Chapter 1

22 6 0
                                    

06.15 WIB

"Woiiiiii adekkkk bangun!!!Lo masih minat sekolah kan dek?! Udah jam segini masih aja molor" teriak zafin dari luar kamar rara.

"Iya aeelah bang, gue udah siap juga, gosah teriak-teriak bisa gasih?! Sakit kuping gue dengernya. Iya kalo merdu suara Lo, ini suara kek kaleng-kaleng pecah aja bangga" Sautan Rara sembari turun dari tangga menuju meja makan untuk bergabung sarapan bersama keluarganya.

Skip meja makan-

Setelah tiba dimeja makan, Rara langsung duduk disamping abangnya, mereka berempat sarapan dengan tentram. Tiba-tiba...

"Eh upil onta, itu roti gue tauuu!!!main ambil-ambil aja Lo, kalo mau nambah lagi tuh masih banyak, jangan ambil punya gue dong" kata Rara kesal, karna abangnya merampas roti yang Rara makan.

"Sans dekk, baru cuma roti Lo yang gue ambil hebohnya udah kek kehilangan mobil" saut Zafin Abang Rara.

Karna merasa terganggu mama dan papa rara pun ikut nimbrung dalam percakapan kedua anaknya itu.

"Abang, Adek, bisa gak kalian damai sekali aja. Setiap detik setiap menit berantam terus. Apa kalian gak capek berantam terus?, Lama-lama papa sama Mama bisa budek dengerin ocehan kalian" Ucap Angga selaku papanya Rara.

"Iya pa, maafin kita. Kita janji kok ga akan ngulanginnya lagi pa, ma" rengut Rara

"Iya pa, zafin juga minta maaf" ucap zafin

Suasana kembali menjadi hening. Setelah ditegur tadi, mereka melanjutkan sarapan mereka dengan aman.

"Hmmmm pa, ma. Adek berangkat sekolah dulu ya pa, ma". Kata Rara sembari memasang tasnya dengan rapi.

"Iya dek. Berangkatnya diantar Abang apa bawa mobil sendiri?" Sahut papanya Rara.

"Rara dianterin abang aja pa, sekarang Rara lagi males nyetir" kata Rara.

Merasa namanya disebut, zafin pun tidak tinggal diam.

"Lah? Kok gue? Nyetir sendiri Sono lu, udah gede juga. Gue mau pergi nganterin cewek gue". Bantah Zafin abangnya Rara.

"Abang, gak boleh gitu...anterin Adek kamu dulu, kasian loh bg, Rara udah hampir telat" kata Vina mamanya Rara.

Rara yang mendengar bantahan abangnya pun, ia langsung menunduk sembari memajukan mulutnya.

"Iya ma, Abang anterin. Ayok dek berangkat" kata zafin dengan lembut kepada Rara.

Rara pun yang merasa terpanggil langsung menoleh.

"Abang anterin Rara?"kata Rara.

"Iya Rara, ayooo" ucap zafin.

"Yeeeee makasih Abang. Ma, pa, Rara berangkat sekolah dulu, assalamualaikum" ucap Rara sembari salam kepada mama dan papanya.

"Waalaikumussalam" ucap mama dan papa rara.
.
.
.
.
Haiii gaesss, ketemu lagi kan kitaaa wkwkkwk. Maaf ya chapter kali ini pendek banget, tapi gimana? Seru ga? Jangan pernah bosan baca cerita akuuuu...

Jan lupa vote, and Comment gaess...

Baybay...

RARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang