Part. 1

10.1K 563 75
                                    

Author POV.

Tiana memasuki salah satu Club terbesar di Indonesia, malam ini dia harus bekerja menjadi resepsionis di Club malam demi bertahan hidup dengan anaknya.

BRUKK.

"Aduh" Tiana mengeluh sakit saat bahu sebelah kirinya.

"Sorry I did not mean it" balas Pria itu sebelum lari menjauh.

"Enggak sopan, langsung pergi aja bukan bantuin bangun" kata Tiana sambil menggerutu.

"Loh mbak Tiana kok duduk di lantai" kata Lian bartender di club malam tempat dia bekerja.

"Siapa duduk di lantai aku tuh baru aja di tabrak sama orang enggak sopan tadi" balas Tiana membuat Lian terkekeh geli.

"Maaf mbak, saya enggak tahu" kata Lian pelan "Sini biar saya bantu mbak" langitnya.

Tiana membersihkan rok pensilnya dengan pelan masih dengan gerutuannya, Tiana menghentikan gerakannya saat dia melihat dompet kulit berwarna hitam, yang dia yakini itu bukan miliknya.

"Ini dompet kamu Lian" kata Tiana.

"Bukan mbak" balas Lian saat dia melihat dompet di depannya.

Kalau bukan dompet Lian atau miliknya berarti milik pria yang menabrak tadi.

"Coba di buka aja mbak siapa tahu ada kartu identitasnya" kata Lian.

Tiana membuka dompet hitam itu dan menarik kartu identitas pemiliknya.

"Sean Wijaya" kata Tiana.

"Wah aku kenal sama dia mbak, dia tamu VVIP di lantai 3" kata Lian.

"Kamu kenal ?" tanya Tiana bukan kepo tapi dia hanya sedikit penasaran aja.

Tolong di garis bawahin sedikit bukan tertarik atau kepo.

"Loh mbak tahu siapa dia ya, Dia itu masuk kedalam deretan pria terkaya 4 tahun berturut-turut, bukan seorang Billionaer tapi dia seorang Milionaer" kata Lian heboh.

"Dia juga penanam saham terbesar di sini mbak, makanya sih pak menejer takut" kata Lian.

"Oh" balas Tiana cuek sangat cuek.

"Kok cuma oh doang sih mbak, mbak enggak excited ketemu sama seorang Sean Wijaya ?" tanya Lian kaget.

"Enggak" balas Tiana singkat.

"Ya ampun mbak ini seoarang Sean loh, perempuan sekelas model papan atas Keyla aja sampai harus merangkak di ranjang tanpa di bayar buat bisa one night stand satu malam sama dia" kata Lian sambil menatap aneh Tiana.

Siapa perempuan di muka bumi ini yang tidak kenal dengan Sean Wijaya, dan Tiana entah lah Lian tidak tahu harus bicara apa lagi.

"Bagus dong kalau kamu kenal dia, nah sekalian kamu balikin gih dompetnya mbak mau kerja" kata Tiana santai.

"Aduh maaf mbak Lian mau langsung ke meja bar takut di marahin sama sih bos, mbak anter sendiri ya maaf" balas Lian langsung kabur meninggalkan Tiana yang belum sempat menjitak kepalanya.

Tentu saja Lian akan langsung kabur, siapa sih yang tidak tahu di dalam club ini jika seorang Sean tidak pernah suka di ganggu jika dia sudah di dalam ruangan VVIP.

Tiana menghelai nafas dan dengan langkah berat dia berjalan kearah lift dan menekan lantai 3 tempat tamu VVIP yang hanya ada 2 ruangan di sana.

"Hai Tom" sapa Tiana pada Tomi penjaga lantai 3.

Di lantai 3 hanya ada 4 penjaga dan biasaya mereka selalu bergantian berjaga, dan Tiana melihat Tomi yang berjaga sekarang.

"Eh mbak Tiana, ada apa ke lantai 3 tumben biasanya di bawah aja ?" Tanya Tomi heran.

I Want You : Gay Dan Janda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang