Lesti : " apaan sih loe nggak jelas deh " mengalihkan pandanganya
Rizki : " yaudah dimaafin pa nggak "
Lesti : " fine oke bukan karena gue mau ya tapi karena ho gue " merampas hpnya ditangan rizki
Rizki : " bodo amat yang penting dah dimaafin "
Lesti : " suka suka loe lah suka suka loe " berjalan menuju kantin dan diikuti rizki dari belakang dan saat lesti sadar itu ia membalikan badanya " ngapain loe ngikutin gue "
Rizki : " nggak juga sih emang laper aja belom sarapan "
Lesti : " suka suka loe lah , tapi loe kek bodygard gue tau nggak sih dibelakang gue "
Rizki : " jadi maunya gue disamping loe nih " berjalan disamping lesti
Lesti menghiraukan omongan rizki ia lebih memilih terus berjalan menuju kantin dan saat sampai kantin ia melihat ega dan ridho disana
Lesti langsung berjalan menuju meja ridho dan ega saat sampai dimeja itu ia tak bicara apa apa melainkan langsung menarik kursi dan duduk
Ega : " ciee dah baikan nih ngantin bareng "
Lesti : " ih malah cie cie kebangetan ih teteh masak ninggalin orang gitu aja pakek kekantin nggak ajak lagi " cerocosnya
Ega : " heheh iya iya maaf tadinya nggak niat mau kekantin karena dah makan roti lapis tapi kurang kenyang karena dimakan berdua jadinya kekantin deh lagain kek nya kalian perlu bicara deh tadi "
Lesti mengangguk nganggukkan kepalanya dan melirik rizki yang sedang memainkan handphone nya lalu ia memanggil ibuk penjaga kantin
Lesti : " buuuk pesen "
Ibuk kantin : " pesen apa neng "
Lesti : " bakso sama jus jeruk aja deh buk "
Rizki : " 2 buk " menyambar omongan lesti
Ibu kantin : " baik kalo gitu ibuk buatin dulu "
Setelah beberapa menit kemudian ibuk kantin membawakan pesanan rizki dan lesti , mereka sangat antusias dan makan dengan sangat lahap , ridho dan ega yang melihat cara makan lesti dan rizki yang melewat cepet hanya mengvelengkan kepalanya
Ridho : " wee kalian udah nggak makan berapa tahun sih "
Lesti : " lima " membalas dengan seenaknya
Setelah mereka selesai makan lesti langsung menghela nafasnya panjang dan merasa bersyukur bisa makan dengab enak lagi setelah beberaoa hari sakit dan tak nafau makan
Ega : " oh ya dek final putri kampusnya tinggak 2 minggu lagi loh "
Lesti : " hah " berdiri dari duduknya " dede belom daftar teh " berlari dengan cepat sampai menabrak beberapa kursi kantin
Rizki , Ridho dan ega yang berada disana saling memandang dan sedetik kemudian mereka tertawa terbahak bahak
Ega : " udahlah sakit perut aku , aku nyusul lesti dulu ya kak rizki kak idho " mangkit dari duduknya tapi sebelum sepenuhnya bangkit tanganya dicengkal oleh rizki dan ega langsung menengok kerizki
Rizki : " biar gue aja " bangkit dari duduknya
Ega langsung duduk kembali ketempat duduk semulanya dan memandang ridho penuh tanya , ridho yang paham akan pandangab ega hanya menaikturunkan bahunya tanda tak tau menau
~ Lesti prov
Gue terus lari menuju tempat pendaftaran putri kampus tanpa menghuraukan orang orang yabg didepanku bahkan beberapa kali aku menabrak mereka
Dan saat aku sampai tempat itu disana sangat sepi tak ada satu orangpun tapi aku tak menyerah sampek situ aku mencari seseorang yang bisa aku tanya perihal putri kampus
Saat aku lihat ada pak wawan yang aku tau dia adalah salah satu pengurus acara dikampus aku langsung tanya beliau tentang acara pemilihan putri kampus dan sayangnya pendaftaran sudah ditutup 1 hari yang lalu
Aku hanya bisa pasrah mengubur impianku menjadi pitri kampus dan aku langkahkan kakiku lemas kemanapun kakiku ingun berjalan tapi saat tidak sengaja aku menabrak dada seseorang
Aku kaget dan langsung menatap pria itu aku tau pria karena dadanya sangat estetik kek roti sobek :) saat aku liat wajahnya lagi lagi pria yang sangat menggangguku
Lesti : " apaan sih ki akhhhh gue lagi nggak mood buat ngeladenin loe jadi please minggir "
Rizki : " ikit gue " menarik tangan lesti supaya mengikutinya
Lesti : " wee gue nggak mau " mencoba melepaskan tangan rizki dengan cara menghempaskan tapi hasilnya nihil " subhanallah kenapa ada sepesies kek loe sih didunia ini "
Rizki yang mendengar celotekan lesti itu hanya tersenyum sambil terus berjalan menuju tempat yang ia maksud
Dan ternyata rizki membawa lesti kedepan mading kampus , seketika lesti mengerutkan dahinya tak mengerti lalu rizki menunjuk salah satu kertas yang tertempel dimading itu
Rizki : " baca "
Lesti : " apaa sih kurang kerjaan banget " hendak pergi tapi sebelum itu langkahnya sudah terhenti karema ucapan rizki
Rizki : " nyesel gue nggak tanggung "
Lesti dengan pasrah dan rasa pebasaranya lalumenuruti rizki dan membaca kertas itu baru membaca beberapa kata lesti langsung paham isi kertas itu
Lesti : " peserta putri kapus " gumamnya , seketika lesti langsung sedih dan merasa sangat kesal " ngapain loe bawa gue kesini hah mau sombong kalo elo pangeran kampus hah dan gue gagal buat daftar " ocehnya karena kesal
Rizki : " ihh dodol banget sih " mencabut kertas itu " nihhh baca " menunjuk tulisan
Lesti : " nggak mau " hendak pergi tapi lagi lagi langkahnya terhenti karena ucapan rizki yang sangat sangat membuatnya terkejut
Rizki : " daftar mahasiswa yang ikut dalam acara pemilihan putri kampua nomor 37 Lestiani "
Lesti masih sangat syok jadi ia hanya mematung ditempatnya tanpa bergerak sedikitpun dan setelah beberapa saat ia sadar dan menghadap ke rizki
Rizki yang mengerti langsung memberikan kertas itu pada lesti , lesti pun menerimanya dan membaca kertas itu , ia terlihat membaca dengan seksama dan sangat teliti
Setelah ia mengerti ia menjerit dan tanpa terduga lesti memeluk rizki
~BERSAMBUNG
JANGAN LUPA PENCET BINTANG DAN KOMENT
Maaf gaisss telat banget HP autor matiiiii jadi kemaren nggak bisa buka wattpad dan nggak bisa next dan inipun pinjem LP nya kakakku hehe > , < dan mungkin besok akan dibawa lagi LP nya jadi nggak bisa next maaf
Sehat selalu buat semuanya yang baca , autor dan castnya . Doain juga biar autor punya ide bagus dan ceritanya panjang dan sampai akhir ya
Love you all ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/151441690-288-k562525.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Indah 💞💞💞
RomansBenci jadi Cinta ?? Mungkin itu yang dialami oleh Lesti, Mengingat bagaimana sebelumnya dia begitu membenci Rizki sang ketua panitia MOS diKampusnya dan Bagaimana mungkin sekarang jantungnya berdetak hanya dengan melihat Ketua Panitia Mos itu?? mun...