Chapter 2

23 5 0
                                    

Author POV

Tepat didepan gerbang SMA Pradipta, berhentilah mobil zafin dan Rara tadi.

"Makasi ya bang udah anterin Rara" ucap Rara kepada zafin sambil membuka seatbeltnya.

"Iya dek sama-sama. Belajar yang rajin ya Rara, love you" ucap zafin sembari mengacak pelan puncak kepala Rara.

"Ihhh abangg, kan jadi berantakan lagi rambut Rara" ucap Rara sambil memajukan bibirnya.

"Heheheheh, sini Abang rapikan lagi" kata zafin sambil merapikan rambut Rara.

"Yaudah bang Rara berangkat" kata Rara

"Iya Rara" saut Zafin.

Didalam perjalanan menuju kelas, tiba-tiba...

"Bruk!!!"

"Woiii!!! Kalo jalan pake kaki sama mata dong!!!! Jalan ga liat2, gimana ini berantakan kan baju gue, tanggung jawab Lo" Teriak Rara sembari merapikan bajunya yang sedikit lusuh.

Tapi tidak ada jawaban sama sekali yang didengar Rara, Rara pun mengadah melihat orang yang menabraknya tadi

"Lo bisu apa gimana sih!!orang ngomong tu jangan didiemin aja" bantah Rara

"Sorry" Ucap orang itu. Yaaa benar dia adalah Rayhan gavinda aditama, Si manusia es SMA Pradipta.

"Lo cuma bilang sorry? Hellooo kulkas berjalann!!! Lo udah nabrak gue, bikin baju gue kotor dan Lo cuma bilang sorry? Bener-bener ya lo. karna Lo udah nabrak gue, Lo harus traktir gue di jam istirahat nanti, gue tunggu Lo dikantin" celoteh Rara kepada si Rayhan.

Tapi bagaimana dengan Rayhan? Dia cuma mendengarkan ocehan Rara sambil menaikan satu alisnya keatas.

"Udah?" Kata Rayhan

Rara hanya bisa menghela nafas kasarnya, menurutnya berdebat dengan manusia es sejenis Rayhan itu sia-sia. Toh Rara daritadi mengomel kepada Rayhan, tetapi Rayhan hanya menjawab dengan satu kata saja. Tanpa Rara sadari Rayhan sudah pergi mendahului Rara pergi kekelasnya.

"Udah nabrak orang, gak tanggung jawab, dasar manusia es gada akhlak" ucap Rara sembari pergi kekelasnya.

Skip kelas XI IPA 2

Didalam kelas XI Ipa 2 lumayan sudah rame siswa dan siswi yang datang. Ada yang lagi ngerumpi dipojokan, ada yang membaca novel, ada yang bermain game, ada yang tidur, tetapi berbeda dengan Rara.

"Kenapa Lo? Kusut banget muka Lo, daritadi gue perhatiin. Lo sakit? Lo ga sarapan? Apa Lo tadi berangkat sekolah jalan kaki?" Ucap Rani kepada Rara sembari memeriksa kening Rara dengan tangannya.

"Nggak, gue gapapa" ucap Rara kepada Rani.

"Gapapa gimana? Jelas-jelas dari mulai datang sekolah sampai sekarang Lo cemberut aja" timbrung Ayin juga kepada Rara

"Wahai sahabatnya Rara, ciwi-ciwinya Rara. Rara itu gapapa, cuma tadi pas Rara mau jalan ke kelas, si es balok nabrak Rara. Dan yang lebih parahnya lagi dia ga bantuin Rara, dia cuma bilang sorry dan pergi kekelasnya" terobos Rara kepada sahabatnya itu

"Bentar, es balok maksud Lo siapa nih? Si Rayhan?" Ucap Ayin

"Yaiyah Rayhan lah bego, jelas-jelas di sekolah kita manusia es musuhnya si Rara cuma si Rayhan" ucap Rani ngegas kepada ayin.

"Yeee ngegas aee lo ran, gue gibeng juga Lo" ucap Ayin tak kalah ngegasnya kepada ayin.

"Stoppppp!!!!! Kalian bisa diem gasih?! Gue lagi sebel juga" kata Rara sembari meletakan kepalanya diatas meja diantara lipatan kedua tangannya.

"Ya maaf" ucal Rani dan Ayin kepada Rara.

Suasana Kelas XII IPA 1

"Weehhhh kalem Broo, masih pagi Jan emosian. Gabaikk" ucap bintang kepada Rayhan yang baru saja datang kekelas dan langsung melempar tas nya kesembarang arah.

"Kacang woiii, kacang mahalll, aku mah apa atuh, cuma seorang cogan yang dikacangin terus" ucap bintang dengan PD nya sambil mendramatis dan mengusap-usap dadanya.

Sedangkan si empu yang sedang diajak bicara pun cuma diam sembari melamun memikirkan kejadian yang terjadi pada dirinya dan Rara tadi.

"Berisik" kata Devano kepada bintang.

"Ampun dah gue, punya temen dinginnya nauzubillah" ucap bintang sembari pindah ke bangkunya.

Setelah mengintrogasi si rayhan tadi, berbunyi lah bel tanda jam pelajaran pertama akan dimulai.
.
.
.
.
.

Yuhuuuuuuuu author yang baik hati dan tidak sombong ini kembalii gaes, wkwkwk.

Jan lupa vote and Comment oke. Tunggu chapter selanjutnya sayang-sayangnya author.

Typo? Laporkan ke saya oke!!

Baybay

RARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang