XXVII : Games.

415 65 69
                                    

"PASIEN SELANJUTNYA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PASIEN SELANJUTNYA!"

Jaewook tersedak minumnya sendiri ketika yang datang adalah sepupunya tercinta, Lee Taeyong; lengkap dengan jas yang dibiarkan menganggur di pundak di tambah dengan lengan kemeja putih yang di gulung hingga siku dan satu tangan yang di masukkan ke saku celana. Dia terlihat sangat tampan, apalagi dengan rambut silver yang sedikit berantakan terkena angin yang berhembus.

"Ada apa Yang Mulia Raja repot-repot datang ke klinik sederhanaku ini?" tanya Jaewook sambil mendengus, mengambil berkas-berkas yang disimpan di kursi di hadapannya sebelum menyuruh lelaki tampan itu duduk.

"Aku segera menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat untuk bertemu dengan sepupu tampanku yang satu ini."

"Halah, bullshit."

Namun kemudian Taeyong mendengus, menarik kursi di depannya untuk duduk. "Aku datang kesini untuk konsultasilah, masa cuman kamu jumpain kamu doang," ujar Taeyong, dia mengcengkram erat jas birunya, bingung kenapa Jaewook bertanya hal bodoh seperti itu tadi.

"Kejujuranmu menyakitkanku," ujar Jaewook dramatis, tangannya terulur untuk mengambil pena di meja; siap-siap mencatat apa yang sepupunya ini butuhkan darinya. "Jadi ada keluhan apa? Tidak bisa tidur lagi? Obat tidur lagi?"

Taeyong menggeleng, dia menatap tumpukan buku di belakang lemari Jaewook. "Tidak, jadi begini. Sekitar satu bulan lagi aku akan pergi honeymoon, jadi aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu."

"Jadi kamu mau minta obat kuat? Tidak akan aku kasih."

"Bukan!"

Taeyong bersungut kesal, Jaewook selalu saja memotong pembicaraannya. Padahal niatnya ingin berkata serius. "Yah hubungan kita baik-baik saja sejauh ini. Tapi beberapa kali berhubungan dia masih aja negatif."

Jaewook menatap sepupu tampannya itu dengan penuh selidik ketika tahu kemana arah pembicaraan ini. Beberapa hari ini Taeyong selalu datang ke kantornya untuk membicarakan soal penerus tahta. "Apa kau ingin jadi ayah secepatnya, Taeyong?"

Sekali lagi, jawaban yang sama didapatkan Jaewook, sebuah gelengan kuat dari sang kakak sepupu. "Tidak, aku hanya ingin penerus tahta secepatnya."

"Kenapa kau tidak datang ke klinik dokter kandungan saja?"

Taeyong mengendikkan bahu. "Entahlah. Aku lebih percaya denganmu."

Jaewook mengangguk-ngangguk sambil meletakkan tangannya di dagu, berpose di hadapan sang sepupu. "Dengarkan baik-baik saranku. Jangan sering begadang, jangan minum minuman keras, jangan terlalu sering minum kopi di pagi hari, dan jangan merokok."

"Wah, aku sering minum kopi setiap pagi dan begadang setiap malam," ucap Taeyong sambil memejamkan mata; memikirkan kebiasaan yang sudah begitu melekat dari dirinya semenjak menjadi seorang Raja.

"Ya berhentilah." Jaewook mendengus, tumben sekali seorang Taeyong yang biasanya cerdas kini bersikap sangat bodoh di depannya. "Maaf, ini agak privasi, tapi berapa kali kalian berhubungan dalam seminggu?"

Infinite Sky, Taeyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang