Part. 3

5.7K 325 5
                                    

Author POV.

Tiana menatap gedung 50 lantai itu dengan datar, SW grup adalah perusahaan internasional, yang bergerak di banyak bidang, properti, kesehatan, kuliner, pertambangan berlian dan emas, club malam serta casino.

Tiana cukup malu datang ke perusahaan besar itu bukan tapi mau bagaimana lagi, sejak semalam bosnya itu selalu mengingatkannya untuk pergi menemui Sean.

Tiana melangkah masuk kegedung perusahaan itu dengan malas, kearah meja resepsionis cantik yang seduduk di tengah lobi perubahan.

"Permisi saya Tiana,  mau bertemu dengan pak Sean, apa pak Seannya ada ?" tanya Tiana pada resepsionis bernama Nita.

"Ada bu, apa sudah buat janji ?" Tanya wanita ramah.

"Sudah mbak, saya suruh datang jam 12 siang ini oleh pak Sean sendiri" jawab Tiana.

"Biak tunggu sebentar ya bu saya akan hubungi pak Alex dulu sekretaris pribadi bapak ya bu" kata Nita.

"Iya makasih ya mbak" Balas Tiana sopan.

10 menit lamanya Tiana menunggu resepsionis wanita itu menghubungi sekretaris pribadi Sean.

"baik pak akan segera saya antar" kata Nita sambil mengakhiri sambungan telpnya.

"Bu Tiana ikut saya, saya akan antar anda keruangan pak Sean" kata Nita ramah.

"Iya makasih" balas Tiana.

Tiana mengikuti langkah Nita kearah Lift dan masuk kedalam lift, Tiana memperhatikan Nita yang menekan tombol 50 lantai teratas gedung perusahaan.

"Siang pak Alex, ini tamunya bu Tiana" kata Nita saat dia melihat sekretaris pribadi Sean.

Tiana mengendus geli, bahkan sekretaris pribadinya saja laki-laki, kayanya sih Sean ini benar-benar tidak suka perempuan.

'ini mah udah enggak ketolong lagi' pikir Tiana pada Sean.

"Oh iya Nita makasih ya kamu boleh balik ke meja mu lagi" kata Alex pada Nita.

"Iya pak, saya permisi" balas wanita itu ramah.

"Silahkan langsung masuk aja bu, pak Sean sudah menunggu anda" kata Alex ramah kepada Tiana.

"Terima kasih" balas Tiana sopan.

Tiana memasuk ke ruangan Sean setelah mengetuk pintu ruangnya beberapa kali dan tidak mendapatkan balasan dari dalam.

Tiana menatap Sean yang sedang fokus mengerjakan dokumen di atas mejanya dengan kaca mata yang menghiasi hidung mancungnya benar-benar terlihat tampan.

Sean merengangkan tubuhnya yang kaku setelah mengerjakan tumpukan dokumen di mejanya.

"Ya tuhan" pekik Sean kaget saat melinat Tiana yang sudah berdiri di seberang mejanya.

"Sejak kapan kamu di situ ?" Tanya Sean.

"sudah 15 menit pak" jawab Tiana datar.

"kamu masuk dari mana ?" Tanya Sean bodoh.

"Dari pintu, saya bingun dari semalam anda selalu bertanya saya masuk dari mana, memangnya anda mau saya lewat dari mana. Dari tembok seperti Susana atau dari atas atap seperti Naruto" kata Tiana.

Ini adalah kata-kata terpanjangnya setelah bertemu dengan Sean 2 kali, Sean mengendus dan menatap malas kearah Tiana.

Baginya Tiana sama sekali tidak berbeda dengan makhluk planet aneh yang terlalu cuek terhadap lingkungan.

"Saya hanya ingin memastikan yang tadi malam" kata Sean datar sambil melepas kaca matanya.

"Sebelum saya jawab, apa saya boleh minta air minum dulu" kata Tiana santai.

I Want You : Gay Dan Janda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang