PART 2

16.4K 310 11
                                    

Sarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sarah

Aku membantu Lucas untuk memasang dasi serta merapikan kemejanya. Dengan sedikit berjinjit, aku juga membantunya merapikan rambut dengan gel yang biasa ia pakai. Ternyata Lucas mengajakku ke Hongkong bukan sekedar untuk liburan. Tapi juga karena sebuah pekerjaan. Menyebalkan bukan? Bilangnya liburan, ternyata menemaninya bekerja.

"Kenapa menatapku seperti itu?"

"Cihhh, liburan apa ini?"

"Setelah aku meeting, nanti aku ajak jalan."

"Menyebalkan."

Jika biasanya Kevin sama William akan membujukku untuk tidak marah, pria ini justru mengabaikanku. Kesal sekali. Bahkan dia hanya tersenyum tipis, sambil berlalu pergi tanpa berpamitan padaku. Apa dia tidak ingat ini hari anniversary kita? Sudah 2 tahun kita bersama. Tapi Lucas nggak pernah ingat dengan hari penting kita. Ya meski aku ini hanya simpanan, tapi setidaknya dia hargai lah hubungan ini.

Setelah kepergiannya, akupun kembali merebahkan diri di kasur. Aku malas pergi kemanapun. Moodku menjadi buruk, begitu mengetahui Lucas tidak mengingat hari penting kita lagi.

Disaat aku sedang asyik meratapi kegalauan, tiba-tiba ponselku berbunyi. Susah memang punya suami tiga. Hidup jadi nggak tenang.

"Hallo William sayang, kenapa?"

"Kamu sedang liburan di Hongkong kan? Aku disini baby. Tiba-tiba saja aku harus menghadiri sebuah meeting penting disini. Kamu dimana? Aku akan temui kamu."

"Kamu disini???"

"Kenapa baby? Kamu tidak senang? Padahal aku mati-matian ambil jadwal ini dari dad, cuman untuk samperin kamu."

Jantungku berdegub kencang. Aku tidak mungkin menemui Will. Jika Will atau Lucas saling tau kalau aku jadi istri simpanan keduanya... aku tidak tahu akan jadi apa nasibku nanti.

"Yaudah ayo ketemu. Ayo jemput aku." Ucapku lemas.

"Tapi boong, hehehe. Gimana liburannya? Udah makan belom? Uang sakunya cukup nggak? Kalau nggak bilang aja. Aku kangen sama kamu. Cepet pulang dong!"

"William..!!! Kebiasaan deh, kenapa sih selalu aja bikin deg-degkan? Pergi sana, jangan telfon lagi. Tukang bohong..!!!"

Akupun menutup telfon dengan kesal. Dia selalu saja seperti itu. Tapi ini antara kesal dan bersyukur. Andai saja Will beneran disini... mati aku. Sudah di pastikan kedua pria itu akan langsung membuangku dan mencampakanku dengan kejam.

"Oh Tuhan nasibku...!!!"

***

Sudah larut tengah malam dan Lucas masih saja tak kunjung pulang. Andai dia Will atau Kevin, ini pasti adalah salah satu tak-tiknya untuk memberiku kejutan. Tapi sayangnya, Lucas bukan pria seperti ini. Dan laki-laki kuno menyebalkan ini tidak pernah punya sisi romantis.

Benar saja. Pria itu akhirnya pulang setelah aku menunggunya higga dini hari. Begitu masuk kamar hotel, ia langsung memeluk serta menciumku. Dan aku mengabaikannya. Lucas terkekeh melihatku acuh. Aku berharap kali ini dia peka. Sekali saja..!!!

"Happy Anniversary baby. Jangan marah. Kali ini aku nggak lupa sayang! Ini, aku beliin sepaket berlian buat kamu. Aku harap kamu mau pake kalung, cincin, dan gelang ini tiap hari. Biar setiap kamu mau ngapa-ngapain, kamu inget aku."

Akupun tersenyum lalu meneluknya. Aku mencium bibirnya singkat, lalu membiarkan pria itu memakaian kalung di leherku.

"Kamu cantik banget sih, di pakai terus ya?"

Aku hanya tersenyum. Setelah memakaikan kalung, iapun memakaikan gelang dan juga cincin di jari manisku.

"Jangan di jari manis."

"Kenapa?"

"Ya itu space untuk calon suamiku nanti."

"Aku juga suamimu kan? Ayolah sayang pakai aja. Atau kamu takut jika pacar kamu marah?'

"Ahhh baiklah aku pakai. Malam ini aja tapi. Pacar aku pasti marah lah kalau lihat." Plus mencecarku habis-habisan. Apalagi William, pria posesif itu. Batinku.

"Iya sayang, nggak masalah kok. Tapi jangan ngomongin pacar kalau disini, aku nggak suka."

"Cemburu?"

"Iya. Yasudah tidurlah. Besok pagi ampe siang kamu nggak bakal istirahat."

"Kenapa?"

"Ya gitu. Simulasi pembuatan anak."

Akupun memukul pundaknya, ketika kata-katanya itu keluar. Aku tersenyum geli, dan Lucas hanya diam sambil mencium bubirku, sebelum kembali menarikku dalam pelukannya. Malam ini dia hanya memelukku erat, serta mengusap perut rataku. Lucas selalu seperti itu. Dan sepertinya, posisi ini adalah Favoritenya.

***

Wanita Simpanan With Three Secret Men (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang