22. Terkuak

16 5 13
                                    

Jadi, apakah kita akan memulai topik dengan rencana yang sebenarnya," tanya David serius.

"Tidak perlu," tukas Galen.

"Pelakunya sudah kami tangkap," sambung Carlen seraya menyeringai.

"Hah?!" Kompak mereka semua kaget. Sehebat apakah agen detektif ini hingga begitu mudah menangkap pelakunya?

Galen yang menyadari mereka semua penasaran, siapakah yang menjadi pelakunya, segera berdiri dan melangkah keluar ruangan. Dia memberi kode untuk diam, meski hanya sejemang tak apa.

Carlen yang menyaksikan semuanya hanya mendengus. "Jangan terlalu kaget saat mengetahui pelakunya!"

David yang melihat aksi sombong Carlen, hanya bisa memutar bola mata malas. Jujur saja dia juga penasaran. Yah, dia sedikit kagum pada Carlen dan Galen, catat sedikit.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Napas mereka tercekat tatkala melihat orang yang sangat dekat dengan merekalah yang menjadi tersangka. Dia saat ini dibawa Galen pada mereka dengan muka yang memiliki banyak memar.

"KEVIN!" geram Reno, dia sudah sangat percaya, tetapi nyatanya orang yang diberinya kepercayaan besar, malah mengkhianati dirinya.

Aldo terpaku. Dia tak habis pikir dengan Kevin, selaku asisten pribadi kakaknya bisa begitu kejam. Pantas saja dia tak mendapatkan bukti dengan dalih pelakunya selangkah lebih dulu di depan.

"Cih! Munafik!" hardik Aldo seraya menatap sinis.

"Hahaha, Kevinlah yang kami maksud sebagai Kuro," kekeh Galen menggeleng pelan.

Dia tak habis pikir, kenapa masih ada orang yang lebih mementingkan dendam daripada keselamatan dirinya. Konyol sekali.

"Kenapa kau lakukan ini, Kevin? Pasti ada alasan di balik semua ini," tanya Reno, dia masih tak terima tangan kanannya telah mengkhianati dirinya.

"Karena dendam," sahut Carlen mewakilkan.

"Dendam?" tanya Reno sekali lagi. Dia masih belum paham.

"Kau paham maksudku," dengus Carlen. Tak disangkanya CEO ini tak cepat tanggap.

Deg! Reno baru ingat. Dia seketika langsung memandang Kevin sendu. Mereka sama-sama terluka, tanpa tahu Kevin masih menyimpan luka itu dan memilih untuk membalaskan dendam.

"Nanti saja flashback-nya. Kami ada kebenaran kedua lagi," sergah Galen seraya menatap Reno terus menerus.

"Seperti Kuro tadi, Raven dan Black Swan hanya simbol yang kami gunakan. Sebenarnya ada maksud tertentu kami menamai mereka seperti itu. Sesuai dengan keadaan mereka," jelas Galen panjang lebar.

"Untuk Raven, yang dimaksud adalah Raina." Galen memberitahu perlahan karena ingin melihat reaksi satu-persatu orang yang berada di dalam ruangan ini.

Deg! Jantung Reno dan Aldo berdebar kencang.

"Raven adalah burung gagak. Burung gagak dipercaya sebagai simbol kematian. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memberi Raina simbol Raven. Raina telah mati," papar Galen yang membuat dada Aldo terasa terhimpit, begitu sesak.

"Rasanya sangat aneh, jika Raina mati begitu saja tanpa sebab yang jelas. Raina tidak mati bunuh diri, dia ...."

"Dia ... dia mati dibunuh orang," lanjut Galen kembali menggantung ucapannya.

"Dan orang itu terlibat dalam Black Swan." Carlen yang memberitahukan hal tersebut seraya menatap Reno yang kini terlihat sendu.

"Black Swan merupakan angsa hitam. Angsa hitam sangatlah langka dan hampir mustahil menemuinya. Akan tetapi, angsa hitam ini tetap ada. Dia berasal dari Negara Australia." Gelan kembali menjelaskan dengan panjang lebar. Dia terlihat mengambil napas panjang.

"Teori Black Swan dicetuskan oleh Nassim Nicholas Taleb, seorang ahli statistik dan peneliti berdarah Lebanon-Amerika. Teori Black Swan merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa," sambung Cerlan menjelaskan.

"Kenapa kami memberi simbol Black Swan? Karena peristiwa ini akan sangat mengejutkan untuk semua orang yang mengetahuinya, terutama kalian berdua," tunjuk Carlen kepada Reno dan Aldo.

"Beberapa orang ada terlibat dalam peristiwa ini. Orang-orang itu adalah---" Galen sengaja menggantung perkataannya. Karena dia ingin membuat pembaca penasaran.

~Tbc~

Jangan lupa votmennya, ya. Terima kasih.

ImpredecibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang