Bab. 1

37 8 8
                                    

Di pagi hari pukul 06.45 terdapat dua siswi yang menunggu temannya di halaman depan sekolah SMA Binar. Keduanya setiap kali mengamati jam, karena khawatir jika mereka terlambat masuk kelas.

"Zahra mana sih?" Tanya Karra, sang tokoh utama dari cerita ini.

Gadis berkerudung yang berada di sebelahnya menggelengkan kepalanya. "Gue juga nggak tahu, baru kali ini dia hampir telat!" Kesal Salma, teman- ah bukan! Lebih tepatnya sahabat Karra dan Zahra.

Karra melirik ke semua kelas yang berada di lantai bawah. Semuanya sudah ramai dengan banyak siswa-siswi yang berkeliling atau bahkan mengamati luar kelas, berjaga-jaga bila ada guru yang mau datang ke kelas mereka, benar-benar seperti anak SD!

Ponsel Karra berdering, tertera nama Mamanya, Helen.

Helen : Nanti mama nggak bisa jemput kamu pulang, ada meeting sama penulis Sarah.

Karra menghela napas, sudah biasa ia dengan kegiatan Mamanya yang selalu sibuk.

Karra juga tak heran bila Mamanya terkadang pulang larut ataupun berangkat ke kantor dini hari. Bagaimana tidak? Mamanya merupakan direktur ShowTV, penyiaran umum yang berbayar dan sangat terkenal!

Karra : Ya Ma, semoga lancar :)

Drap drap drap

Terdengar suara lari seseorang. Karra merasa suara itu semakin lama semakin dekat, ternyata itu Zahra, sahabatnya yang baru kali ini terlambat.

"Hahhh.. untung nggak telat!" Ujarnya sembari berusaha menstabilkan napasnya.

"Tumben lo telat, kirain nggak berangkat hari ini," perkiraan Salma.

"Alarm gue mati! Dah gitu nih sekolah luas banget!" Ucapnya dengan suara yang sedikit serak.

"Minum dulu aja, masih emm- 12 menitan masuk," ujar Karra sambil mengamati jam di ponsel dan jam tangannya.

"Iya ntar kalau udah masuk nggak bisa minum lo," timpa Salma yang setuju dengan ujaran Karra.

Segeralah Zahra meneguk botol minumnya, jelas sekali ia kehausan karena berlari dari gerbang masuk hingga halaman yang luas.

"Ayo ke kelas! Kalau telat gue nggak mau tahu," kata Karra yang sudah berjalan duluan mendahului kedua sahabatnya.

"Siap bu ketua!" Ucap Zahra dengan menyebut julukan Karra, yah Karra merupakan ketua kelas di kelasnya.

Zahra dan Salma pun segera menyusul Karra yang berada di depan mereka. Hingga sampailah mereka di kelas 12 IPA 3.

Zahra melihat tas ransel milik Karra dan Salma bersebelahan, mereka duduk sebangku. "Yah kok kalian duduknya sebangku sih?! Terus gue sama siapa?" Kesal Zahra yang terlihat sedih karena duduk sendirian seperti tak punya teman.

"Sama Hans," jawab Karra dengan santainya.

Hans merupakan teman sekelas mereka yang sudah cukup akrab juga dengan mereka.

"Heh gue denger ya! Ngapain juga gue sama Zahra?!" Bentak Hans yang tempat duduknya tak jauh dari mereka.

"Yaiyalah lo kan nggak tuli Hans!" Balas Salma membantu Karra.

Kringgg

Suara bunyi bel masuk membuat semua murid tersentak. Pelajaran pun dimulai.

•••••

Jam istirahat tiba. Banyak murid berbondong-bondong berlari menuju kantin. Beberapa ada yang lanjut belajar di perpustakaan atau bermain di lapangan.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang