Chapter 1

1K 71 30
                                    

Fluke tersenyum usai menyicipi satu sendok kecil sup yang dibuatnya. Ia tersenyum saat rasanya terasa sudah pas. Diambilnya termos tahan panas untuk mengisi sup, memastikan si penikmat makanan tetap bisa menikmati makan siang, setidaknya dalam keadaan hangat.

"Selamat pagi..."

Tawa kecilnya terdengar saat Fluke merasakan kecupan ringan pada pipinya. Ia menolehkan kepalanya, mengecup pelan bibir pria yang memeluknya dari belakang.

"Pagi, P'Ohm..."

"Kenapa memasak banyak?"

Fluke menghela nafasnya, "Aku terbiasa memasak banyak untuk bekal Mean. Selalu lupa kalau ia sudah pindah."

"Karena itu kau memberikan semua porsi Mean padaku." Ohm mencubit pelan pinggang Fluke, mengecup pipinya, "Noo ingin aku menjadi gendut, hm??"

Fluke tersenyum, berbalik merapikan sedikit rambut Ohm.

"Setiap hari Phi selalu menghabiskannya."

"Hmm masakan Noo seenak itu. Tentu saja Phi menghabiskannya."

"Benarkah?" Fluke memeluk Ohm, "Seenak apa?"

Ohm menyeringai, mendekatkan bibirnya ke telinga Fluke, "Senikmat bagaimana Noo mendesah."

"P'Ohm!!!!!"

Ohm tertawa, segera memeluk pria kecil itu erat.

"Kau akan ke butik siang nanti kan? Tidak perlu lagi mengantar Mean ke sekolah juga kan?"

"Memangnya kenapa?"

Fluke menahan nafasnya saat tangan Ohm menyelinap masuk ke dalam bajunya.

"P'Ohm.." Fluke mendesah kecil, "Phi harus bekerja."

"Janji bertemu klien direschedule ke jam 2 siang. Phi akan berangkat setelah makan siang." Ohm menjelaskan, "Phi merindukanmu."

...

*Mean rindu Daddy..*

Ohm tertawa, melihat pada layar ponselnya, membuat Fluke yang ada di sebelahnya mendengus kesal.

*Daddy kenapa tidak pakai baju. Daddy baru bangun? Daddy malas.*

"Daddy baru selesai mandi, Mean."

*Papa dimana.*

Ohm mengarahkan kamera ponselnya pada Fluke yang masih berbaring, membuat Earth yang tengah menemani Mean membelalakkan matanya.

*Ai'Sat!!! Pakai dulu bajumu, Fluke.* maki Earth, *mata polos anakku.*

"Bahasamu, Earth." Tegur Ohm melihat Mean yang bingung di sebelah ibunya

"Mean juga tidak mengerti." Gumam Fluke meraih kausnya dan mengenakannya

*Daddy Papa tidak datang ke rumah Mean? Pho kasih kamar keren. Ada mobilannya.*

"Mean senang?" tanya Ohm

*Senang. Kalau Daddy datang, bobo sama Mean ya?*

"Iya. Nanti kalau Daddy dan Papa ada waktu, kami ke sana." Ohm tersenyum, "Sudah dulu, ya sayang. Daddy harus berangkat kerja."

*Um.. Bye Daddy. Bye Papa Fluke.*

Ohm meletakkan ponselnya di atas tempat tidur, mengambil kemejanya dan mulai memasangkan kancingnya. Ia berbalik saat Fluke memutar tubuhnya, menggantikan tangannya.

"Phi rindu Mean?" tanya Fluke

"Tentu saja." Ohm menjawab, "Biasanya bertemu dengannya hampir setiap hari."

Precious (RaR's Spin-off)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang