PART VI- murid baru

0 0 0
                                    

Perbedaan itu selalu ada
Ntah selamanya atau hanya sementara
-pilar

.
.
.

Cahaya menatap dengan tatapan kosong kearah papan tulis. Guru belem masuk dan tentu saja jika tidak ada kegiatan cahaya memilih mengkhayal cahay tak mau mengganggu kristal karna dia tau kalau kristal harus berkonsentrasi menyelesaikan naskah novelnya.

"Pagi anak-anak..." sapa buk rina yang mengajar kelas hari ini atau lebih tepatnya guru killer sma darmawangsa.

Semua siswa siswi kembali ke tempat duduknya. Karna jika mereka tak menuruti perintah buk rina hukumannya adalah mengerjakan lima soal halaman matematika dan ya buk rina adalah guru matematika, pelajaran paling mengerikan disekolah. Tak seperti biasanya buk rina membawa seorang cowok dibelakangnya.

Seorang cowok dengan stye keren masuk kedalam kelas XI IPS II. Semua siswi kembali riuh melihatnya. Meski berbisik-bisik cowok itu masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Cogan njir"

"Noh dia akan jadi gebetan baru gue"

"Cowok blasteran ni pasti"

"Minggir lo sana biar dia bisa duduk sama gue"

"Ih apaan sih lo!"

Cowok baru itu mendengarnya dengan sangat jelas ia menatap tajam para siswi membuat mereka tak berkutik lagi.

Sementara anak cowok hanya diam memperhatikan anak baru yang sebentar lagi akan menjadi teman mereka.

kristal tak juga mau kalah sekarang ia juga melakuan aksi bisik-berbisik bersama cahaya.

"Ca itu cowok yang lo bilang tadi bukan?"

"Iya itu dia kristal"

"Tampan juga ternyata"

"Awas ketipu tampangnya kristal sebenernya dia itu nyebelin, liat aja pasti dia bakal kena hukum sama buk rina"

"SEMUANYA BISA TENANG TIDAKKK!" Bentak buk rina mrmbuat acara bisik-berbisik cewek jadi terhenti.

"Ayo perkenalkan diri kamu"sambung buk rina.

Hening tak ada suara yang keluar dari cowok itu untuk pertama kalinya ada yang mengacuhkan bu rina yang terkenal galak itu. Membuat anak-anak dikelas menutup mulutnya rapat rapat agar tak mengeluarkan suara tawa.

"Cepat atau saya hukum" hening. Tak ada suara yang keluar dari mulut cowok baru itu.

"Kamu saya hukum" buk rina membaca nick name yang ada di baju cowok itu "pilar atmajaya" sambung buk rina.

Brak....

cahaya mengebrakkan meja. "Apa pilar?  Ga mungkin batinnya berteriak atau mungkin cuma mirip. ntahlh ada rasa aneh dengan tubuhnya ketika mendengar nama pilar. Pilar yang sama atau pilar yang berbeda? Tapi kalau beda kenapa aroma tubuhnya dan suarany bisa sama seperti itu. Atau cuma kebetulan aja kan didunia ini ada tujuh orang yang mirip. Arrghh pusing...." batin cahaya.

"Kamu juga cahaya kerjakan soal halaman 80-85 sampai selesai!!"ucap buk rina galak.

Eh.. semua mata refleks menatap cahaya. Tumben sekali cahaya bersikap seperti itu fikir mereka. Cahaya baru sadar apa yang ia lakukan.

Sementara kristal sekarang sedang memarahi cahaya lewat telepati. "Kok lo tumben oon si ca, malah sekarang pelajaran buk galak lagi"

"Mana saya tau, sayakan ikan!"balas cahaya.

"Pilar dan cahaya keluar dari kelas dan kerjakan soal yang saya suruh sekarang!! Dan Pilar taruh dulu tas kamu disamping rafli, yang namanya rafli angkat tangan" ucap bu rina sambil mengeleng heran ada ada saja anak zaman sekarang.

Seseorang cowok mengangkat tangannya yang berada di bangku nomer dua paling belakang dekat jendela dan tanpa basa basi pilar mendekati cowok tersebut dan menaruh tas disampingnya.

PILAR ATMAJAYA

CAHAYA ADRIANA ALICE

25 SEPT
517 WORD
VOTE YH GRATIS KOK😍
Sekali lagi! Ini kisah cinta sejak pandangan pertama
Kalo ga suka tinggalkan lapak ini ya
Aku cuma ga mau ngecewain kalian kok sama ceritanya yang ga bagus hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pilar cahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang