampan,bagaimana bisa vampir mempunyai wajah setampan itu?" Jane menggeleng. Ia sudah tidak waras,fikirnya. Ia tidak mungkin menyukai seorang vampir. Bahkan Jane sangat tidak percaya dengan pengakuan Taehyung yang menyebut dirinya sendiri adalah vampir. Hey,ini sudah zaman yang modern dan tidak mungkin jika vampir masih ada. Vampir itu tidak ada dan mereka sudah punah ataupun mereka hanyalah sebuah dongeng,fikir Jane.
Jane kembali memfokuskan membacanya,ia tidak ingin memikirkan hal itu lagi. Menurutnya kejadian hari ini adalah mimpi belaka.
....
Malam ini cuaca sedikit dingin. Angin yang berhembus kencang membuat pepohonan bergerak sesuai arah angin itu. Bulan yang berbentuk bulat sempurna dan sangat terang sudah menghiasi langit gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND THE VAMPIRE (18+)
VampirgeschichtenSeorang wanita yang tinggal di sebuah Kastil mewah,terjebak di dalam sana karena memiliki orang tua yang tidak memperbolehkannya keluar walaupun seujung rambut pun Namun ketika datangnya sesok pria, kehidupannya pun mulai menjadi berubah... Ingin ta...