Part. 6

6.5K 332 9
                                    

Author POV.

Suasana di meja makan begitu hening hanya dentingan sendok beradu dengan piring yang terdengar di meja makan, Tiana bingung rumah sebesar ini hanya di tempat oleh pasangan wijaya aja enggak ada orang lain, apa lagi rumah ini 5 lantai.

"hmm maaf tante boleh Tiana tanya ?" tanya Tiana pelan takut menggangu makan mereka.

"Boleh dong sayang" jawab Tiana ramah.

"Rumah sebesar ini hanya tante dan om yang tinggal di sini ?" tanya Tiana pada Ayuna.

"Iya Tiana sayang, Sean itu enggak pernah peduli sama orang tuanya dia lebih milih tinggal di mansion dan panthous-nya sendirinya dari pada sama tante dan om" kata Ayuna sedih.

Tiana menatap tajam Sean sambil memberikan kata-kata semangat untuk Ayuna, Sean menghelai nafas melihat ibunya yang sudah berdrama ria.

'kan gua lagi pasti nih yang kena' batin Sean.

"Tiana minta maaf asat nama mas Sean ya tante, tante mau apa nanti Tiana usahi biar memenuhi permintaan tante" kata Tiana penuh pengertian.

'wah udah masuk jadi budak mama, ini mah namanya enggak tertolong lagi' pikir Sean dan Willi.

"jangan mau di bohongin sama mama Tia, mama itu lagi nge-drama udah biasa itu" kata Sean yang di balas anggukan kepala oleh Willi

"Mas kok ngomong kaya gitu enggak boleh, bagaimana juga tante Ayuna itu mama mas" kata Tiana dingin.

'ya nasib belum jadi istri aja udah kena marah apa lagi udah jadi istri' batin Sean.

Sean diam dengan muka cemberut, dia tidak mau berdebat dengan Tiana,  bagaimana pun juga Tiana adalah satu-satu perempuan yang tidak membuat jijik, bisa gawat kalau wanita itu minta pernikahan di batalin.

"Ma, maafin mas Sean ya" kata Tiana lembut sambil memeluk wanita itu.

"Iya sayang" balas Ayuna sambil memeletkan lidahnya kearah Sean.

"Mama enggak minta apa apa-apa lagi,  mama cuma mau kamu sam Sean tinggal di sini ya pas kalian sudah menikah" pinta Ayuna sedih.

"Iya ma, Ayuna dan mas Sean akan tinggal di sini" kata Tiana lembut.

"Enggak, mas enggak setuju mama tuh bohong sama kamu Tia, di rumah ada lebih 30 pekerja mana mungkin mama se dirian" kata Sean frustrasi.

"Mas" kata Tiana penuh penekanan membuat Sean ciut.

Dia tidak pernah melihat Tiana marah dan marahnya orang Diam itu benar-benar menakutkan.

Sedangkan Ayuna dan Willi sudah bersorak di dalam hati, akhirnya anak mereka yang begitu kejam dan dingin mendapatkan pawangnya juga.

"Makasih ya sayang" kata Ayuna lembut.

"Ini sih namanya wasalam" bisik Sean pada diriny sendirinya.

"Oh iya apa kalian sudah menentukan pernikahan kalian ?" tanya Ayuna semangat.

"Belum ma, tapi Sean mau bulan depan dan Sean mau pernikahan di adakan di pulau pribadi aja dan privat party ma" kata Sean yang di balas anggukan oleh orang tuanya dan Tiana.

Syukurlah, Tiana pikir pernikahan ini akan penuh dengan wartawan tapi kalau privat party yang hadir hanya sahabat, saudara deket dan kolega bisnis Sean dan ayahnya saja.

"Oh iya tadi mama dapat undangan pertunangan dari keluarga Devan, satu minggu lagi Devan mau bertunangan dengan kuarga Sanjaya anak relasi bisnis Papinya dan Daddy" kata Ayuna tanpa memperhatian raut wajah Sean yang tegang.

I Want You : Gay Dan Janda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang