Chapter Two

66 8 2
                                    

Assalamualaikum

Happy Reading...

"Dia yang tak dianggap hari ini bisa jadi orang yang paling penting keberadaannya di hari hari esok, Lihat saja "

Nayanika Auralyn A.k.a Lyn

"Buruan ah dek, kebiasaan lo ya kalo ditunggu suka ngaret " Omel ian sang kakak

Hari ini tepat dipertengahan bulan juni, seorang Nayanika resmi menjadi siswi SMA Maju Kencana yang merupakan salah satu dari banyaknya sekolah elite didaerah Ibu kota.

Naya yang masih bersiap didalam kamarnya membuat pria berumur 18 tahun itu kesal, sehingga terus meneriaki sang adik.

" Gue itung sampe tiga, kalo lo gak nongol sekarang gue tinggal!"

" SATU "

Naya yang mendengar kakaknya mulai berhitungpun mendadak panik. Dia sudah selesai bersiap sedari tadi jika saja kaos kaki putih sebelah miliknya tidak raib.

" Dua...."

Ian kembali berhitung dan membuat Naya menggeram kesal akan ketidaksabaran sang kakak.

Awas saja setelah dia berhasil menemukan sebelah kaos kakinya, dia akan menyumpal mulut cerewet kakaknya itu dengan kaos kaki miliknya.

Saat tengah bergulat dengan pikirannya sendiri, akhirnya naya mengambil asal kaos kaki miliknya yang lain, dan parahnya berwarna kuning cerah.

" Ti..... "

" Iyaa Gue turun !! " Teriak naya dari dalam kamar kemudian berlari keluar menyusul kakak kampretnya.

" Lo abis lahiran heh dikamar ?" Ian yang sepertinya masih sangat kesal terus saja mengomel.

" Lo pikir gue kucing maen berojol sembarangan?" Sembur naya yang tidak kalah kesalnya.

" gue mikirnya lo Peri sih " jawab Ian sambil tersenyum jahil

" Hahh? Peri?? " gumam naya

" Peri itu sebelah dua belas kayak bidadari kan ya?" Sambungnya dengan menunjukkan tampang polos

Ian yang mendengar jawaban dari naya tak kuasa menahan tawanya. Bisa bisanya sang adik begitu percaya diri dan sedikit narsis seperti itu.

" Maap nih ya dek, emang semenjak kapan bidadari setara sama Miper ?"

" What? Jadi lo dari tadi nyamain gue sama mimi peri? "

" Hahah lo baru nyadar, makanya jadi orang pas pasan jangan kelewat narsis " Balas ian dengan diiringi tawa.

Ian yang gemas dengan tingkah naya langsung menonyor jidat sang adik, kemudian disusul dengan keluhan yang keluar dari mulut naya.

" Kasian deh gue, gak ada untung untungnya punya abang macem lo" Keluh naya

Ian tidak merespon apapun atas keluhan yang naya ungkapkan. sebaliknya ian malah sibuk mengamati penampilan naya yang terlihat sedikit aneh?

Dan ian menemukan keanehan tersebut.

" by the way... lo gak salah pake kaos kaki sebelahan gitu?"

Reylyn Load...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang