Chapter 6

609 63 45
                                    

"Loh? Dimana bodyguardmu? Biasanya dia selalu menempelimu."

Fluke melihat pada temannya, lalu mengendikkan bahu.

"Tidak tahu. Mungkin sudah bosan padaku."

"Eiii kenapa menyerah?" teman Fluke tertawa, "Padahal kalian manis sekali kalau sedang berdua."

"Sat.. P'Iz, jangan gila." Umpat Fluke

"Tapi kau suka padanya kan?"

"Untuk apa? Dia hanya anak manja yang tidak tahu apa-apa."

Iz mengangguk, "Tapi dia sudah berbeda dari yang dulu."

Fluke menghentikan gerakan pena pada kertasnya, lalu tersenyum kecil.

"Mungkin." Gumamnya, "Tapi orang sepertiku bersama pangeran sepertinya?"

"Memangnya ada status itu ia ungkit saat mengejarmu?"

Fluke diam, lalu menggeleng, "Tetap saja aku ini laki-laki."

"Memangnya dia buta untuk melihatmu yang laki-laki?"

"Tidak ada untungnya bersamaku," Fluke tersenyum kecil, "Dia tidak akan punya sesuatu yang ia sukai."

"Yang ia suka?"

"P'Ohm sangat suka anak-anak."

"..."

"Dan aku tidak bisa memberikan itu."

"Kau sudah jatuh cinta, adik manis." Iz tertawa, "Untuk apa memikirkan semua kebaikan untuknya jika kau tidak menyayanginya? Sudah, menyerah dan terima saja dia."

"Sudah."

"Hah?????"

Fluke tersenyum, "Sudah menerimanya."

"Fluke..."

Fluke yang sedang memandang keluar jendela itu menoleh pada pria tampan yang membawakan sepiring makanan untuknya. Ia menghela nafas.

"Aku tidak lapar, P'Iz.."

"Ayolah, setidaknya makan sedikit. Kau sudah tidak makan dari pagi."

Fluke duduk diam, melihat pada seniornya.

"Ohm tidak menghubungimu?"

"Entahlah." Fluke mengambil gelas air dan meminumnya, "Aku mematikan ponselku."

"Kau seperti anak kecil."

"Menurutmu aku salah? Melihatnya bersama wanita itu, bahkan punya anak dengannya, memangnya aku salah jika memilih pergi?" Fluke mulai terisak

"Fluke.."

"Seharusnya aku tidak pernah bersamanya sejak awal.."

"..."

"Dengan tidak tahu dirinya aku menyetarakan diriku dengan seorang tuan muda sepertinya..." Fluke menghapus air matanya, "Seharusnya aku tidak pernah bertemu dengannya.."

"Fluke. Sebaiknya tenangkan dirimu dulu. Nanti kau bisa bicara baik-baik dengannya. Okay? Lagipula kenapa kau malah kemari? Dia bisa membunuhku kalau tahu."

"Biarkan saja."

Iz menggelengkan kepalanya.

"Biar ia tahu bagaimana perasaan saat melihat orang yang ia cintai bersama mantan kekasihnya." Ucap Fluke pelan, "Itu pun kalau dia memang masih mencintaiku.."

...

Ohm berdiri diam di bawah guyuran shower yang terus mengalir. Bibirnya terlihat pucat, seiring dengan tetesan darah pada tangannya yang mulai reda. Ia tidak ingat berapa lama ia berdiri di bawah guyuran shower itu. ia mematikan aliran air, lalu bergerak, berdiri di depan cermin yang sudah retak, dengan bercak darah pada inti retakannya.

Precious (RaR's Spin-off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang