Prolog

90 18 26
                                    

Brak!

Terdengar bunyi pintu mobil yang ditutup dengan sangat keras, seperti menandakan pemiliknya tengah emosi. Tangan yang terkepal kuat, rahang yang juga mengeras semakin memperjelas, kalau dia tengah menahan emosi yang begitu tinggi. Tanpa dia sadari, ada yang tengah mengawasi.

Kejadian yang tak mau diingatnya, malah terus menerus terbesit, hingga membuatnya semakin tak terkendali. Mobil yang dikendarainya semakin cepat, bahkan tak jarang hampir menabrak. Akan tetapi, itu semua tak menyurutkan emosinya.

Semakin terbayang, semakin cepat pula mobilnya bergerak. Tak peduli seberapa banyak umpatan yang didapatnya, akibat berkendara seperti orang kesetanan.

Sampai akhirnya, kecelakaan nahas menimpanya. Kala sebuah truk yang berlawanan arah, menabrak mobilnya yang melaju dengan kecepatan tinggi. Darah yang mengucur deras ke luar dari kepalanya membuat seseorang itu tak sadarkan diri. Supir truk pun tak luput juga terluka.

Teriakan-teriakan begitu menggema, kala melihat sang korban yang begitu nahas keadaannya. Orang-orang yang menyaksikan kecelakaan itu, semakin panik tatkala melihat darah yang begitu banyak di dalam mobil.

Tak lama kemudian, mobil ambulance datang untuk membawa korban ke rumah sakit. Sang korban pun dibawa ke rumah sakit dengan keadaan tak berdaya, seperti orang yang tengah sekarat. Entahlah apa yang terjadi selanjutnya. Hanya Tuhan yang tahu.

~Tbc~

ImpredecibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang