[6/10]

6.9K 1.2K 138
                                    

Ketika aku sakit ...

♡♡♡

"Cih, dasar BakAniki! Sudah tahu hujan, kau malah nekat! Lihat, kau malah merepotkanku!"

"(Name) ... maafkan aku ... " ujar Koushi lirih seraya tersenyum lemah.

(Name) berdecak sebal. Ia tak tega dengan kondisi kembarannya yang sekarang.

Seburuk apapun (Name), ia tetap saja menyayangi kembarannya.

"Bagus sekali. Meminjamkan payung pada adik kelas dan berakhir menembus hujan deras. Lihat, kau sakit bodoh,"

"Iya ... hehe ... "

"Haha hehe haha hehe, dasar. Hahh, tunggulah. Aku akan membuatkanku bubur,"

Deg!

Tidak tidak tidak! Koushi tidak mau dapurnya menjadi kapal pecah!

"(N-name) ... k-kurasa—" ucapannya terpotong kala ia mendapat tatapan tajam dari sang adik.

"Diam dan istirahatlah bodoh,"

Glek!

"Ha'i ... " dengan berat hati, Koushi mengangguk.

(Name) keluar dari kamar.

Tak lama ...

Prang
Brak!
Bruk!

"Hiks dapur kesayanganku ... "

♡♡♡

Pintu kamar dibuka dengan kasar. Membuat Koushi yang sedang tiduran langsung berjengit kaget.

"Oi! Makan dulu, baru tidur!"

"Ya ... "

(Name) duduk di bibir ranjang lalu menaruh nampan di atas nakas.

Koushi dapat merasakan aura-aura buruk dari bubur itu.

"Nah, makan!"

"(N-name) ... "

Malas berdebat, (Name) langsung menyuapkan sesendok bubur pada Koushi.

"H-hmph—"

Okay pelangi lewat~

♡♡♡

"DAICHI!!" panggil (Name) tak santai. Daichi di seberang sana berjengit kaget.

"Y-ya?"

"Kemarilah, Koushi butuh bubur. Aku tak bisa masak. Dia malah muntah,"

"Oh ... baiklah,"

Tak lama, Daichi datang dengan sebungkus bubur.

"Ini ... tadinya aku mau menjenguk Suga, tapi aku ada urusan,"

"Oh okay,"

Daichi segera pergi.

(Name) masuk ke dalam kamar Koushi.

"Nah!" setelah menyiapkan buburnya, ia menatap Koushi.

(Name) menyuapi Koushi perlahan.

"Arrggghh lama sekalii!!"

"Maaf ... " ujar Koushi merasa bersalah.

"Hahh ... sudahlah. Ayo, dua suap lagi dan kau tinggal minum obat. Lalu tidur,"

Koushi mengangguk paham.

Setelah menghabiskan bubur itu, Kousi meminum obat lalu tertidur.

"Kau sudah tidur?"

"..."

Tak ada jawaban dari Koushi. (Name) menghela napas lalu tersenyum kecil.

"Cepatlah sembuh, Baka Koushi,"

Sementara Koushi yang mendengar hanya tersenyum kecil.

Omake

Esoknya ...

"(Name), apa yang kau lakukan apa dapurku?"

"..."

... aku tak akan pernah sakit lagi. Aku tak mau dapurku hancur lagi untuk ke sekian kalinya.

𝐓𝐖𝐈𝐍𝐒! sugawaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang