26 November 2019
Wooyoung benar-benar tidak percaya bahwa karirnya yang masih seumur jagung ini akan kandas hanya karena permintaan gila agensi. Beberapa minggu yang lalu ia memang sempat tertangkap kamera tengah bermesraan dengan kekasihnya, San diclub lqbt, yang dimana hubungan sesama jenis masih sangat tabu bagi masyarakat sekitar. Tapi yang jadi masalah adalah agensi yang memanfaatkan berita itu untuk menaikkan pamor grup mereka yang memang bisa dikatakan masih belum terlalu dilirik.
"Dengan keluarnya kamu dari grup itu bisa jadi topik panas dimana-mana dan Ates bakal lebih dikenal dunia."
Bahkan Wooyoung tidak bisa menghentikan suara ceo sialan nya itu dari dalam kepalanya. Semua percakapan tadi terus berputar di otaknya bagai kaset rusak.
Wooyoung menyisir rambutnya kebelakang, ia frustasi. Ia tidak tau kemana tujuannya sekarang, dirinya bahkan sudah berada di dalam bus selama lebih dari 2 jam dan melewatkan semua rute pemberhentian. Tidak mungkin ia pulang kerumah dengan membawa berita menyedihkan seperti ini, tapi dirinya juga tidak dizinkan untuk kembali ke drom, bahkan hanya untuk berpamitan dengan benar dengan teman-temannya pun ia tidak diizinkan.
Wooyoung mengeluarkan ponsel, memeriksa perkembangan terbaru tentang dirinya. Ia terkekeh pelan, ternyata perkiraan agensi sangat akurat, terbukti kini grup mereka menjadi trending dimana-mana, pengikut disemua media sosial mulai naik dan Ates mulai dicari tau, bahkan dalam kurun waktu kurang dari satu hari kepopuleran mereka melesat naik hanya karna scandal yang ia buat.
Mimpinya selama ini benar-benar hancur dalam hitungan detik, teman-teman nya kini bersinar terang setelah ia mematikan cahayanya. Ia lelah dan ingin menyerah. Haruskah ia akhiri sampai disini?
"Buat apa lagi sih hidup?"
∆∆∆
Ternyata kalimat cinta dapat membunuhmu adalah sebuah kenyataan, cinta benar-benar bisa menghancurkan semuanya, karirnya, mimpinya, kebahagiaannya dan semuanya. Semua selesai hanya karna dirinya yang jatuh cinta.
Wooyoung tidak menyalahkan San, ia juga tidak menyalahkan siapapun atas apa yang ia jalani, tapi ia menyalahkan dirinya sendiri karena memiliki takdir berantakan seperti ini. Mungkin, jika kehidupan kedua itu benar-benar ada, izinkan ia untuk hidup sebagai sebuah batu. Yaa mungkin itu lebih baik ketimbang menjadi manusia dengan takdir kacau seperti sekarang.
"Biyu capek." Kini dirinya sudah berada dipantai menatap kosong laut lepas. Ia melangkahkan kakinya masuk lebih dalam ke lautan, kakinya masih bisa merasakan pasir yang itu artinya dirinya masih berada di pesisir pantai.
"Terus Biru! Lebih jauh! Lebih jauh! Lebih dalam!"
"Kalo kamu mati semuanya selesai!"
"Biru jangan!"
"Ga ada yang peduli sama kamu, mimpi kamu, kebahagiaan kamu, cita-cita kamu, perasaan kamu, ga ada yang peduli."
"PERGI BIRU!"
"PULANG!"
"Lihat di belakang mu! Semua orang cuma pengen ngetawain kamu! Ga ada yang peduli!"
Wooyoung membalikkan tubuhnya ke belakang dan benar saja, disana tak jauh dari posisinya berdiri, semuanya tertawa melihat nya yang hanya tersisa setengah dipermukaan. San, teman-teman nya, ceo sialannnya itu, manager, Ayah, Ibu, Kakak dan juga Adiknya, semua yang ada disana hanya mentertawakan nasib nya tanpa ada niat membantu, ahh lihatlah betapa menyedihkan nya Wooyoung sekarang.
"CEPAT BIRU!"
"Mereka ga ada yang peduli sama kamu!"
"Jangan! Mereka itu ga nyata! Kita ga nyata!"
"Lari Biru! Mereka ngejar kamu!"
"PULANG BIRU! YANG LAIN NYARIIN KAMU!"
"Siapa yang peduli sih sama hidup kamu?"
Wooyoung mempercepat langkahnya dengan susah payah, tatapannya kosong menatap laut lepas. Mungkin menghilang adalah pilihan yang tepat sekarang. Mungkin mati adalah keputusan paling benar sekarang. Wooyoung tidak ingin lagi melihat komentar mereka tentang dirinya, entah itu sebuah dukungan atau rundungan. Wooyoung tidak ingin melihat grupnya sukses tanpa dirinya, karna semua itu karna dirinya yang dijadikan batu loncatan bagi agensi. Membiarkan hidupnya hancurkan berkeping-keping hanya untuk kepentingan mereka. Bagaimana dengan dirinya? Apa yang harus ia lakukan setelah ini? Tidak kah pernah terpikir oleh mereka perasaannya?
"...henti!"
Ah suara apa lagi itu, Wooyoung tidak ingin mendengar apapun lagi, sudah cukup kepalanya yang berisik ini, dunia luar jangan ikut ambil bagian.
"Berhenti!"
Suara itu terlalu nyata, Wooyoung tergerak untuk berbalik tapi sayang kakinya sudah tidak lagi menapak, ia tenggelam sepenuhnya. Wooyoung tak berusah untuk naik ke permukaan, Wooyoung juga membiarkan mulutnya terbuka dan membiarkan air asin itu memenuhi tubuhnya. Ia ingin mati!
"Kamu hebat Biru! Hebat!"
- —REWORKING!!!
dulu chr nya trejo sekarang aku repub ke ateez
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty Box ft.Woosan
FanfictionKembalinya Biru setelah scandal yang membuat nya dikeluarkan dari Ates 4 tahun silam. Melanjutkan kisah cintanya yang berakhir luka atau malah mengakhirinya dengan cara yang benar.