Kalo iya bilang iya
Kalo enggak bilang enggak
Jangan pilih iya dan enggak kan akunya jadi bingung!
-cahaya
.
.
.
.
.
." kamu pilar?"
"Siapa lo?!"
Deg...
Detak jantung cahaya terasa seperti berlarian. Suaranya bahkan sangat mirip dengan pilar walaupun sekarang terasa agak lebih berat dari sebelumnya tapi cahaya yakin itu suara pilar. Seseorang yang diduga pilar kini sedang menatapnya tajam. Matanya seperti mengisyaratkan kebencian mendalam.
"Ka..kamu pilar bukan? Tanya cahaya takut-takut. Mata cowok itu seakan-akan ingin menengelamkannya hidup-hidup.
"siapa?" Tanyanya dengan nada tak suka.
"Aku cuma nanya, nama kamu itu pilar bukan?
Cowok itu tersenyum remehkan cahaya "Ck, Gajelas lo"
Cowok itu pergi sambil menabrak sedikit tubuh cahaya. Cahaya sekarang hanya bisa membeku ditempatnya. Jika dia pilar tidak mungkinkan akan bersikap seperti itu ke cahaya? Dan kali itu bukan pilar kenapa aroma tubuhnya sangat mirip sekali? Tau ah pusing!
Eh tapi, cahaya beneran penasaran loh. Cahaya akhirnya memutuskan untuk mencari keberadaan cowok itu sekali lagi. Dan dia menemuan cowok tadi sedang membaca buku di kursi yang merupakan salah satu fasilitas perpustakaan sekolah.
Cahaya tampak ragu untuk mendekat tetapi semua ketakutan itu dia tepis sebisa mungkin. Dia harus memberanikan diri supaya rasa penasarannya bisa terobati."kamu pilar bukan?"
Cowok itu mengernyitkan dahinya dan sekalian ia makin menajamkan tatapannya pada cahaya menandakan kalau dia bingung sekaligus tak suka pada cahaya.
"Lo gangu gue" ucap cowok itu lalu keluar dari perpustakkaan.
cahaya hanya menghela nafas panjang sangat tidak mungkin itu pilar yang dia maksud.hanya bilang iya atau tidak saja cowok itu tidak mau. Sifatnya saja sudah berbeda! dasar cowok menyebalkan!!><.
Daripada bertanya kembali pada cowok menyebalkan itu cahaya memilih untuk menemui kristal karna sebentar lagi jam pelajaran sekolah akan berbunyi yang artinya guru selanjutnya akan masuk kekelas. Cahaya menyusuri setiap rak buku yang ada sampai akhirnya dia menemukan kristal.
"Kristal ayok balik" ajak cahaya pada kristal.
"Tunggu, gue mau pinjam beberapa buku untuk referensi gue buat novel"
"Oh ok"
Cahaya menunggu di luar perpustakaan. Kristal sedari dulu sudah mempunyai hobi menulis bahkan sekarang saat dia masih kelas XI dia sudah menerbitkan 5 novel karyanya.
Kristal keluar dengan membawa tiga buku dengan judul yang berbeda-beda. Termasuk salah satunnya 1001 CARA MELUPAKAN MANTAN. Kristal menyergitkan dahinya. Mantan?? Untuk apa kristalkan ga pernah pacaran.
"Kristal ini untuk apa??" Uca cahaya sambil mengambil salah satu buku yang dibawa kristal.
Kristal gugup " i..ituu un...untuk novel gue, eh iya untuk referensi novel gue. Gini lo masudnya salah satu karakternya itu ada yang gamon gitu!"
Sementara kristal hanya ber oh ria saja. Kiraiin krital yang gamon kan krital belum punya pacar.
Di sepanjang jalan menuju kelas cahaya menceritakan pada kristal bagaimana dia berjumpa dengan cowok yang mirip dengan pilar. Ya, sebagai teman cahaya dari dulu tentu saja kristal tau kalau cahaya suka dengan cowok yang bernama pilar.
"Kamu tau ya kristal massa aku nanya nama dia pilar atau bukan dia gamau jawab!. Seharusnya di jawab dong" ucap cahaya sambil kedua tangan yang dilipat didepan dada.
Kristal hanya tertawa cahaya sedari dahulu tidak berubah masih tetap imut dan lucu. "Ya bisa aja an itu bukan pilar??"
"Ya jelaslah bukan pilar mana mungkin juga pilar kayak gitu sifatnya!!"
"Meskipun suara dan wangi tengkukmnya sama" ucap kristal membuat cahaya menghentikan langkahnya. Eh!!
CAHAYA ADRIANA ALICE
KRISTAL CANDINE
24 sept
538 WORDVOTE YAH BIAR AKU SENENG😅
KALO GA MAU JUGA GPP KOK
KAMU SEDANG MEMBACA
pilar cahaya
Teen Fiction-Pilar cahaya terjadi ketika bertemunya cahaya dengan butiran kristal yang jatuh dari langit di tempat yang dingin- Nyatanya Pilar itu sombong Cahaya itu ramah Pilar itu dingin Cahaya itu hangat Pilar itu selalu percaya diri Cahaya itu selalu insecu...